25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Karena Masih Pandemi, Pasar Ramadan Masih Dikaji

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
– Bulan Suci Ramadan tahun ini diperkirakan
masih di masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin
Timur (Kotim) terus mengkaji pelaksanaan Pasar Ramadan, karena dikhawatirkan
aktivitas di pasar tahunan ini akan memicu terjadinya kembali penularan
Covid-19 dan klaster baru.

“Soal Pasar Ramadan, kami akan kaji
terlebih dahulu. Jika nanti diadakan pasar Ramadan, dikhawatirkan akan terjadi
klaster baru. Apalagi daerah kita ini merupakan jalan lintas kabupaten. Siapa
tahu ada orang mampir membeli dan ternyata dia terpapar virus, maka bisa menular
padahal saat ini kasusnya mulai menurun,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor,
Selasa (30/3).

Menurutnya Pasar Ramadan atau dikenal juga
dengan Pasar Wadai memang salah satu bagian dari semaraknya bulan suci Ramadan.
Bahkan pemerintah daerah sendiri memfasilitasi Pasar Ramadan di beberapa lokasi
seperti di kawasan Taman Kota Sampit maupun lainnya.

Baca Juga :  Wilayah Jelunci Bisa Jadi Lumbung Padi, Bupati Minta Camat Beri Motiva

“Tahun kemarin Pasar Ramadan juga oleh
pemerintah daerah ditiadakan, dan tahun ini kami lagi melakukan pengkajian
lagi, karena pandemi Covid-19 masih terjadi. Kami harapkan masyarakat dapat
memaklumi, kalau kebijakan yang sama juga kembali diambil pemerintah daerah
pada tahun ini,” ucap Halikin

Dirinya juga mengatakan saat ini pemerintah
masih fokus menangani pandemi Covid-19 agar secepatnya dapat berakhir, maka
segala sesuatu yang dapat mengumpulkan orang banyak perlu pertimbangan matang.
Pihaknya tidak ingin penambahan klaster terjadi lagi, karena kerumunan yang
biasa terjadi di Pasar Ramadan rawan terjadi penularan akan penularan Covid-19.

“Maka dari itu penerapan protokol
kesehatan kami terus digencarkan seperti melakukan razia masker dan melakukan
imbauan terjadap cafe-café. Hal ini kami lakukan agar mata rantai penularan
Covid-19 bisa diputus dan dihentikan sehingga pandemi ini segera
berakhir,” ujar Halikin.

Baca Juga :  KPHP Kobar Ajak Warga Amankan Hutan

Mantan Sekertaris Daerah (Sekda ) Kabupaten
Kotim ini juga menegaskan, upaya pemulihan ekonomi tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Di situasi saat ini pada pedagang bisa memaksimalkan penjualan
secara online sehingga kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan dan perekonomian
tidak terlalu turun secara drastis.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
– Bulan Suci Ramadan tahun ini diperkirakan
masih di masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin
Timur (Kotim) terus mengkaji pelaksanaan Pasar Ramadan, karena dikhawatirkan
aktivitas di pasar tahunan ini akan memicu terjadinya kembali penularan
Covid-19 dan klaster baru.

“Soal Pasar Ramadan, kami akan kaji
terlebih dahulu. Jika nanti diadakan pasar Ramadan, dikhawatirkan akan terjadi
klaster baru. Apalagi daerah kita ini merupakan jalan lintas kabupaten. Siapa
tahu ada orang mampir membeli dan ternyata dia terpapar virus, maka bisa menular
padahal saat ini kasusnya mulai menurun,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor,
Selasa (30/3).

Menurutnya Pasar Ramadan atau dikenal juga
dengan Pasar Wadai memang salah satu bagian dari semaraknya bulan suci Ramadan.
Bahkan pemerintah daerah sendiri memfasilitasi Pasar Ramadan di beberapa lokasi
seperti di kawasan Taman Kota Sampit maupun lainnya.

Baca Juga :  Wilayah Jelunci Bisa Jadi Lumbung Padi, Bupati Minta Camat Beri Motiva

“Tahun kemarin Pasar Ramadan juga oleh
pemerintah daerah ditiadakan, dan tahun ini kami lagi melakukan pengkajian
lagi, karena pandemi Covid-19 masih terjadi. Kami harapkan masyarakat dapat
memaklumi, kalau kebijakan yang sama juga kembali diambil pemerintah daerah
pada tahun ini,” ucap Halikin

Dirinya juga mengatakan saat ini pemerintah
masih fokus menangani pandemi Covid-19 agar secepatnya dapat berakhir, maka
segala sesuatu yang dapat mengumpulkan orang banyak perlu pertimbangan matang.
Pihaknya tidak ingin penambahan klaster terjadi lagi, karena kerumunan yang
biasa terjadi di Pasar Ramadan rawan terjadi penularan akan penularan Covid-19.

“Maka dari itu penerapan protokol
kesehatan kami terus digencarkan seperti melakukan razia masker dan melakukan
imbauan terjadap cafe-café. Hal ini kami lakukan agar mata rantai penularan
Covid-19 bisa diputus dan dihentikan sehingga pandemi ini segera
berakhir,” ujar Halikin.

Baca Juga :  KPHP Kobar Ajak Warga Amankan Hutan

Mantan Sekertaris Daerah (Sekda ) Kabupaten
Kotim ini juga menegaskan, upaya pemulihan ekonomi tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Di situasi saat ini pada pedagang bisa memaksimalkan penjualan
secara online sehingga kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan dan perekonomian
tidak terlalu turun secara drastis.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru