30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

SK Prioritas Jika Della/Rizki Terancam Dicabut

JAKARTA- Indonesia hanya menargetkan satu gelar
juara dari World Championships 2019. Sebanyak 27 pemain kini tengah
mempersiapkan diri jelang turnamen yang akan berlangsung di St. Jakobshalle,
Basel, Swiss, pada 19 sampai 25 Agustus mendatang itu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang
Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos
dari PP PBSI.

Meski tak membebankan target tersebut pada
sektor tertentu, Susy mengakui ganda putra adalah kompartemen paling berpeluang
dalam meraih trofi juara.

Ini mengacu pada prestasi ganda putra pada dua
turnamen besar sebelumnya. Tim yang dipimpin Herry Iman Pierngadi itu selalu
sukses menciptakan All Indonesian Final. Pertama pada Blibli Indonesia Open
(Super 1.000) dan Japan Open 2019 (Super 750).

Pada dua kejuaraan tersebut, Kevin Sanjaya
Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon selalu bisa mengalahkan senior mereka Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan di partai puncak.

“Targetnya satu gelar dulu, dari sektor mana
saja. Peluang paling besar memang ada di ganda putra. Tapi kemarin di Jepang
(Japan Open) ada ganda campuran, ada tunggal putra. Semoga mereka nanti bisa
kasih kejutan juga, prestasinya lebih stabil lagi. Karena kita sudah dekat
dengan Olimpiade, segala kemungkinan bisa terjadi. Semua negara juga sama,”
kata Susy.

Baca Juga :  Bungkam Persija, Bali United Kokoh di Puncak Klasemen Liga I

Selain itu pada sektor ganda putri, Susy
berharap wakil yang diturunkan bisa tampil maksimal. Tak cuma berpartisipasi,
tapi juga mampu membuktikannya dengan prestasi.

Susy berharap bahwa ganda putri tidak cuma
bergantung kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu saja. Namun, pemain lain yang
diturunkan bisa memberikan kejutan dan prestasi.

”Jadi bukan cuma datang meramaikan saja,” ucap
peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

“Untuk latihan jelang pertandingan sudah kami
serahkan ke pelatih. Baik kelemahan dan kelebihan para atlet. Saya juga
ingatkan mereka untuk jaga kondisi, jangan sampai sakit. Lalu juga penerapan
akurasi di lapangan, fokus dan strategi untuk menghapal dan menghadapi lawan.
Karena lawannya kan itu-itu saja,” ujar Susy.

Baca Juga :  Kualifikasi Euro 2020 : Inggris Pesta Gol, Perancis Imbang, Portugal K

Greysia/Apriyani, harap Susy, bisa minimal
menembus semifinal. Mereka dituntut lebih serius karena sekarang levelnya
kejuaraan dunia.

Susy juga ingin agar pemain muda juga bisa
melesat. Misalnya Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Mereka wajib
membuktikan mereka mampu bersaing. Begitu juga dengan Jauza Fadhila
Sugiarto/Yulfira Barkah.

”Kalau (Della/Rizki) tidak bisa membuktikan,
berarti SK prioritasnya akan kami tarik. Karena kan tujuan kami saat ini ke
Olimpiade,” ungkap Susy.

Terdapat 18 pebulutangkis pelatnas yang masuk
dalam Surat Keputusan Prioritas. Itu ditentukan melalui SK No
SKEP/001/0.3/I/2019 yang ditandatangani Ketua Umum PP PBSI Wiranto.

Penghuni pelatnas terbagi dalam dua level,
yaitu level utama dan pratama. Pada 2019, PBSI menetapkan empat klasifikasi SK
yakni SK Prioritas, SK Utama, SK Pratama, dan SK Magang. Atlet SK Prioritas
adalah yang yang diproyeksikan menembus Olimpiade 2020 di Tokyo.

Tim Indonesia akan bertolak ke Swiss pada hari
ini (14/8), menumpang maskapai Turkish Airlines TK 570 pukul 21.00 WIB.(jpg)

JAKARTA- Indonesia hanya menargetkan satu gelar
juara dari World Championships 2019. Sebanyak 27 pemain kini tengah
mempersiapkan diri jelang turnamen yang akan berlangsung di St. Jakobshalle,
Basel, Swiss, pada 19 sampai 25 Agustus mendatang itu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang
Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti dalam siaran pers yang diterima Jawa Pos
dari PP PBSI.

Meski tak membebankan target tersebut pada
sektor tertentu, Susy mengakui ganda putra adalah kompartemen paling berpeluang
dalam meraih trofi juara.

Ini mengacu pada prestasi ganda putra pada dua
turnamen besar sebelumnya. Tim yang dipimpin Herry Iman Pierngadi itu selalu
sukses menciptakan All Indonesian Final. Pertama pada Blibli Indonesia Open
(Super 1.000) dan Japan Open 2019 (Super 750).

Pada dua kejuaraan tersebut, Kevin Sanjaya
Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon selalu bisa mengalahkan senior mereka Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan di partai puncak.

“Targetnya satu gelar dulu, dari sektor mana
saja. Peluang paling besar memang ada di ganda putra. Tapi kemarin di Jepang
(Japan Open) ada ganda campuran, ada tunggal putra. Semoga mereka nanti bisa
kasih kejutan juga, prestasinya lebih stabil lagi. Karena kita sudah dekat
dengan Olimpiade, segala kemungkinan bisa terjadi. Semua negara juga sama,”
kata Susy.

Baca Juga :  Bungkam Persija, Bali United Kokoh di Puncak Klasemen Liga I

Selain itu pada sektor ganda putri, Susy
berharap wakil yang diturunkan bisa tampil maksimal. Tak cuma berpartisipasi,
tapi juga mampu membuktikannya dengan prestasi.

Susy berharap bahwa ganda putri tidak cuma
bergantung kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu saja. Namun, pemain lain yang
diturunkan bisa memberikan kejutan dan prestasi.

”Jadi bukan cuma datang meramaikan saja,” ucap
peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

“Untuk latihan jelang pertandingan sudah kami
serahkan ke pelatih. Baik kelemahan dan kelebihan para atlet. Saya juga
ingatkan mereka untuk jaga kondisi, jangan sampai sakit. Lalu juga penerapan
akurasi di lapangan, fokus dan strategi untuk menghapal dan menghadapi lawan.
Karena lawannya kan itu-itu saja,” ujar Susy.

Baca Juga :  Kualifikasi Euro 2020 : Inggris Pesta Gol, Perancis Imbang, Portugal K

Greysia/Apriyani, harap Susy, bisa minimal
menembus semifinal. Mereka dituntut lebih serius karena sekarang levelnya
kejuaraan dunia.

Susy juga ingin agar pemain muda juga bisa
melesat. Misalnya Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Mereka wajib
membuktikan mereka mampu bersaing. Begitu juga dengan Jauza Fadhila
Sugiarto/Yulfira Barkah.

”Kalau (Della/Rizki) tidak bisa membuktikan,
berarti SK prioritasnya akan kami tarik. Karena kan tujuan kami saat ini ke
Olimpiade,” ungkap Susy.

Terdapat 18 pebulutangkis pelatnas yang masuk
dalam Surat Keputusan Prioritas. Itu ditentukan melalui SK No
SKEP/001/0.3/I/2019 yang ditandatangani Ketua Umum PP PBSI Wiranto.

Penghuni pelatnas terbagi dalam dua level,
yaitu level utama dan pratama. Pada 2019, PBSI menetapkan empat klasifikasi SK
yakni SK Prioritas, SK Utama, SK Pratama, dan SK Magang. Atlet SK Prioritas
adalah yang yang diproyeksikan menembus Olimpiade 2020 di Tokyo.

Tim Indonesia akan bertolak ke Swiss pada hari
ini (14/8), menumpang maskapai Turkish Airlines TK 570 pukul 21.00 WIB.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru