25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Misi Kemanusiaan, Pramuka Peduli dan PGRI Berikan Bantuan Korban Banji

KUALA
KAPUAS,PROKALTENG.CO– Menipisnya bahan pangan yang dimiliki masyarakat Desa
Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar karena tidak dapat bercocok
tanam akibat seluruh kebun, sawah dan rumah digenangi air, mendorong Pramuka
Peduli, PGRI Kapuas dan Saka Widya Budaya Bakti binaan Dinas Pendidikan
Kabupaten Kapuas menyerahkan langsung bantuan ke lokasi banjir di Tugu Alam
Roh, Markas Pejuang Menegakkan Kemerdekan RI 17 Mei 1949 di Desa Paku Alam
Kalimantan Selatan, Sabtu (23/1) siang.

“Kedatangan
kami hari ini setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Kak H Aris, Satgas
Pramuka Peduli Kwarda Kalimantan Selatan menginformasikan bahwa di RT II Desa
Paku Alam seberang Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk dalam kondisi air
setinggi 50 centimeter. Sedikitnya ada 96 KK kesulitan mencari bahan pangan dan
minimnya bantuan yang sampai karena cukup jauh dari keramaian kota. Mohon
diterima bantuan ini dan kami doakan semoga musibah banjir pandemi Covid-19
segera berakhir sehingga kita semua dapat beraktifitas normal kembali” ucap H
Suwarno sembari menyerahkan bantuan.

Baca Juga :  Pilgub 2020 Bisa Berjalan Aman dan Lancar

H Suwarno
Muriyat yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas menambahkan bahwa
diserahkan bantuan sembako, makanan siap saji, obat-obatan, lilin, popok dan
susu bayi, kopi, teh, sabun, pakaian layak pakai dan perlengkapan sholat.
Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dana dan barang dari masyarakat Kapuas
oleh Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Kapuas, para Guru melalui Pengurus Kabupaten
PGRI Kapuas, karyawan Disdik Kapuas serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
melalui Saka Widya Budaya Bakti binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas.

“Alhamdulillah,
atasnama masyarakat Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak/Ibu Pramuka, Dinas
Pendidikan dan PGRI Kapuas yang telah banyak membantu kami masyarakat Paku Alam
yang sangat bermanfaat” ucap Kades Paku Alam saat menerima bantuan

Dari
pantauan di lokasi, seluruh permukiman, rumah ibadah dan sekolah terendam air,
hanya tersisa rumah adat Banjar bubungan tinggi sebagai museum sekaligus pos
penjagaan Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang terletak di RT 2
Desa Paku Alam menjadi satu-satunya tempat pengungsian. Di sekitarnya terdapat
Tugu Alam Roh sebagai peringatan atas perjuangan para pahlawan/pejuang rakyat
Kalimantan Selatan dalam menegakkan kemerdekaan RI yang lokasinya terpencil.

Baca Juga :  Wujudkan Setiap Pelaksanaan Tugas

“Untuk
mencapai lokasi ini, kami memerlukan waktu hampir dua jam melawan arus deras
sungai Martapura menggunakan dua buah kapal untuk membawa bantuan.  Dan berlanjut gunakan perahu kecil berdayung
susuri sungai Tandipah maupun pekarangan rumah yang terendam,”ungkap H Suwarno.

“Satu kapal
kami bagikan ke Desa Paku Alam dan satu kapal lainnya kepada posko-posko di sepanjang
sungai Martapura yang berada di atas pohon dan kapal serta klotok dan perahu,
mendekati kapal yang kami tumpangi. Hati ini sangat miris dan sedih melihat
anak-anak, remaja bahkan telah berusia renta (kakek dan nenek) namun dengan
penuh semangat mengayuh perahunya mendekati kami demi memperoleh bantuan untuk
bertahan hidup,” tambahnya.

KUALA
KAPUAS,PROKALTENG.CO– Menipisnya bahan pangan yang dimiliki masyarakat Desa
Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar karena tidak dapat bercocok
tanam akibat seluruh kebun, sawah dan rumah digenangi air, mendorong Pramuka
Peduli, PGRI Kapuas dan Saka Widya Budaya Bakti binaan Dinas Pendidikan
Kabupaten Kapuas menyerahkan langsung bantuan ke lokasi banjir di Tugu Alam
Roh, Markas Pejuang Menegakkan Kemerdekan RI 17 Mei 1949 di Desa Paku Alam
Kalimantan Selatan, Sabtu (23/1) siang.

“Kedatangan
kami hari ini setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Kak H Aris, Satgas
Pramuka Peduli Kwarda Kalimantan Selatan menginformasikan bahwa di RT II Desa
Paku Alam seberang Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk dalam kondisi air
setinggi 50 centimeter. Sedikitnya ada 96 KK kesulitan mencari bahan pangan dan
minimnya bantuan yang sampai karena cukup jauh dari keramaian kota. Mohon
diterima bantuan ini dan kami doakan semoga musibah banjir pandemi Covid-19
segera berakhir sehingga kita semua dapat beraktifitas normal kembali” ucap H
Suwarno sembari menyerahkan bantuan.

Baca Juga :  Pilgub 2020 Bisa Berjalan Aman dan Lancar

H Suwarno
Muriyat yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas menambahkan bahwa
diserahkan bantuan sembako, makanan siap saji, obat-obatan, lilin, popok dan
susu bayi, kopi, teh, sabun, pakaian layak pakai dan perlengkapan sholat.
Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dana dan barang dari masyarakat Kapuas
oleh Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Kapuas, para Guru melalui Pengurus Kabupaten
PGRI Kapuas, karyawan Disdik Kapuas serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
melalui Saka Widya Budaya Bakti binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas.

“Alhamdulillah,
atasnama masyarakat Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak/Ibu Pramuka, Dinas
Pendidikan dan PGRI Kapuas yang telah banyak membantu kami masyarakat Paku Alam
yang sangat bermanfaat” ucap Kades Paku Alam saat menerima bantuan

Dari
pantauan di lokasi, seluruh permukiman, rumah ibadah dan sekolah terendam air,
hanya tersisa rumah adat Banjar bubungan tinggi sebagai museum sekaligus pos
penjagaan Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang terletak di RT 2
Desa Paku Alam menjadi satu-satunya tempat pengungsian. Di sekitarnya terdapat
Tugu Alam Roh sebagai peringatan atas perjuangan para pahlawan/pejuang rakyat
Kalimantan Selatan dalam menegakkan kemerdekaan RI yang lokasinya terpencil.

Baca Juga :  Wujudkan Setiap Pelaksanaan Tugas

“Untuk
mencapai lokasi ini, kami memerlukan waktu hampir dua jam melawan arus deras
sungai Martapura menggunakan dua buah kapal untuk membawa bantuan.  Dan berlanjut gunakan perahu kecil berdayung
susuri sungai Tandipah maupun pekarangan rumah yang terendam,”ungkap H Suwarno.

“Satu kapal
kami bagikan ke Desa Paku Alam dan satu kapal lainnya kepada posko-posko di sepanjang
sungai Martapura yang berada di atas pohon dan kapal serta klotok dan perahu,
mendekati kapal yang kami tumpangi. Hati ini sangat miris dan sedih melihat
anak-anak, remaja bahkan telah berusia renta (kakek dan nenek) namun dengan
penuh semangat mengayuh perahunya mendekati kami demi memperoleh bantuan untuk
bertahan hidup,” tambahnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru