33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Harga Ayam dan Sayuran Melonjak, Pedagang Ungkap Penyebabnya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Minimnya suplai ayam dan sayuran ke pasaran memaksa sejumlah pedagang Pasar Besar Palangka Raya menaikkan harga jual. Berdasarkan pantauan, Selasa (17/10), harga daging ayam berkisar Rp43.000-Rp46.000 per kilogram (kg).

Ada kenaikan sekitar Rp4-6 ribu dari harga sebelumnya. Salah satu penyebab kenaikan harga daging ayam adalah karena kekosongan stok dan minimnya suplai ke pasar.

“Sebelumnya harga ayam masih sekitar Rp38-39 ribuan,” kata Sri, penjual daging ayam di Pasar Besar Palangka Raya.

Dikatakannya, dalam beberapa hari belakangan, pasokan ayam dari luar Palangka Raya sering terlambat datang. “Kata mereka karena ada kemacetan di Jalan Tumbang Nusa,” terang warga Kelurahan Kelampangan itu yang sudah lima tahun berjualan daging ayam di Pasar Besar.

Dengan adanya kenaikan harga daging ayam itu, lanjut Sri, jumlah pembeli daging ayam berkurang drastis. Sebelum ada kenaikan harga, Sri bisa menjual 100 kg daging ayam per hari. Namun kini jumlah tersebut tidak pernah tercapai lagi. “Jangankan sampai 100 kg, setengahnya saja susah habis,” tutur Sri yang mengaku mulai berjualan di Pasar Besar dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Baca Juga :  Keren Tampilannya, Toyota All New Raize Lengkapi Sensasi Berkendara

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayur-mayur. Jenis sayuran yang biasa didatangkan dari luar Palangka Raya, seperti wortel, kentang, dan kubis atau kol mengalami kenaikan harga. Kecuali cabai, kenaikan harga sejumlah sayuran tersebut berkisar Rp2.000.

Fathul, seorang penjual sayur di Pasar Besar mengatakan, kenaikan harga sayuran akhir-akhir ini sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya keterlambatan pasokan sayuran ke Pasar Besar. Fathul mencontohkan, harga kentang yang sebelumnya dijual di kisaran harga Rp20.000/kg, kini dijual Rp22.000/ kg.

“Harga kol yang dulunya Rp10.000 per kilo, hari ini jadi Rp12.000 sekilo,” kata Fathul sembari menunjuk tumpukan sayur kol atau kubis di hadapannya. Adapun harga cabai, khususnya cabai rawit mengalami kenaikan paling tinggi. Jika sebelumnya harga cabai rawit berkisar Rp45.000-Rp50.000/ kg, kini harganya meningkat jadi Rp70.000- an/kg.

Baca Juga :  Dorong industrialisasi, Segmen Enterprise BNI Dapat Katalis Positif

“Bahkan kemarin karena stok cabai kosong, harganya sempat mencapai Rp120.000- an/kg,” kata Iqbal, salah satu penjual lombok di Pasar Besar. Meski harga jual beberapa sayuran mengalami kenaikan, tetapi tidak untuk bawang khususnya bawang merah. Harga bawang merah maupun bawang putih tetap normal, bahkan cenderung menurun. (sja/ala/kpg/ind)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Minimnya suplai ayam dan sayuran ke pasaran memaksa sejumlah pedagang Pasar Besar Palangka Raya menaikkan harga jual. Berdasarkan pantauan, Selasa (17/10), harga daging ayam berkisar Rp43.000-Rp46.000 per kilogram (kg).

Ada kenaikan sekitar Rp4-6 ribu dari harga sebelumnya. Salah satu penyebab kenaikan harga daging ayam adalah karena kekosongan stok dan minimnya suplai ke pasar.

“Sebelumnya harga ayam masih sekitar Rp38-39 ribuan,” kata Sri, penjual daging ayam di Pasar Besar Palangka Raya.

Dikatakannya, dalam beberapa hari belakangan, pasokan ayam dari luar Palangka Raya sering terlambat datang. “Kata mereka karena ada kemacetan di Jalan Tumbang Nusa,” terang warga Kelurahan Kelampangan itu yang sudah lima tahun berjualan daging ayam di Pasar Besar.

Dengan adanya kenaikan harga daging ayam itu, lanjut Sri, jumlah pembeli daging ayam berkurang drastis. Sebelum ada kenaikan harga, Sri bisa menjual 100 kg daging ayam per hari. Namun kini jumlah tersebut tidak pernah tercapai lagi. “Jangankan sampai 100 kg, setengahnya saja susah habis,” tutur Sri yang mengaku mulai berjualan di Pasar Besar dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Baca Juga :  Keren Tampilannya, Toyota All New Raize Lengkapi Sensasi Berkendara

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayur-mayur. Jenis sayuran yang biasa didatangkan dari luar Palangka Raya, seperti wortel, kentang, dan kubis atau kol mengalami kenaikan harga. Kecuali cabai, kenaikan harga sejumlah sayuran tersebut berkisar Rp2.000.

Fathul, seorang penjual sayur di Pasar Besar mengatakan, kenaikan harga sayuran akhir-akhir ini sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya keterlambatan pasokan sayuran ke Pasar Besar. Fathul mencontohkan, harga kentang yang sebelumnya dijual di kisaran harga Rp20.000/kg, kini dijual Rp22.000/ kg.

“Harga kol yang dulunya Rp10.000 per kilo, hari ini jadi Rp12.000 sekilo,” kata Fathul sembari menunjuk tumpukan sayur kol atau kubis di hadapannya. Adapun harga cabai, khususnya cabai rawit mengalami kenaikan paling tinggi. Jika sebelumnya harga cabai rawit berkisar Rp45.000-Rp50.000/ kg, kini harganya meningkat jadi Rp70.000- an/kg.

Baca Juga :  Dorong industrialisasi, Segmen Enterprise BNI Dapat Katalis Positif

“Bahkan kemarin karena stok cabai kosong, harganya sempat mencapai Rp120.000- an/kg,” kata Iqbal, salah satu penjual lombok di Pasar Besar. Meski harga jual beberapa sayuran mengalami kenaikan, tetapi tidak untuk bawang khususnya bawang merah. Harga bawang merah maupun bawang putih tetap normal, bahkan cenderung menurun. (sja/ala/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru