30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

PDIP Tunda Umumkan Rekom Pilkada

PALANGKA RAYA-Wabah
virus corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini mengganggu agenda partai
politik (parpol) di Kalteng. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
jauh-jauh hari sudah merencanakan akan mengumumkan jagoannya pada awal bulan
ini, akhirnya ditunda.

Rekomendasi (rekom) untuk
calon gubernur Kalteng dan bupati Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa
disampaikan sesuai rencana awal. Hal ini disampaikan oleh Ketua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalteng Arton S Dohong.  

“Berdasarkan rencana
awal, untuk Kalteng akan diumumkan awal April ini. Namun, karena situasi saat
ini terjadi penyebaran virus corona, maka ditunda semuanya hingga waktu yang
belum ditentukan,” ucap Arton S Dohong kepada media di kediamannya, Jalan
Menteng XX, Rabu (8/4).

Dikatakan Arton, meski
terjadi penundaan, pada prinsipnya DPD, seluruh pengurus, serta jajaran hingga
tingkat ranting dan anak ranting berkehendak bahwa calon gubernur dan bupati
Kotim nantinya merupakan kader terbaik PDIP.

Baca Juga :  Koyem Tegaskan Maju di Pilgub Kalteng 2024, Siap Koalisi dengan Parpol Lain

“Ini adalah keinginan
dan harapan dari jajaran pengurus partai yang ada di Kalteng,” ungkap mantan
Bupati Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ini.

Meski demikian, apabila
nantinya dewan pimpinan pusat (DPP) menentukan calon yang berbeda dari harapan
para kader di tingkat daerah, lanjut Arton, semua kader tetap wajib untuk menghargai
dan menjalankan keputusan itu.

Arton mengakui dirinya
tak tahu persis perihal klaim terkait rekomendasi DPP PDIP yang telah diperoleh
salah satu calon gubernur Kalteng, sebagaimana informasi yang beredar selama
ini.

“Kalau hal itu
dilakukan secara diam-diam tanpa melibatkan DPD, maka itu bisa saja terjadi. Akan
tetapi, sepanjang komitmen DPP dalam rangka membahas apa pun persoalan dan
kepentingan serta kebutuhan partai di daerah, maka kami yakin DPP pasti akan
melibatkan DPD,” tegasnya.

Baca Juga :  Kubu AHY Bantah Praktik Setoran

Selain itu, lanjut
Arton, DPP belum memutuskan waktu pelaksanaan rapat pleno untuk memutuskan
bakal calon yang akan diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari
Partai PDI Perjuangan. Termasuk di Kalteng.

Hal ini semata-mata
karena kondisi negara yang dalam keadaan darurat. Tugas DPP saat ini adalah
mendukung kebijakan pemerintah untuk segera memutus rantai penularan Covid-19. Karena
itu, salah satu agenda kegiatan DPP, yakni rapat bersama DPD ditiadakan saat
ini. Sementara waktu DPP melakukan rapat internal melalui telekonferensi.

Khusus untuk Kalteng, karena termasuk daerah
yang belum dapat diputuskan terkait calon yang akan diusung, maka masyarakat
diminta untuk bersabar. Rekomendasi tentu akan disampaikan pada waktunya. “Hal
ini sembari menunggu perkembangan Covid-19 ke depannya. Jika sudah mereda, maka
rekom pasti akan diputuskan sesuai dengan kewenangan DPP,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA-Wabah
virus corona atau Covid-19 yang terjadi saat ini mengganggu agenda partai
politik (parpol) di Kalteng. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
jauh-jauh hari sudah merencanakan akan mengumumkan jagoannya pada awal bulan
ini, akhirnya ditunda.

Rekomendasi (rekom) untuk
calon gubernur Kalteng dan bupati Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa
disampaikan sesuai rencana awal. Hal ini disampaikan oleh Ketua
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalteng Arton S Dohong.  

“Berdasarkan rencana
awal, untuk Kalteng akan diumumkan awal April ini. Namun, karena situasi saat
ini terjadi penyebaran virus corona, maka ditunda semuanya hingga waktu yang
belum ditentukan,” ucap Arton S Dohong kepada media di kediamannya, Jalan
Menteng XX, Rabu (8/4).

Dikatakan Arton, meski
terjadi penundaan, pada prinsipnya DPD, seluruh pengurus, serta jajaran hingga
tingkat ranting dan anak ranting berkehendak bahwa calon gubernur dan bupati
Kotim nantinya merupakan kader terbaik PDIP.

Baca Juga :  Koyem Tegaskan Maju di Pilgub Kalteng 2024, Siap Koalisi dengan Parpol Lain

“Ini adalah keinginan
dan harapan dari jajaran pengurus partai yang ada di Kalteng,” ungkap mantan
Bupati Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ini.

Meski demikian, apabila
nantinya dewan pimpinan pusat (DPP) menentukan calon yang berbeda dari harapan
para kader di tingkat daerah, lanjut Arton, semua kader tetap wajib untuk menghargai
dan menjalankan keputusan itu.

Arton mengakui dirinya
tak tahu persis perihal klaim terkait rekomendasi DPP PDIP yang telah diperoleh
salah satu calon gubernur Kalteng, sebagaimana informasi yang beredar selama
ini.

“Kalau hal itu
dilakukan secara diam-diam tanpa melibatkan DPD, maka itu bisa saja terjadi. Akan
tetapi, sepanjang komitmen DPP dalam rangka membahas apa pun persoalan dan
kepentingan serta kebutuhan partai di daerah, maka kami yakin DPP pasti akan
melibatkan DPD,” tegasnya.

Baca Juga :  Kubu AHY Bantah Praktik Setoran

Selain itu, lanjut
Arton, DPP belum memutuskan waktu pelaksanaan rapat pleno untuk memutuskan
bakal calon yang akan diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari
Partai PDI Perjuangan. Termasuk di Kalteng.

Hal ini semata-mata
karena kondisi negara yang dalam keadaan darurat. Tugas DPP saat ini adalah
mendukung kebijakan pemerintah untuk segera memutus rantai penularan Covid-19. Karena
itu, salah satu agenda kegiatan DPP, yakni rapat bersama DPD ditiadakan saat
ini. Sementara waktu DPP melakukan rapat internal melalui telekonferensi.

Khusus untuk Kalteng, karena termasuk daerah
yang belum dapat diputuskan terkait calon yang akan diusung, maka masyarakat
diminta untuk bersabar. Rekomendasi tentu akan disampaikan pada waktunya. “Hal
ini sembari menunggu perkembangan Covid-19 ke depannya. Jika sudah mereda, maka
rekom pasti akan diputuskan sesuai dengan kewenangan DPP,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru