27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Polda Kalteng Lakukan Risk Assessment Persiapan UCI MTB

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Polda Kalteng sedang melakukan penilaian ancaman bahaya atau Risk Assessment untuk persiapan gelaran kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 di venue Jalan Tjilik Riwut lingkungan Stadion Tuah Pahoe.

“Saat ini kita coba lihat apa kesiapan panitia untuk mengantisipasi itu dan apa-apa saja yang panitia sudah siapkan. Nanti kita akan bersama-sama untuk memberikan masukan terkait menyiapkan antisipasi bahaya atau ancaman bahaya,” ujar Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Kalteng Kombes Pol Muhammad Rivai, Rabu (7/11).

Dia berpendapat, seharusnya pelaksanaan penilaian ancaman bahaya dilakukan 1 setengah bulan.

“Tapi karena ini sifatnya marathon, jadi harus kita laksanakan. Bahkan mungkin kalau perlu lembur sampai besok yakni selama 2 hari kita laksanakan. Intinya kita ingin membuat nyaman, selamat dan aman sampai dengan para peserta kembali ke negaranya masing-masing,” bebernya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kompetensi Diri, Tolak Tindakan Korupsi

Yang menjadi perhatian Polda Kalteng, sebut Rivai yakni peserta, penonton dan arena.

“Jadi kaitan itu banyak sebenarnya. Semuanya sampai dengan bagaimana kesiapan untuk mengantisipasi apabila ada peserta atau penonton kecelakaan di area lokasi, kita cek sampai ke situ,” jelasnya. (hfz/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Polda Kalteng sedang melakukan penilaian ancaman bahaya atau Risk Assessment untuk persiapan gelaran kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 di venue Jalan Tjilik Riwut lingkungan Stadion Tuah Pahoe.

“Saat ini kita coba lihat apa kesiapan panitia untuk mengantisipasi itu dan apa-apa saja yang panitia sudah siapkan. Nanti kita akan bersama-sama untuk memberikan masukan terkait menyiapkan antisipasi bahaya atau ancaman bahaya,” ujar Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Kalteng Kombes Pol Muhammad Rivai, Rabu (7/11).

Dia berpendapat, seharusnya pelaksanaan penilaian ancaman bahaya dilakukan 1 setengah bulan.

“Tapi karena ini sifatnya marathon, jadi harus kita laksanakan. Bahkan mungkin kalau perlu lembur sampai besok yakni selama 2 hari kita laksanakan. Intinya kita ingin membuat nyaman, selamat dan aman sampai dengan para peserta kembali ke negaranya masing-masing,” bebernya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kompetensi Diri, Tolak Tindakan Korupsi

Yang menjadi perhatian Polda Kalteng, sebut Rivai yakni peserta, penonton dan arena.

“Jadi kaitan itu banyak sebenarnya. Semuanya sampai dengan bagaimana kesiapan untuk mengantisipasi apabila ada peserta atau penonton kecelakaan di area lokasi, kita cek sampai ke situ,” jelasnya. (hfz/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru