33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mengaku Emosi dan Melakukan Pemortalan, Julandi Minta Maaf

MUARA TEWEH- Julandi
yang melakukan pemortalan di jalan PT MPG Divisi F di Desa Sei Rahayu II Km 51
menyesali perbuatannya. Warga Desa Sei Rahayu II, Kecamatan Teweh meminta maaf
kepada semua pihak yang dirugikan, terutama perusahaan PT MPG yang bergerak di
bidang perkebunan sawit.

Saat itu, Julandi
mengaku khilaf dan emosi, lantaran keinginanya hendak memasukkan istri bekerja
di perusahaan PT MPG tidak dituruti.

“Kemarin memang saya
melakukan pemortalan, hal itu dikarenakan emosi sesaat. Saya meminta maaf
kepada perusahaan dan pemerintah desa atas pernyataan saya,” ujar Julandi.

Dikatakanya, bahwa
perusahaan banyak menerima karyawan dari luar daerah ketimbang mementingkan
warga lokal. Selain itu, ia juga sempat menyatakan bahwa kecewa kepada kepala desa
dan aparatnya yang terkesan kurang membantu masyarakat setempat.

Baca Juga :  Bupati Janji Bangun Lapak Pedagang, Khusus di Kawasan Pantai Jelai

“Atas pernyataan saya
tersebut saya meminta maaf, baik kepada perusahaan maupun aparat desa, karena
saat itu saya sedang emosi,” ujar Julandi, kepada Kalteng Pos sesaat setelah
selesai mediasi antara dirinya dengan pihak perusahaan dan aparat Desa Sei
Rahayu II.

Sementara, Humas PT MPG
Ali Akbar mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan mediasi yang diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat antara perusahaan dengan warga Sei Rahayu II atas
nama Julandi, yang difasilitasi oleh aparat desa. Lanjutnya, menanggapi
keinginan Julandi yang hendak memasuki istrinya bekerja di perusahaan, pihaknya
bukan tidak ingin menerima, namun posisi untuk perempuan masih belum ada saat
ini.

 â€œJika memang ada, tentu sudah kami terima,
tapi sekarang ini kebutuhan pekerja wanita masih belum ada,”ucapnya.

Baca Juga :  Begini Sikap Ormas di Kapuas, Menyikapi Postingan Oknum Guru Madrasah

Lanjutnya, pihak mereka
dari perusahaan tentu lebih mengutamakan penduduk sekitar untuk bekerja, bahkan
data sekarang yang bekerja di perusahaan PT MPG 70 persen adalah penduduk
lokal.

Selain itu, Kepala Desa
Sei Rahayu II, Rano Herno mengungkapkan bahwa kehadiran perusahaan PT MPG di wilayah
mereka malah sangat membantu. Baik perekrutan warganya dan juga pembangunan
yang sudah dilakukan di desa, seperti bantuan perbaikan gereja, bantuan untuk
anak sekolah dan sekarang yaitu finnising langgar atau musala yang ada di desa.

“Setiap membutuhkan
tenaga kerja, PT MPG selalu mendahulukan penduduk lokal. Apabila ada warga yang
ingin masuk kerja, itu selalu difasilitasi oleh pihak perusahaan dan langsung
direspon. Keberadaan perusahaan PT MPG di desa kami sangat membantu sekali”
ungkapnya.(adl/ram)

MUARA TEWEH- Julandi
yang melakukan pemortalan di jalan PT MPG Divisi F di Desa Sei Rahayu II Km 51
menyesali perbuatannya. Warga Desa Sei Rahayu II, Kecamatan Teweh meminta maaf
kepada semua pihak yang dirugikan, terutama perusahaan PT MPG yang bergerak di
bidang perkebunan sawit.

Saat itu, Julandi
mengaku khilaf dan emosi, lantaran keinginanya hendak memasukkan istri bekerja
di perusahaan PT MPG tidak dituruti.

“Kemarin memang saya
melakukan pemortalan, hal itu dikarenakan emosi sesaat. Saya meminta maaf
kepada perusahaan dan pemerintah desa atas pernyataan saya,” ujar Julandi.

Dikatakanya, bahwa
perusahaan banyak menerima karyawan dari luar daerah ketimbang mementingkan
warga lokal. Selain itu, ia juga sempat menyatakan bahwa kecewa kepada kepala desa
dan aparatnya yang terkesan kurang membantu masyarakat setempat.

Baca Juga :  Bupati Janji Bangun Lapak Pedagang, Khusus di Kawasan Pantai Jelai

“Atas pernyataan saya
tersebut saya meminta maaf, baik kepada perusahaan maupun aparat desa, karena
saat itu saya sedang emosi,” ujar Julandi, kepada Kalteng Pos sesaat setelah
selesai mediasi antara dirinya dengan pihak perusahaan dan aparat Desa Sei
Rahayu II.

Sementara, Humas PT MPG
Ali Akbar mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan mediasi yang diselesaikan
secara musyawarah dan mufakat antara perusahaan dengan warga Sei Rahayu II atas
nama Julandi, yang difasilitasi oleh aparat desa. Lanjutnya, menanggapi
keinginan Julandi yang hendak memasuki istrinya bekerja di perusahaan, pihaknya
bukan tidak ingin menerima, namun posisi untuk perempuan masih belum ada saat
ini.

 â€œJika memang ada, tentu sudah kami terima,
tapi sekarang ini kebutuhan pekerja wanita masih belum ada,”ucapnya.

Baca Juga :  Begini Sikap Ormas di Kapuas, Menyikapi Postingan Oknum Guru Madrasah

Lanjutnya, pihak mereka
dari perusahaan tentu lebih mengutamakan penduduk sekitar untuk bekerja, bahkan
data sekarang yang bekerja di perusahaan PT MPG 70 persen adalah penduduk
lokal.

Selain itu, Kepala Desa
Sei Rahayu II, Rano Herno mengungkapkan bahwa kehadiran perusahaan PT MPG di wilayah
mereka malah sangat membantu. Baik perekrutan warganya dan juga pembangunan
yang sudah dilakukan di desa, seperti bantuan perbaikan gereja, bantuan untuk
anak sekolah dan sekarang yaitu finnising langgar atau musala yang ada di desa.

“Setiap membutuhkan
tenaga kerja, PT MPG selalu mendahulukan penduduk lokal. Apabila ada warga yang
ingin masuk kerja, itu selalu difasilitasi oleh pihak perusahaan dan langsung
direspon. Keberadaan perusahaan PT MPG di desa kami sangat membantu sekali”
ungkapnya.(adl/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru