25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Ambisi Indonesia Pertahankan Tradisi Emas

JAKARTA – Indonesia
tidak turun dengan kekuatan penuh dalam Kejuaraan Asia Panjat Tebing 2019 yang
dimulai Rabu  (6/11). Dalam event yang
digeber di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat itu, tiga bintang utama timnas
absen. Yakni, Aries Susanti Rahayu, Alfian M Fajri, serta Aspar Jaelolo.
Walaupun tanpa tiga nama tersebut, tim Indonesia tetap bertekad untuk
mempertahankan tradisi emas di Kejuaraan Asia.

Aries dan Alfian sedang
mempersiapkan diri terjun dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di Toulouse,
Prancis. Event tersebut berlangsung 28 November hingga 1 Desember mendatang.
Informasi sebelumnya menyebutkan, Aries dan Alfian terjun di Kejuaraan Asia.
Namun, pada Jumat lalu (1/11), mereka dipastikan masuk 20 besar peringkat combined dunia.
Mereka berhak mengikuti kualifikasi tersebut.

Pelatih Hendra Basyir
pun mengalihkan fokus mereka ke Toulouse. Dia tidak mau ambil risiko
menerjunkan Aries dan Alfian di Kejuaraan Asia. Menurut dia, waktunya terlalu
mepet. ’’Kalau ikut, mereka hanya punya waktu 12 hari untuk persiapan. Takutnya
kurang maksimal,’’ tutur Hendra kemarin.

Baca Juga :  Kevin Kubur Tuan Rumah Arsenal

Sementara itu, Aspar
absen karena Jumat lalu menjalani operasi otot jari kanan. Dia harus istirahat
total empat bulan. Cedera tersebut dialami Aspar saat mengikuti training camp di
Lembah Harau, Sumatera Barat, September lalu. Diperkirakan, Aspar baru kembali
memanjat pada Maret tahun depan.

Meski begitu, Hendra
menjamin kualitas atlet yang diturunkan di ajang itu setara dengan mereka yang
absen. ’’Kami optimistis climber yang lain bisa mempertahankan gelar
juara,’’ kata Hendra.

Pada edisi tahun lalu
di Kurayoshi, Jepang, Indonesia merajai nomor speed putra. Alfian meraih
emas, Sabri mendapat perak, dan Aspar memperoleh perunggu. Pada nomor speed putri,
dua wakil Indonesia masuk tiga besar. Yakni, Agustina Sari meraih emas serta
Aries mendapat perunggu.

Masih ada nama-nama
lain yang bakal menjadi andalan. Mereka diharapkan membuat kejutan. Misalnya,
Fatchur Roji dan Nurul Iqamah, dua climber yang masuk top 20 world speed ranking saat
ini. ’’Tradisi kami dalam event Asia ini selalu mempersembahkan emas. Kami
ingin mempertahankan itu. Terutama untuk nomor speed. Ada empat nomor,
maksimalkan di situ,’’ tutur Hendra.

Baca Juga :  Cabor Unggulan Berpotensi Medali Segera Pelatda

Kejuaraan itu bakal
sangat menarik. Sebab, mayoritas pemanjat top dunia berasal dari Asia.
Misalnya, Korea Selatan dan Jepang yang panjat tebingnya sangat maju. Juga Iran
dan Tiongkok. Kejuaraan tersebut akan diikuti 298 atlet dari 14 negara. Hanya
delapan emas yang diperebutkan. Yakni, dari nomor lead, speed,
boulder, 
dan combined masing-masing putra dan putri.

’’Sebenarnya persaingan
Asia itu representasi dari persaingan dunia. Mungkin dua nomor lain kami masih
lemah. Tapi, mudah-mudahan bisa memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah,’’
harap Hendra. (jpnn)

JAKARTA – Indonesia
tidak turun dengan kekuatan penuh dalam Kejuaraan Asia Panjat Tebing 2019 yang
dimulai Rabu  (6/11). Dalam event yang
digeber di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat itu, tiga bintang utama timnas
absen. Yakni, Aries Susanti Rahayu, Alfian M Fajri, serta Aspar Jaelolo.
Walaupun tanpa tiga nama tersebut, tim Indonesia tetap bertekad untuk
mempertahankan tradisi emas di Kejuaraan Asia.

Aries dan Alfian sedang
mempersiapkan diri terjun dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di Toulouse,
Prancis. Event tersebut berlangsung 28 November hingga 1 Desember mendatang.
Informasi sebelumnya menyebutkan, Aries dan Alfian terjun di Kejuaraan Asia.
Namun, pada Jumat lalu (1/11), mereka dipastikan masuk 20 besar peringkat combined dunia.
Mereka berhak mengikuti kualifikasi tersebut.

Pelatih Hendra Basyir
pun mengalihkan fokus mereka ke Toulouse. Dia tidak mau ambil risiko
menerjunkan Aries dan Alfian di Kejuaraan Asia. Menurut dia, waktunya terlalu
mepet. ’’Kalau ikut, mereka hanya punya waktu 12 hari untuk persiapan. Takutnya
kurang maksimal,’’ tutur Hendra kemarin.

Baca Juga :  Kevin Kubur Tuan Rumah Arsenal

Sementara itu, Aspar
absen karena Jumat lalu menjalani operasi otot jari kanan. Dia harus istirahat
total empat bulan. Cedera tersebut dialami Aspar saat mengikuti training camp di
Lembah Harau, Sumatera Barat, September lalu. Diperkirakan, Aspar baru kembali
memanjat pada Maret tahun depan.

Meski begitu, Hendra
menjamin kualitas atlet yang diturunkan di ajang itu setara dengan mereka yang
absen. ’’Kami optimistis climber yang lain bisa mempertahankan gelar
juara,’’ kata Hendra.

Pada edisi tahun lalu
di Kurayoshi, Jepang, Indonesia merajai nomor speed putra. Alfian meraih
emas, Sabri mendapat perak, dan Aspar memperoleh perunggu. Pada nomor speed putri,
dua wakil Indonesia masuk tiga besar. Yakni, Agustina Sari meraih emas serta
Aries mendapat perunggu.

Masih ada nama-nama
lain yang bakal menjadi andalan. Mereka diharapkan membuat kejutan. Misalnya,
Fatchur Roji dan Nurul Iqamah, dua climber yang masuk top 20 world speed ranking saat
ini. ’’Tradisi kami dalam event Asia ini selalu mempersembahkan emas. Kami
ingin mempertahankan itu. Terutama untuk nomor speed. Ada empat nomor,
maksimalkan di situ,’’ tutur Hendra.

Baca Juga :  Cabor Unggulan Berpotensi Medali Segera Pelatda

Kejuaraan itu bakal
sangat menarik. Sebab, mayoritas pemanjat top dunia berasal dari Asia.
Misalnya, Korea Selatan dan Jepang yang panjat tebingnya sangat maju. Juga Iran
dan Tiongkok. Kejuaraan tersebut akan diikuti 298 atlet dari 14 negara. Hanya
delapan emas yang diperebutkan. Yakni, dari nomor lead, speed,
boulder, 
dan combined masing-masing putra dan putri.

’’Sebenarnya persaingan
Asia itu representasi dari persaingan dunia. Mungkin dua nomor lain kami masih
lemah. Tapi, mudah-mudahan bisa memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah,’’
harap Hendra. (jpnn)

Terpopuler

Artikel Terbaru