28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Carikan Solusi Bagi 10 Cabor yang Dicoret

JAKARTA– Peserta PON XX/2020 Papua dilanda
gelisah setelah efisiensi cabor jadi diterapkan. Tahun depan, hanya 37 cabor
yang dipertandingkan. Pemusatan latihan daerah (puslatda) yang sudah berjalan
bertahun-tahun dengan dana yang tidak sedikit, juga perjuangan para atlet, jadi
sia-sia. Apalagi, beberapa cabor juga telah melaksanakan kualifikasi PON.

Sepuluh cabor yang terkena rasionalisasi (baca:
dicoret) yakni balap sepeda, tenis meja, bridge, gateball, ski air, dan
bowling. Juga dansa, petanque, woodball, serta soft tenis. Lalu, bagaimana
nasib mereka? ”Saya akan mengundang 10 cabor yang tidak dipertandingkan untuk
cari solusi yang baik bagi semuanya,” ujar Marciano Norman, Ketua Umum KONI
ketika dihubungi kemarin.

Sebelumnya, sempat ada wacana untuk
menyelenggarakan 10 cabor tersebut di luar Papua. Namun, Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2007 harus direvisi dulu. Sebab, di situ ada aturan bahwa PON
hanya bisa digelar di lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi.
Ribet.

Baca Juga :  Dipangku Loftus Cheek

KONI Jatim menyayangkan pemangkasan cabor
tersebut. Bagaimana pun, jika dikalkulasi provinsi yang identik dengan warna
hijauh itu kehilangan sekitar 36 potensi medali emas dari 10 cabor yang
dicoret. M. Nabil, Wakil Ketua KONI Jatim, mengklaim kerugian mereka terbanyak
dibandingkan provinsi lain.

”Tetapi yang harus dipikirkan saat ini
bagaimana posisi atlet-atlet kami,” ucap Nabil kemarin. ”Soal nasi mereka.
Soal income yang tiap bulan didapat dari KONI. Terlebih, bagaimana menyiapkan
mental mereka. Karena puslatda yang sudah hampir tiga tahun dengan latihan
setiap hari kemudian diputuskan seperti ini,” keluh dia.

Hari ini, pihaknya akan mengadakan pertemuan
dengan 10 cabor tersebut. Yang jelas, jika KONI Jatim sudah menerima SK resmi
dari pusat, maka cabor-cabor ini harus siap dihentikan pembinaannya. Sebab,
kalau tidak dipertandingkan di PON, pemerintah tidak bisa memberikan bantuan
dana. Itu bisa berakibat buruk bagi regenerasi atlet ke depannya.

Baca Juga :  Persib Vs Persija, Suporter Bakal Diuji

”Kami mengusulkan ada pembinaan yang
berkesinambungan. Sehingga kami tetap bisa bina dalam bentuk latihan dan
pendanaan walau tidak dipertandingkan di PON,” jelas Nabil. (feb/na/jpg)

 

Cabor yang Dicoret Dari PON XX/2020 Papua :

Balap sepeda

Tenis meja

Bridge

Gateball

Ski air

Bowling

Dansa

Petanque

Woodball

Soft tenis

JAKARTA– Peserta PON XX/2020 Papua dilanda
gelisah setelah efisiensi cabor jadi diterapkan. Tahun depan, hanya 37 cabor
yang dipertandingkan. Pemusatan latihan daerah (puslatda) yang sudah berjalan
bertahun-tahun dengan dana yang tidak sedikit, juga perjuangan para atlet, jadi
sia-sia. Apalagi, beberapa cabor juga telah melaksanakan kualifikasi PON.

Sepuluh cabor yang terkena rasionalisasi (baca:
dicoret) yakni balap sepeda, tenis meja, bridge, gateball, ski air, dan
bowling. Juga dansa, petanque, woodball, serta soft tenis. Lalu, bagaimana
nasib mereka? ”Saya akan mengundang 10 cabor yang tidak dipertandingkan untuk
cari solusi yang baik bagi semuanya,” ujar Marciano Norman, Ketua Umum KONI
ketika dihubungi kemarin.

Sebelumnya, sempat ada wacana untuk
menyelenggarakan 10 cabor tersebut di luar Papua. Namun, Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2007 harus direvisi dulu. Sebab, di situ ada aturan bahwa PON
hanya bisa digelar di lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi.
Ribet.

Baca Juga :  Dipangku Loftus Cheek

KONI Jatim menyayangkan pemangkasan cabor
tersebut. Bagaimana pun, jika dikalkulasi provinsi yang identik dengan warna
hijauh itu kehilangan sekitar 36 potensi medali emas dari 10 cabor yang
dicoret. M. Nabil, Wakil Ketua KONI Jatim, mengklaim kerugian mereka terbanyak
dibandingkan provinsi lain.

”Tetapi yang harus dipikirkan saat ini
bagaimana posisi atlet-atlet kami,” ucap Nabil kemarin. ”Soal nasi mereka.
Soal income yang tiap bulan didapat dari KONI. Terlebih, bagaimana menyiapkan
mental mereka. Karena puslatda yang sudah hampir tiga tahun dengan latihan
setiap hari kemudian diputuskan seperti ini,” keluh dia.

Hari ini, pihaknya akan mengadakan pertemuan
dengan 10 cabor tersebut. Yang jelas, jika KONI Jatim sudah menerima SK resmi
dari pusat, maka cabor-cabor ini harus siap dihentikan pembinaannya. Sebab,
kalau tidak dipertandingkan di PON, pemerintah tidak bisa memberikan bantuan
dana. Itu bisa berakibat buruk bagi regenerasi atlet ke depannya.

Baca Juga :  Persib Vs Persija, Suporter Bakal Diuji

”Kami mengusulkan ada pembinaan yang
berkesinambungan. Sehingga kami tetap bisa bina dalam bentuk latihan dan
pendanaan walau tidak dipertandingkan di PON,” jelas Nabil. (feb/na/jpg)

 

Cabor yang Dicoret Dari PON XX/2020 Papua :

Balap sepeda

Tenis meja

Bridge

Gateball

Ski air

Bowling

Dansa

Petanque

Woodball

Soft tenis

Terpopuler

Artikel Terbaru