27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Batara Perlu Investor LnG, Petrokimia dan Pupuk

MUARA TEWEH-Setidaknya
ada lima perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) yang melaksanakan eksplorasi di
Kalimantan Tengah (Kalteng). Perusahaan ini tersebar di sejumlah kabupaten
termasuk Barito Utara, Kuala Kurun dan Seruyan. 

“Terdapat
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) melakukan survei seismik di wilayah
Kalteng. Kami genjot dan dorong pencarian cadangan migas di Kalteng,” ungkap
Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) Faisal Abdi, akhir pekan lalu. 

Untuk kelancaran
pencarian migas ini, imbuh dia, diperlukan peran media melalui pemberitaan
positif. Apalagi produksi minyak, lanjut Faisal, akan habis dalam sembilan
tahun ke depan, jika tidak ada penemuan baru. Demikian juga gas, bisa habis 20
tahun ke depan.

Baca Juga :  Jangan Ragu dan Takut Soal Vaksin Covid-19

Di Kalteng hanya
Kabupaten Barito Utara yang memproduksi gas. Produksi gas ini dilakukan K3S Ophir
Indonesia (Bangkanai) Ltd Gas tersebut dipasok ke Pembangkit Listrik Tenaga
Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai. Karenanya kondisi listrik di Barito Utara
mengalami kelebihan, sehingga dialirkan ke kabupaten dan provinsi lain.

External Relations
& Security Manager Ophir Indonesia Fajar Daely menegaskan, terdapat potensi
besar gas di Kabupaten Batara. Selain memproduksi sumur yang sudah ada, Ophir
juga melaksanakan eksplorasi dengan sangat agresif. “Batara mempunyai posisi
strategis dan lebih maju jika ditambah industri LnG, Petrokimia dan pupuk,”
beber Fajar seraya menyebutkan perlunya investasi LnG, Petrokimia dan pupuk.

Namun, tandas dia, dalam pencarian migas
terdapat tantangan terbesar berupa pemahaman masyarakat. “Karena itu perlu
diskusi dan peran media memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tutur Fajar
saat temu media dan buka puasa bersama SKK Migas Kalsul, Ophir, PWI dan
Kominfosandi Batara. (cah)

Baca Juga :  Tim Balogo Gumas Raih Juara Tiga dan Harapan Dua di FBIM 2019

MUARA TEWEH-Setidaknya
ada lima perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) yang melaksanakan eksplorasi di
Kalimantan Tengah (Kalteng). Perusahaan ini tersebar di sejumlah kabupaten
termasuk Barito Utara, Kuala Kurun dan Seruyan. 

“Terdapat
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) melakukan survei seismik di wilayah
Kalteng. Kami genjot dan dorong pencarian cadangan migas di Kalteng,” ungkap
Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) Faisal Abdi, akhir pekan lalu. 

Untuk kelancaran
pencarian migas ini, imbuh dia, diperlukan peran media melalui pemberitaan
positif. Apalagi produksi minyak, lanjut Faisal, akan habis dalam sembilan
tahun ke depan, jika tidak ada penemuan baru. Demikian juga gas, bisa habis 20
tahun ke depan.

Baca Juga :  Jangan Ragu dan Takut Soal Vaksin Covid-19

Di Kalteng hanya
Kabupaten Barito Utara yang memproduksi gas. Produksi gas ini dilakukan K3S Ophir
Indonesia (Bangkanai) Ltd Gas tersebut dipasok ke Pembangkit Listrik Tenaga
Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai. Karenanya kondisi listrik di Barito Utara
mengalami kelebihan, sehingga dialirkan ke kabupaten dan provinsi lain.

External Relations
& Security Manager Ophir Indonesia Fajar Daely menegaskan, terdapat potensi
besar gas di Kabupaten Batara. Selain memproduksi sumur yang sudah ada, Ophir
juga melaksanakan eksplorasi dengan sangat agresif. “Batara mempunyai posisi
strategis dan lebih maju jika ditambah industri LnG, Petrokimia dan pupuk,”
beber Fajar seraya menyebutkan perlunya investasi LnG, Petrokimia dan pupuk.

Namun, tandas dia, dalam pencarian migas
terdapat tantangan terbesar berupa pemahaman masyarakat. “Karena itu perlu
diskusi dan peran media memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tutur Fajar
saat temu media dan buka puasa bersama SKK Migas Kalsul, Ophir, PWI dan
Kominfosandi Batara. (cah)

Baca Juga :  Tim Balogo Gumas Raih Juara Tiga dan Harapan Dua di FBIM 2019

Terpopuler

Artikel Terbaru