27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Terjerat Jaring Laba-laba

NAPLES – Kutukan
Antonio Conte yang tak pernah mampu memenangi Coppa Italia berlanjut. Bersama
Inter Milan musim ini, Conte pun harus mentok tersingkir di babak semifinal,
WIB (14/6). Di San Paolo, Naples, harapan Conte terkubur setelah hanya bisa
menahan Napoli 1-1.

 

Inter pun tersingkir
karena ketika first leg di Giuseppe Meazza, Milan, 13 Februari lalu, mereka
takluk 0-1. Ambisi Conte itu musnah lantaran jerat jaring La Aranita, alias Si
Laba-Laba yang bernama David Ospina. ’’Dia sudah menyuguhkan keajaiban kepada kami,’’
ungkap Conte, kepada RAI Sport.

 

Ya, keajaiban
setelah dua menit pertama dia layak jadi kambing hitam begitu sepak pojok
gelandang baru Inter Christian Eriksen langsung menembus gawangnya. Ospina tak
bereaksi saat bola dari pemain yang pernah dia hadapi dalam Derby London Utara
itu menghujam langsung ke gawangnya. Gol pertama yang menembus gawang Ospina
dalam Coppa Italia musim ini.

 

Drama dalam dua
menit antara menit ke-39 dan 40 yang jadi bukti keajaiban dari portiere 31
tahun itu. Dimulai dari double saves-nya untuk dua upaya beruntun yang
dilakukan Antonio Candreva (menit ke-39) dan Lautaro Martinez, beberapa detik
sesudahnya. Kurang dari semenit, Ospina pun menunjukkan kontribusinya bukan
hanya dari kedua tangannya.

 

Seperti laba-laba,
kakinya pun juga seampuh tangannya. Gol penyeimbang kedudukan di menit ke-40
lebih 30 detik yang dicetak Dries Mertens, bermula dari bola tendangan
gawangnya. Build-up serangan dari belakang dilakukan Ospina dengan melemparkan
bola ke arah il capitano Lorenzo Insigne.

Baca Juga :  Mengulang Catatan Kelam 1997

 

Nah, dari Insigne,
bola itu pun diarahkan kepada Mertens yang tidak terjaga. Ciro, sapaan karib
Mertens, pun mencatat gol bersejarah yang membuatnya resmi jadi pencetak gol
terbanyak Napoli sepanjang masa. Dengan capaian 122 golnya, Mertens melewati
torehan gol milik Marek Hamsik. ’’Gol yang sangat mengecewakanku karena itu gol
itu terjadi pada situasi ceroboh yang harusnya bisa dihindari,’’ sesal The
Godfather, julukan Conte.

 

Dengan kegagalan
ini, praktis berkurang satu trofi target Conte dalam musim pertamanya bersama
Nerazzurri, julukan Inter. Conte yang kemarin merayakan empat tahun debutnya
duduk di bench timnas Italia di Euro 2016 itu pun kini praktis harus bersusah
payah memburu scudetto Serie A dan Liga Europa.

 

Secara keseluruhan,
portero timnas Kolombia itu melakukan delapan kali penyelamatan. Eriksen jadi
pemain yang paling frustrasi ketika berhadapan dengan mantan pemain Arsenal
itu. Total empat kali pemain yang baru mengoleksi dua gol dengan Inter itu
menguji Ospina, masing-masing pada menit ke-21, 58, 77, dan 82.

 

Empat percobaan yang
lainnya dilakukan Romelu Lukaku (32’), Candreva (39’), Lautaro (40’), dan
Marcelo Brozovic (50’). Sayangnya, Ospina tak akan melanjutkan trennya selalu
turun main di laga final. Karena, Ospina terkena akumulasi kartu setelah kartu
kuning yang didapatnya pada menit ke-79 lantaran mengulur-ulur waktu.

Baca Juga :  Tiga Hari Pimpin Latihan Persebaya, AJi Sudah Temukan Kerangka Inti

 

Insigne punya cerita
di balik passing kunci Ospina yang berbuah gol Mertens itu. Dilansir laman
Football Italia, ternyata akurasi bola Ospina kepadanya itu sudah biasa mereka
lakukan di Castel Volturno, kamp latihan Napoli. ’’Kaki Ospina selalu hebat. Kami
beberapa kali mencoba dalam sesi latihan. Dia melihat lariku, menciptakan skema
serangan balik yang hebat, lalu kami pun memberikan hasil yang terbaik,’’ sebut
pemain yang berjuluk Lorenzo Il Magnifico tersebut.

 

Penampilan ajaib
Ospina itu pun sampai mampu menghapuskan kesalahan yang dia buat dalam gol
Eriksen. ’’Kebobolan yang gila. Tetapi, itu bukan kesalahannya (Ospina). Itu
hanyalah kesalahan dalam penentuan posisi saat situasi tendangan pojok,’’ bela
tactician Napoli Gennaro Gattuso, dilansir laman Tutto Napoli.

 

 Bagi Ringhio Starr, julukan Gattuso, ini kali
kedua dia mampu membawa klub asuhannya menjejak     final Coppa Italia setelah sebelumnya
melakukan bersama AC Milan pada 2017 – 2018 silam. Sayang, di final Milan malah
digunduli Juventus empat gol tanpa balas. Dalam final nanti, Gattuso kembali
bersua Juve lagi yang kali ini dikendalikan mantan pemilik kursi panas Napoli,
Maurizio Sarri. Kali ini, Gattuso bersama Alex Meret di bawah gawang. Bukan Si
Laba-Laba. 

NAPLES – Kutukan
Antonio Conte yang tak pernah mampu memenangi Coppa Italia berlanjut. Bersama
Inter Milan musim ini, Conte pun harus mentok tersingkir di babak semifinal,
WIB (14/6). Di San Paolo, Naples, harapan Conte terkubur setelah hanya bisa
menahan Napoli 1-1.

 

Inter pun tersingkir
karena ketika first leg di Giuseppe Meazza, Milan, 13 Februari lalu, mereka
takluk 0-1. Ambisi Conte itu musnah lantaran jerat jaring La Aranita, alias Si
Laba-Laba yang bernama David Ospina. ’’Dia sudah menyuguhkan keajaiban kepada kami,’’
ungkap Conte, kepada RAI Sport.

 

Ya, keajaiban
setelah dua menit pertama dia layak jadi kambing hitam begitu sepak pojok
gelandang baru Inter Christian Eriksen langsung menembus gawangnya. Ospina tak
bereaksi saat bola dari pemain yang pernah dia hadapi dalam Derby London Utara
itu menghujam langsung ke gawangnya. Gol pertama yang menembus gawang Ospina
dalam Coppa Italia musim ini.

 

Drama dalam dua
menit antara menit ke-39 dan 40 yang jadi bukti keajaiban dari portiere 31
tahun itu. Dimulai dari double saves-nya untuk dua upaya beruntun yang
dilakukan Antonio Candreva (menit ke-39) dan Lautaro Martinez, beberapa detik
sesudahnya. Kurang dari semenit, Ospina pun menunjukkan kontribusinya bukan
hanya dari kedua tangannya.

 

Seperti laba-laba,
kakinya pun juga seampuh tangannya. Gol penyeimbang kedudukan di menit ke-40
lebih 30 detik yang dicetak Dries Mertens, bermula dari bola tendangan
gawangnya. Build-up serangan dari belakang dilakukan Ospina dengan melemparkan
bola ke arah il capitano Lorenzo Insigne.

Baca Juga :  Mengulang Catatan Kelam 1997

 

Nah, dari Insigne,
bola itu pun diarahkan kepada Mertens yang tidak terjaga. Ciro, sapaan karib
Mertens, pun mencatat gol bersejarah yang membuatnya resmi jadi pencetak gol
terbanyak Napoli sepanjang masa. Dengan capaian 122 golnya, Mertens melewati
torehan gol milik Marek Hamsik. ’’Gol yang sangat mengecewakanku karena itu gol
itu terjadi pada situasi ceroboh yang harusnya bisa dihindari,’’ sesal The
Godfather, julukan Conte.

 

Dengan kegagalan
ini, praktis berkurang satu trofi target Conte dalam musim pertamanya bersama
Nerazzurri, julukan Inter. Conte yang kemarin merayakan empat tahun debutnya
duduk di bench timnas Italia di Euro 2016 itu pun kini praktis harus bersusah
payah memburu scudetto Serie A dan Liga Europa.

 

Secara keseluruhan,
portero timnas Kolombia itu melakukan delapan kali penyelamatan. Eriksen jadi
pemain yang paling frustrasi ketika berhadapan dengan mantan pemain Arsenal
itu. Total empat kali pemain yang baru mengoleksi dua gol dengan Inter itu
menguji Ospina, masing-masing pada menit ke-21, 58, 77, dan 82.

 

Empat percobaan yang
lainnya dilakukan Romelu Lukaku (32’), Candreva (39’), Lautaro (40’), dan
Marcelo Brozovic (50’). Sayangnya, Ospina tak akan melanjutkan trennya selalu
turun main di laga final. Karena, Ospina terkena akumulasi kartu setelah kartu
kuning yang didapatnya pada menit ke-79 lantaran mengulur-ulur waktu.

Baca Juga :  Tiga Hari Pimpin Latihan Persebaya, AJi Sudah Temukan Kerangka Inti

 

Insigne punya cerita
di balik passing kunci Ospina yang berbuah gol Mertens itu. Dilansir laman
Football Italia, ternyata akurasi bola Ospina kepadanya itu sudah biasa mereka
lakukan di Castel Volturno, kamp latihan Napoli. ’’Kaki Ospina selalu hebat. Kami
beberapa kali mencoba dalam sesi latihan. Dia melihat lariku, menciptakan skema
serangan balik yang hebat, lalu kami pun memberikan hasil yang terbaik,’’ sebut
pemain yang berjuluk Lorenzo Il Magnifico tersebut.

 

Penampilan ajaib
Ospina itu pun sampai mampu menghapuskan kesalahan yang dia buat dalam gol
Eriksen. ’’Kebobolan yang gila. Tetapi, itu bukan kesalahannya (Ospina). Itu
hanyalah kesalahan dalam penentuan posisi saat situasi tendangan pojok,’’ bela
tactician Napoli Gennaro Gattuso, dilansir laman Tutto Napoli.

 

 Bagi Ringhio Starr, julukan Gattuso, ini kali
kedua dia mampu membawa klub asuhannya menjejak     final Coppa Italia setelah sebelumnya
melakukan bersama AC Milan pada 2017 – 2018 silam. Sayang, di final Milan malah
digunduli Juventus empat gol tanpa balas. Dalam final nanti, Gattuso kembali
bersua Juve lagi yang kali ini dikendalikan mantan pemilik kursi panas Napoli,
Maurizio Sarri. Kali ini, Gattuso bersama Alex Meret di bawah gawang. Bukan Si
Laba-Laba. 

Terpopuler

Artikel Terbaru