28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Teras Narang Sebut Rasisme Adalah Tantangan Bersama

PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang memberi tanggapan terkait pertanyaan seorang pelajar putri di SMA Negeri 1 Sampit, Kalimantan Tengah, tentang data Index Mundi, yang menyebut Indonesia menempati posisi 14 sebagai negara paling rasis di dunia.

Pernyataan itu dilontarkan dalam Diskusi Kebangsaan tentang elemen kebangsaan kita Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI di hari Rabu, (17/05/2023).

“Rasisme adalah tantangan kita bersama. Terlebih jelang Pemilu 2024. Isu-isu dan sikap rasisme bisa makin menyeruak di ruang publik lewat politik identitas. Ini mengancam persatuan kita sebagai bangsa,” kata Teras.

Oleh karena itu, Teras menyampaikan pentingnya empat elemen kebangsaan Indonesia untuk mengalahkan perilaku rasis. Kalau pemahaman ideologi kuat, pemahaman terhadap UUD NRI 1945 kuat, semangat bhinneka tunggal ika kuat, semangat cinta NKRI kita kuat, maka akan sirna seketika itu rasisme.

Baca Juga :  Pengurus MW KAHMI Kalteng Segera Dilantik

“Tentu adanya survei soal rasisme ini menjadi tantangan dan kewajiban anak muda kita menghilangkan perilaku rasis, terlebih oleh mereka yang berpendidikan. Bagaimana pun kita sudah diciptakan berbeda oleh Yang Maha Kuasa. Bersama kita bangun bangsa ini untuk memberi yang terbaik. Rasisme adalah musuh bersama kita yang mesti kita lawan,” tegas Senator asal Kalteng ini.

Untuk itulah, Teras berharap generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam membangun semangat kebangsaan melawan rasisme. Mari bersama meninggalkan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang menjurus rasis.

“Bersama kita memperjuangkan keadilan sosial yang tidak mudah kita peroleh. Maka untuk mencapainya, mari kita bersatu agar daerah bisa membangun dengan baik. Sebab pada intinya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah cita-cita yang harus kita hadapi,” tuturnya.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Musuh Petani, Benih Unggul Jadi Harapan

Hal yang harus diingat, lanjut Teras, bahwa sampai saat ini ideologi yang digunakan adalah Pancasila. Tidak ada kata lain. Malah kalau TNI jelas mengatakan bahwa NKRI harga mati. Pernyataan ini bermakna mempertahankan dan menghidupi Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Inilah kewajiban kita untuk mempertahankan ideologi bangsa, ideologi konstitusi, dan ideologi  kebangsaan serta ideologi kerakyatan musyawarah mufakat, dalam keadaan apa pun. Terlebih ideologi kita ini diakui,” jelasnya.

Sekelas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ketika berkunjung ke Indonesia saja pernah mengakui bahwa warga Indonesia beruntung memiliki Pancasila yang menyatukan keberagaman. Jadi kenapa tidak bersyukur, bangga, dan memperjuangkan, serta mempertahankannya. (*)

PROKALTENG.CO – Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang memberi tanggapan terkait pertanyaan seorang pelajar putri di SMA Negeri 1 Sampit, Kalimantan Tengah, tentang data Index Mundi, yang menyebut Indonesia menempati posisi 14 sebagai negara paling rasis di dunia.

Pernyataan itu dilontarkan dalam Diskusi Kebangsaan tentang elemen kebangsaan kita Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI di hari Rabu, (17/05/2023).

“Rasisme adalah tantangan kita bersama. Terlebih jelang Pemilu 2024. Isu-isu dan sikap rasisme bisa makin menyeruak di ruang publik lewat politik identitas. Ini mengancam persatuan kita sebagai bangsa,” kata Teras.

Oleh karena itu, Teras menyampaikan pentingnya empat elemen kebangsaan Indonesia untuk mengalahkan perilaku rasis. Kalau pemahaman ideologi kuat, pemahaman terhadap UUD NRI 1945 kuat, semangat bhinneka tunggal ika kuat, semangat cinta NKRI kita kuat, maka akan sirna seketika itu rasisme.

Baca Juga :  Pengurus MW KAHMI Kalteng Segera Dilantik

“Tentu adanya survei soal rasisme ini menjadi tantangan dan kewajiban anak muda kita menghilangkan perilaku rasis, terlebih oleh mereka yang berpendidikan. Bagaimana pun kita sudah diciptakan berbeda oleh Yang Maha Kuasa. Bersama kita bangun bangsa ini untuk memberi yang terbaik. Rasisme adalah musuh bersama kita yang mesti kita lawan,” tegas Senator asal Kalteng ini.

Untuk itulah, Teras berharap generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dalam membangun semangat kebangsaan melawan rasisme. Mari bersama meninggalkan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang menjurus rasis.

“Bersama kita memperjuangkan keadilan sosial yang tidak mudah kita peroleh. Maka untuk mencapainya, mari kita bersatu agar daerah bisa membangun dengan baik. Sebab pada intinya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah cita-cita yang harus kita hadapi,” tuturnya.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Musuh Petani, Benih Unggul Jadi Harapan

Hal yang harus diingat, lanjut Teras, bahwa sampai saat ini ideologi yang digunakan adalah Pancasila. Tidak ada kata lain. Malah kalau TNI jelas mengatakan bahwa NKRI harga mati. Pernyataan ini bermakna mempertahankan dan menghidupi Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Inilah kewajiban kita untuk mempertahankan ideologi bangsa, ideologi konstitusi, dan ideologi  kebangsaan serta ideologi kerakyatan musyawarah mufakat, dalam keadaan apa pun. Terlebih ideologi kita ini diakui,” jelasnya.

Sekelas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ketika berkunjung ke Indonesia saja pernah mengakui bahwa warga Indonesia beruntung memiliki Pancasila yang menyatukan keberagaman. Jadi kenapa tidak bersyukur, bangga, dan memperjuangkan, serta mempertahankannya. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru