30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Usia 15 Tahun, Terkejut Dipanggil Timnas Indonesia Senior

Pelatih timnas putri Indonesia Rudy Eka
Priyambada memanggil banyak pemain muda dalam seleksi terhadap 38 pemain di
Jakarta. Salwa Rafidatun Nabila menjadi yang termuda. Dia masih berusia 15
tahun.

 

—–

PERASAAN tidak percaya masih
menyelimuti Salwa Rafidatun Nabila. Waktu menerima panggilan, pemain berposisi
penjaga gawang itu sedang bersama keluarganya di rumah. ’’Terus dapat chat dari
orang PSSI untuk mengirim data-data saya untuk seleksi timnas,’’ ujarnya kepada
Jawa Pos (14/3).

Sontak, kabar tersebut membuat seisi rumah
jadi ramai. ’’Saya dan orang tua sangat kaget karena dapat kesempatan ikut
seleksi ke Jakarta,’’ ungkap siswi yang kini duduk di kelas VIII SMP Negeri 1
Kretek tersebut.

Karena itu, ketika sampai di Jakarta dan
menggunakan jersey berlambang Garuda di dada sejak 8 Maret, perasaan haru,
gugup, dan senang melebur menjadi satu. ’’Iya, bangga sekali bisa dipanggil
ikut seleksi ini,” beber gadis yang akrab disapa Salwa itu.

Salwa pantas tak percaya. Sebab, karirnya di
dunia sepak bola belumlah lama. Baru setahun lebih dia serius bermain si kulit
bundar. Yang mana, awalnya bermula dari mengikuti class meeting saat duduk di
kelas VII.

Baca Juga :  Alex Rins Juara Baru MotoGP Aragon

’’Waktu itu ditunjuk sama pelatih untuk
bergabung sama klub sekolah,’’ ungkapnya. Tidak lama dari situ, Salwa kemudian
ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) PSW Putri Protaba, Bantul.

Berbeda dengan kebanyakan pemain yang sudah
mendapat pengalaman kompetisi di Liga 1 Putri 2019, Salwa benar-benar minim
pengalaman di level elite.

Kendati ’’anak bawang’’, masuknya nama Salwa
dalam 38 nama tentu saja tidak sembarangan. Rudy Eka sudah melihat potongan
kualitas lewat proses skrining awal melalui video yang dikirimkan. Dalam proses
tersebut, teknik dan skill diperhatikan.

Kini, bungsu dari tiga bersaudara pasangan
Anggit Saryana dan Sri Subaryani itu harus berlatih lebih keras untuk
mendapatkan tempat karena adanya promosi-degradasi yang bakal diterapkan.
Terlebih, pesaingnya di bawah mistar tidak main-main.

Kiper kelahiran Bantul, 3 Mei 2006, itu harus
bersaing dengan kiper yang lebih dulu memiliki pengalaman di timnas. Seperti
Norffince Boma, Adinda Dwi Citra Prameswari, dan Fani.

Ya, total ada empat penjaga gawang yang saat
ini menjalani seleksi. Biasanya, hanya tiga pemain yang bakal dipilih untuk
memperkuat tim di SEA Games 2021 Vietnam.

Baca Juga :  ELA MIKEH ! Hadapi PSIS, Gomes Instruksikan Pemain Bertarung Demi Poin

Meski bakal berjuang keras menunjukkan segala
kemampuannya, Salwa mengaku sama sekali tidak masalah jika memang nantinya
tidak masuk dalam skuad SEA Games. Dalam TC perdana yang berakhir pada 31
Maret, dia lebih ingin menikmati momen seleksi timnas.

Apalagi, di skuad seleksi kali ini, banyak
pemain Indonesia yang menjadi idolanya. Sebut saja Zahra Muzdalifah. Posisi
Salwa yang mengamankan jala tim agar tidak kebobolan berseberangan dengan tugas
Zahra yang menuntutnya untuk terus mencetak gol.

Perihal bisa mengidolai Zahmuz, sapaan Zahra,
lantaran permainannya yang dianggapnya sangat bagus. ’’Dan orangnya baik
banget,’’ katanya.

Salwa mengakui, menjadi pemain termuda
membuatnya agak canggung terhadap pemain yang lebih senior di awal-awal
bergabung.’’Tapi, alhamdulillah bisa beradaptasi dengan cepat dengan semuanya.
Saya akan latihan dengan sungguh-sungguh dan fokus selama seleksi ini,’’
bebernya.

Mengenai karir di sepak bola, yang paling
utama baginya adalah bisa membahagiakan orang tua bagaimanapun karir dan klub
labuhannya ke depan. ’’Kalau dari seleksi ini saya bisa masuk timnas, saya
sangat bersyukur,’’ pungkasnya.

Pelatih timnas putri Indonesia Rudy Eka
Priyambada memanggil banyak pemain muda dalam seleksi terhadap 38 pemain di
Jakarta. Salwa Rafidatun Nabila menjadi yang termuda. Dia masih berusia 15
tahun.

 

—–

PERASAAN tidak percaya masih
menyelimuti Salwa Rafidatun Nabila. Waktu menerima panggilan, pemain berposisi
penjaga gawang itu sedang bersama keluarganya di rumah. ’’Terus dapat chat dari
orang PSSI untuk mengirim data-data saya untuk seleksi timnas,’’ ujarnya kepada
Jawa Pos (14/3).

Sontak, kabar tersebut membuat seisi rumah
jadi ramai. ’’Saya dan orang tua sangat kaget karena dapat kesempatan ikut
seleksi ke Jakarta,’’ ungkap siswi yang kini duduk di kelas VIII SMP Negeri 1
Kretek tersebut.

Karena itu, ketika sampai di Jakarta dan
menggunakan jersey berlambang Garuda di dada sejak 8 Maret, perasaan haru,
gugup, dan senang melebur menjadi satu. ’’Iya, bangga sekali bisa dipanggil
ikut seleksi ini,” beber gadis yang akrab disapa Salwa itu.

Salwa pantas tak percaya. Sebab, karirnya di
dunia sepak bola belumlah lama. Baru setahun lebih dia serius bermain si kulit
bundar. Yang mana, awalnya bermula dari mengikuti class meeting saat duduk di
kelas VII.

Baca Juga :  Alex Rins Juara Baru MotoGP Aragon

’’Waktu itu ditunjuk sama pelatih untuk
bergabung sama klub sekolah,’’ ungkapnya. Tidak lama dari situ, Salwa kemudian
ikut Sekolah Sepak Bola (SSB) PSW Putri Protaba, Bantul.

Berbeda dengan kebanyakan pemain yang sudah
mendapat pengalaman kompetisi di Liga 1 Putri 2019, Salwa benar-benar minim
pengalaman di level elite.

Kendati ’’anak bawang’’, masuknya nama Salwa
dalam 38 nama tentu saja tidak sembarangan. Rudy Eka sudah melihat potongan
kualitas lewat proses skrining awal melalui video yang dikirimkan. Dalam proses
tersebut, teknik dan skill diperhatikan.

Kini, bungsu dari tiga bersaudara pasangan
Anggit Saryana dan Sri Subaryani itu harus berlatih lebih keras untuk
mendapatkan tempat karena adanya promosi-degradasi yang bakal diterapkan.
Terlebih, pesaingnya di bawah mistar tidak main-main.

Kiper kelahiran Bantul, 3 Mei 2006, itu harus
bersaing dengan kiper yang lebih dulu memiliki pengalaman di timnas. Seperti
Norffince Boma, Adinda Dwi Citra Prameswari, dan Fani.

Ya, total ada empat penjaga gawang yang saat
ini menjalani seleksi. Biasanya, hanya tiga pemain yang bakal dipilih untuk
memperkuat tim di SEA Games 2021 Vietnam.

Baca Juga :  ELA MIKEH ! Hadapi PSIS, Gomes Instruksikan Pemain Bertarung Demi Poin

Meski bakal berjuang keras menunjukkan segala
kemampuannya, Salwa mengaku sama sekali tidak masalah jika memang nantinya
tidak masuk dalam skuad SEA Games. Dalam TC perdana yang berakhir pada 31
Maret, dia lebih ingin menikmati momen seleksi timnas.

Apalagi, di skuad seleksi kali ini, banyak
pemain Indonesia yang menjadi idolanya. Sebut saja Zahra Muzdalifah. Posisi
Salwa yang mengamankan jala tim agar tidak kebobolan berseberangan dengan tugas
Zahra yang menuntutnya untuk terus mencetak gol.

Perihal bisa mengidolai Zahmuz, sapaan Zahra,
lantaran permainannya yang dianggapnya sangat bagus. ’’Dan orangnya baik
banget,’’ katanya.

Salwa mengakui, menjadi pemain termuda
membuatnya agak canggung terhadap pemain yang lebih senior di awal-awal
bergabung.’’Tapi, alhamdulillah bisa beradaptasi dengan cepat dengan semuanya.
Saya akan latihan dengan sungguh-sungguh dan fokus selama seleksi ini,’’
bebernya.

Mengenai karir di sepak bola, yang paling
utama baginya adalah bisa membahagiakan orang tua bagaimanapun karir dan klub
labuhannya ke depan. ’’Kalau dari seleksi ini saya bisa masuk timnas, saya
sangat bersyukur,’’ pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru