28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ancaman Karhutla Dapat Perhatian Serius

PULANG PISAU – Ancaman
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat kemarau di Kecamatan Kahayan Hilir
mendapat perhatian serius pihak kepolisian. Untuk mengantisipasi ancaman itu,
Polsek Kahayan Hilir menggelar rapat koordinasi persiapan pencegahan karhutla
tingkat Kecamatan Kahayan Hilir tahun 2020.

Kegiatan tersebut juga
diikuti Camat Kahayan Hilir Sugondo dan Kapolsek Ipda Widodo. Dalam rapat
tersebut, Sugondo mengungkapkan, menurut BMKG, kemarau 2020 akan lebih panjang
dari tahun 2019.

“Untuk itu, dalam forum
ini agar kades/lurah bisa menyampaikan kepada RT untuk pencegahan karhutla.
Harus sering sosialisasi kepada masyarakat, karena kita paham bahwa lawan
gambut walaupun tidak dibakar bisa terbakar sendiri. Meskipun kemungkinan itu
kecil,” kata Sugondo, Senin (16/3).

Baca Juga :  Ini Jumlah Peserta Mengikuti Pelatihan Paskibraka

Namun, lanjut dia,
sebagian besar karhutla yang terjadi akibat ulah manusia. “Lurah/kades harus
sering mengingatkan warganya. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bisa
dikurangi. Mari kita bersama-sama memberi semangat kepada yang bertugas,” ajak
Sugondo.

Sementara Kapolsek
Kahayan Hilir Ipda Widodo berharap dalam rapat itu ada kesepahaman dari camat, polsek,
koramil, BPBD, Manggala Agni, desa/kelurahan dan MPA. “Sehingga apabila ada
kebakaran bisa langsung diatasi, meskipun intensif untuk MPA tidak ada agar
tetap semangat,” harap Widodo.

Dia menambahkan,
apabila ada kebakaran, semua pihak terkait tahu apa yang akan dan harus
diperbuat. “Sehingga karhutla ditanggulangi dengan baik,” harapnya.

Dia menambahkan, polsek
dalam hal ini mewakili Muspika Kahayan Hilir sudah membentuk empat posko
karhutla pemadaman desa dan satu kelurahan yang wilayahnya terbakar pada 2019
lalu.

Baca Juga :  Imbauan Pemerintah Belum Sepenuhnya Ditaati

Yaitu Desa Gohong, Desa
Mentaren I, Desa Buntoi, Desa Mintin, dan satu kelurahan yaitu Kelurahan
Kalawa. Dia juga meminta bantuan dari BRG berupa mesin-mesin pemadam dan sarana
prasarana pendukung lainnya agar diinventarisasi.

Selain itu, koordinasi
baik dengan MPA, kades dan lurah yang mengangkat/memberhentikan MPA harus tahu
dan bisa menginventarisasi sarana prasarana tersebut berada di mana. “Sehingga
apabila terjadi karhutla di Kahayan Hilir, cepat bisa teratasi dengan baik,”
tandasnya. 

PULANG PISAU – Ancaman
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat kemarau di Kecamatan Kahayan Hilir
mendapat perhatian serius pihak kepolisian. Untuk mengantisipasi ancaman itu,
Polsek Kahayan Hilir menggelar rapat koordinasi persiapan pencegahan karhutla
tingkat Kecamatan Kahayan Hilir tahun 2020.

Kegiatan tersebut juga
diikuti Camat Kahayan Hilir Sugondo dan Kapolsek Ipda Widodo. Dalam rapat
tersebut, Sugondo mengungkapkan, menurut BMKG, kemarau 2020 akan lebih panjang
dari tahun 2019.

“Untuk itu, dalam forum
ini agar kades/lurah bisa menyampaikan kepada RT untuk pencegahan karhutla.
Harus sering sosialisasi kepada masyarakat, karena kita paham bahwa lawan
gambut walaupun tidak dibakar bisa terbakar sendiri. Meskipun kemungkinan itu
kecil,” kata Sugondo, Senin (16/3).

Baca Juga :  Ini Jumlah Peserta Mengikuti Pelatihan Paskibraka

Namun, lanjut dia,
sebagian besar karhutla yang terjadi akibat ulah manusia. “Lurah/kades harus
sering mengingatkan warganya. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bisa
dikurangi. Mari kita bersama-sama memberi semangat kepada yang bertugas,” ajak
Sugondo.

Sementara Kapolsek
Kahayan Hilir Ipda Widodo berharap dalam rapat itu ada kesepahaman dari camat, polsek,
koramil, BPBD, Manggala Agni, desa/kelurahan dan MPA. “Sehingga apabila ada
kebakaran bisa langsung diatasi, meskipun intensif untuk MPA tidak ada agar
tetap semangat,” harap Widodo.

Dia menambahkan,
apabila ada kebakaran, semua pihak terkait tahu apa yang akan dan harus
diperbuat. “Sehingga karhutla ditanggulangi dengan baik,” harapnya.

Dia menambahkan, polsek
dalam hal ini mewakili Muspika Kahayan Hilir sudah membentuk empat posko
karhutla pemadaman desa dan satu kelurahan yang wilayahnya terbakar pada 2019
lalu.

Baca Juga :  Imbauan Pemerintah Belum Sepenuhnya Ditaati

Yaitu Desa Gohong, Desa
Mentaren I, Desa Buntoi, Desa Mintin, dan satu kelurahan yaitu Kelurahan
Kalawa. Dia juga meminta bantuan dari BRG berupa mesin-mesin pemadam dan sarana
prasarana pendukung lainnya agar diinventarisasi.

Selain itu, koordinasi
baik dengan MPA, kades dan lurah yang mengangkat/memberhentikan MPA harus tahu
dan bisa menginventarisasi sarana prasarana tersebut berada di mana. “Sehingga
apabila terjadi karhutla di Kahayan Hilir, cepat bisa teratasi dengan baik,”
tandasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru