33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Toko Herbal Pasar Kahayan Jual Produk Sampai Papua

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Toko Herbal Bajakah Jati yang berdiri pada Agustus 2019, mulai dikenal oleh konsumen hingga luar daerah. Apalagi, produk yang dijual seperti Bajakah pernah viral sebagai obat herbal kanker.

Hal itu diungkapkan Pemilik Toko Herbal Bajakah Jati, Jati Utami. Usaha yang digelutinya ini menjual berbagai macam obat herbal tradisional Kalteng. Dari minyak urut, madu bedak dingin, teh celup bajakah, teh bawang Dayak, dan berbagai obat herbal tradisional lainnya.

Ia menceritakan awal mula usaha yang digelutinya, dalam 2 hari omzet yang didapat mencapai Rp3 juta sampai Rp5 Juta.

“Awalnya, Bajakah viral dimedia sosial oleh SMAN 2 dan terus menyebar-menyebar. Sehingga orang tahunya di Pasar Kahayan yang jual Bajakah itu. Saya memanfaat peluang itu untuk membuka usaha ini,” ujarnya, Minggu (18/6) di Toko Herbal Bajakah Jati di Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1,5.

Baca Juga :  Dilatih Legenda Sepak Bola Dunia, 4 Tim Tutup Rangkaian BRImo Future Garuda

Ibu tiga anak ini mejelaskan, viralnya di media sosial tersebut lebih banyak tersiar terkait manfaat kegunaan bajakah tersebut. Sehingga publik tertarik soal manfaat bajakah tersebut.

“Selain kanker, Bajakah banyak kegunaannya untuk obat hipertensi, kolestrol, dan banyak lah. Tapi diutamakan untuk kanker,” terangnya.

Bajakah sendiri, diakuinya mengambil di hutan daerah Kahayan, Rungan dan Tangkiling. Pemasaran produk herbal sendiri sudah mencakup hingga luar Kalimantan.

“Pemasarannya sudah sampai ke Papua Tengah yang Bajakah. Juga di Jakarta di Surabaya, Maluku, Bali,” terangnya.

Saat ini, Jati Utami menyebut pendapatan dari usaha herbal bajakah berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp1 juta perharinya. Hal tersebut tergantung dari jumlah pembeli di pasar.

“Yang beli itu memang orang Palangkaraya membelikan keluarga di luar daerah Saat ini pemasaran melalui status whatsapp,” jelasnya.

Baca Juga :  Ganjar Tekankan Pentingnya Regulasi bagi Pelaku UMKM

Ia juga mempunyai reseller di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur. “Karena suaminya pernah kena tumor parotis terus sudah sembuh, khusus penggunaan racikan herbal disini,” tandasnya.

Selain itu, Utami menjelaskan dalam usahanya ia memanfaat kehadiran Kode QR Standar Indonesia (QRIS) yang difasilitasi oleh BRI.

Jati Utami mengatakan, kehadiran QRIS yang diberikan oleh BRI memudahkan dalam transkasi pembayaran. Meskipun pembayaran secara langsung masih sering digunakan para pembeli. Namun ada juga yang membeli dengan menggunakan QRIS sebagai pembayarannya.

“Memudahkan orang belanja, kalau pakai QRIS untuk transaksi pembayarannya,” katanya.

Ibu tiga anak ini mejelaskan, sudah menjadi binaan BRI sejak tahun kemarin. Penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dilakukan untuk pengembangan modal usahanya.

“KUR untuk usaha modal bahannya juga, sebagian juga kebutuhan keluarga,” tandasnya. (pri/hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Toko Herbal Bajakah Jati yang berdiri pada Agustus 2019, mulai dikenal oleh konsumen hingga luar daerah. Apalagi, produk yang dijual seperti Bajakah pernah viral sebagai obat herbal kanker.

Hal itu diungkapkan Pemilik Toko Herbal Bajakah Jati, Jati Utami. Usaha yang digelutinya ini menjual berbagai macam obat herbal tradisional Kalteng. Dari minyak urut, madu bedak dingin, teh celup bajakah, teh bawang Dayak, dan berbagai obat herbal tradisional lainnya.

Ia menceritakan awal mula usaha yang digelutinya, dalam 2 hari omzet yang didapat mencapai Rp3 juta sampai Rp5 Juta.

“Awalnya, Bajakah viral dimedia sosial oleh SMAN 2 dan terus menyebar-menyebar. Sehingga orang tahunya di Pasar Kahayan yang jual Bajakah itu. Saya memanfaat peluang itu untuk membuka usaha ini,” ujarnya, Minggu (18/6) di Toko Herbal Bajakah Jati di Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1,5.

Baca Juga :  Dilatih Legenda Sepak Bola Dunia, 4 Tim Tutup Rangkaian BRImo Future Garuda

Ibu tiga anak ini mejelaskan, viralnya di media sosial tersebut lebih banyak tersiar terkait manfaat kegunaan bajakah tersebut. Sehingga publik tertarik soal manfaat bajakah tersebut.

“Selain kanker, Bajakah banyak kegunaannya untuk obat hipertensi, kolestrol, dan banyak lah. Tapi diutamakan untuk kanker,” terangnya.

Bajakah sendiri, diakuinya mengambil di hutan daerah Kahayan, Rungan dan Tangkiling. Pemasaran produk herbal sendiri sudah mencakup hingga luar Kalimantan.

“Pemasarannya sudah sampai ke Papua Tengah yang Bajakah. Juga di Jakarta di Surabaya, Maluku, Bali,” terangnya.

Saat ini, Jati Utami menyebut pendapatan dari usaha herbal bajakah berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp1 juta perharinya. Hal tersebut tergantung dari jumlah pembeli di pasar.

“Yang beli itu memang orang Palangkaraya membelikan keluarga di luar daerah Saat ini pemasaran melalui status whatsapp,” jelasnya.

Baca Juga :  Ganjar Tekankan Pentingnya Regulasi bagi Pelaku UMKM

Ia juga mempunyai reseller di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur. “Karena suaminya pernah kena tumor parotis terus sudah sembuh, khusus penggunaan racikan herbal disini,” tandasnya.

Selain itu, Utami menjelaskan dalam usahanya ia memanfaat kehadiran Kode QR Standar Indonesia (QRIS) yang difasilitasi oleh BRI.

Jati Utami mengatakan, kehadiran QRIS yang diberikan oleh BRI memudahkan dalam transkasi pembayaran. Meskipun pembayaran secara langsung masih sering digunakan para pembeli. Namun ada juga yang membeli dengan menggunakan QRIS sebagai pembayarannya.

“Memudahkan orang belanja, kalau pakai QRIS untuk transaksi pembayarannya,” katanya.

Ibu tiga anak ini mejelaskan, sudah menjadi binaan BRI sejak tahun kemarin. Penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dilakukan untuk pengembangan modal usahanya.

“KUR untuk usaha modal bahannya juga, sebagian juga kebutuhan keluarga,” tandasnya. (pri/hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/