33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Cerita Elzatta Pertahankan Kreativitas saat Pandemi Agar Tetap Laris

PROKALTENG.CO-Tahun 2020 menjadi tahun yang berat dan penuh
tantangan bagi dunia fashion. Hampir seluruh pekan mode umumnya digelar secara
virtual. Sebagian brand tidak dapat bertahan pada masa pandemi dan berusaha
mengalihkan bisnisnya ke bidang lain.

Pemilik
label Elzatta hijab, Elidawati Ali Oemar bercerita bagaimana mereka bisa
bertahan melalui tahun 2020. Dengan kekuatan hijab, gamis dan keragaman
printing-nya serta garis yang feminin dan fitting yang nyaman, pihaknya tetap
mempertahankan kreativitas.

Elzatta
pun turut merasakan dampak pandemi, dan berusaha terus bertahan di tengah
keterbatasan. Lewat keterangan virtual, Kamis (25/2), Elidawati mengakui bahwa
pihaknya merasakan dampak pandemi yang begitu besar. Dia berusaha keras membuat
bisnis tetap berjalan.

“Brand
kami menjadi tumpuan penghidupan banyak orang, dari mitra, agen, reseller,
begitu juga para supplier kami. Meskipun begitu berat terasa, kami harus terus
putar otak agar brand ini bisa terus menjadi harapan bagi banyak orang. Kami
pikir, kami tidak bisa diam saja menunggu pandemi usai, kami akhirnya
memutuskan terus meluaskan usaha,” tuturnya lagi.

Baca Juga :  BI Kalteng Sebut Kecukupan Pasokan Komoditas Penting bagi Masyarakat

Pihaknya
mempertahankan brand-nya dengan dua cara yakni online dan offline. Untuk
offline, brand ini merapikan kembali toko-toko offline-nya. Menutup toko-toko
yang tidak bisa dipertahankan dan membuka dan melakukan re-opening toko di
pasar potensial untuk me-remind pasar.

“Kami
memperbarui tampilan toko dengan tampilan lebih segar. Kami ingin membuat
konsumen kembali bersemangat berbelanja offline,” tutur Elidawati.

Memasuki
tahun kedua pandemi saat ini, Elidawati berharap dunia menjadi lebih baik
setelah adanya vaksinasi. Sehingga koleksi para label dan desainer menjelang
Ramadan dan Lebaran bisa lebih laris.

Bahkan
pihaknya sudah menyiapkan koleksi khusus bernama Scarf Nusantara dengan tema 38
kota di Indonesia. “Kami berupaya mengapresiasi kekayaan kota-kota di Indonesia.
Selain itu masa pandemi juga membuat kita tidak bisa travelling seperti biasa.
Kemunculan scarf ini diharapkan bisa menjadi penghibur kerinduan akan
travelling,” kata Vice President Elzatta, Tika Mulya.

Baca Juga :  Tekun Layani Nasabah, AgenBRILink Ini Kini Punya Kos-Kosan

Mempersiapkan
Ramadan dan Lebaran, pihaknya juga telah menyiapkan koleksi sarimbit dengan
motif apik yang terinspirasi dari kekayaan motif lokal. “Betapa kita begitu
kaya akan budaya namun tetap harmoni membentuk kesatuan yang indah. Semoga
pandemi ini segera berlalu,” tutup Tika.

PROKALTENG.CO-Tahun 2020 menjadi tahun yang berat dan penuh
tantangan bagi dunia fashion. Hampir seluruh pekan mode umumnya digelar secara
virtual. Sebagian brand tidak dapat bertahan pada masa pandemi dan berusaha
mengalihkan bisnisnya ke bidang lain.

Pemilik
label Elzatta hijab, Elidawati Ali Oemar bercerita bagaimana mereka bisa
bertahan melalui tahun 2020. Dengan kekuatan hijab, gamis dan keragaman
printing-nya serta garis yang feminin dan fitting yang nyaman, pihaknya tetap
mempertahankan kreativitas.

Elzatta
pun turut merasakan dampak pandemi, dan berusaha terus bertahan di tengah
keterbatasan. Lewat keterangan virtual, Kamis (25/2), Elidawati mengakui bahwa
pihaknya merasakan dampak pandemi yang begitu besar. Dia berusaha keras membuat
bisnis tetap berjalan.

“Brand
kami menjadi tumpuan penghidupan banyak orang, dari mitra, agen, reseller,
begitu juga para supplier kami. Meskipun begitu berat terasa, kami harus terus
putar otak agar brand ini bisa terus menjadi harapan bagi banyak orang. Kami
pikir, kami tidak bisa diam saja menunggu pandemi usai, kami akhirnya
memutuskan terus meluaskan usaha,” tuturnya lagi.

Baca Juga :  BI Kalteng Sebut Kecukupan Pasokan Komoditas Penting bagi Masyarakat

Pihaknya
mempertahankan brand-nya dengan dua cara yakni online dan offline. Untuk
offline, brand ini merapikan kembali toko-toko offline-nya. Menutup toko-toko
yang tidak bisa dipertahankan dan membuka dan melakukan re-opening toko di
pasar potensial untuk me-remind pasar.

“Kami
memperbarui tampilan toko dengan tampilan lebih segar. Kami ingin membuat
konsumen kembali bersemangat berbelanja offline,” tutur Elidawati.

Memasuki
tahun kedua pandemi saat ini, Elidawati berharap dunia menjadi lebih baik
setelah adanya vaksinasi. Sehingga koleksi para label dan desainer menjelang
Ramadan dan Lebaran bisa lebih laris.

Bahkan
pihaknya sudah menyiapkan koleksi khusus bernama Scarf Nusantara dengan tema 38
kota di Indonesia. “Kami berupaya mengapresiasi kekayaan kota-kota di Indonesia.
Selain itu masa pandemi juga membuat kita tidak bisa travelling seperti biasa.
Kemunculan scarf ini diharapkan bisa menjadi penghibur kerinduan akan
travelling,” kata Vice President Elzatta, Tika Mulya.

Baca Juga :  Tekun Layani Nasabah, AgenBRILink Ini Kini Punya Kos-Kosan

Mempersiapkan
Ramadan dan Lebaran, pihaknya juga telah menyiapkan koleksi sarimbit dengan
motif apik yang terinspirasi dari kekayaan motif lokal. “Betapa kita begitu
kaya akan budaya namun tetap harmoni membentuk kesatuan yang indah. Semoga
pandemi ini segera berlalu,” tutup Tika.

Terpopuler

Artikel Terbaru