PURUK CAHU – Untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama warga Kota Puruk
Cahu, Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura) memprioritaskan pembenahan
fasilitas umum. Termasuk diantaranya RSUD Puruk Cahu.
Langkah strategis pun diambil
manajemen di RSUD Puruk Cahu. Salah satunya pembuatan pagar RSUD Puruk Cahu.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di
rumah sakit itu.
Bupati Mura Drs Perdie M
Yoseph MA sangat mendukung langkah-langkah strategis manajemen RSUD Puruk Cahu
dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk dukungan
anggaran.
“Selain dari manajemen
RSUD, dukungan anggaran untuk Dinas Kesehatan juga kita maksimalkan. Untuk
pembangunan pagar RSUD kita ini untuk memenuhi ketentuan standar
nasional,” kata Perdie, Senin (18/11) lalu.
Menurut bupati, RSUD merupakan
suatu sarana penting yang harus ditingkatkan terus-menerus dan diperhatikan,
baik dari sisi pelayanannya maupun pembangunan sarana dan prasarana.
Ditambahkan bupati dua periode
ini, untuk fasilitas infrastruktur dalam Kota Puruk Cahu akan terus dilakukan
pihaknya secara bertahap, dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia.
“Pemenuhan dan peningkatan fasilitas fisik dan infrastruktur jalan serta jembatan
terus kita benahi, tentunya bertahap menyesuaikan anggaran yang tersedia. Kita
sangat berharap dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Direktur RSUD Puruk
Cahu drg Martin Maha mengatakan, tahun ini pembuatan pagar rumah sakit itu
sudah dikerjakan. “Untuk pagar RSUD sudah dikerjakan saat ini dan untuk
drainase, kami sudah usulkan di tahun 2020 yang akan datang,” kata Martin
Maha kepada wartawan saat meninjau pengerjaan pagar RSUD Puruk Cahu, Senin
(18/11).
Selain sarana dan prasarana
fisik, menurut dia, fasilitas kesehatan terus dibenahi. Dijelaskan Martin, jika
dibandingkan kabupaten lain, fasilitas kesehatan RSUD Puruk Cahu relatif baik.
“Setiap tahun dana anggaran dari DAK Kementerian Kesehatan semakin
meningkat untuk kabupaten kita guna peningkatan fasilitas kesehatan kita,”
akuinya. (dad/ens)