30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

RSUD Khawatir Tak Bisa Gaji Tenaga Kontrak

MUARA TEWEH-Manajemen
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh mengusulkan penambahan dana sebesar
Rp3,1 milliar pada APBD perubahan tahun 2019. Penambahan dana tersebut akan
dipergunakan untuk biaya operasional pelayanan rumah sakit dan penataan
bangunan.

“Kenapa kita
usulkan penambahan dana tersebut? Hal itu ditakutkan pendapatan dari RSUD tidak
cukup untuk membayar gaji, khususnya tenaga kontrak,” kata direktur RSUD
Muara Teweh, Dwi Agus Setijowati, belum lama ini.

Adapun rincian
penggunaan dana Rp3,1 milliar yang diusulkan tersebut, yaitu untuk membayar
gaji tenaga kontrak sebesar Rp1,5 milliar. Membeli obat-obatan sebesar Rp200
juta. Kemudian sebesar Rp100 juta digunakan untuk penataan ruang rekam medis
rumah sakit, hal itu dikarenakan rekam medis sekarang akan dipindahkan.

Baca Juga :  Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi

“Dana sisanya itu
akan dipergunakan untuk melakukan penataan serta pembenahan terhadap bangunan
baru rumah sakit. Seperti ruang kantor operasi dan hemodialisa serta untuk
biaya listrik yang sekarang ini cukup membengkak,” ujarnya.

Sementara untuk
pelayanan kesehatan, yang juga masih banyak kekurangan-kekurangan, pihaknya akan
berupaya meminta bantuan dengan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Besar harapannya apa yang kami usulkan
mendapat persetujuan dari DPRD Batara dan semoga dengan begitu pelayanan
kesehatan di Batara terhadap masyarakat bisa lebih meningkatkan lagi,”
terangnya.(adl/uni)

MUARA TEWEH-Manajemen
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh mengusulkan penambahan dana sebesar
Rp3,1 milliar pada APBD perubahan tahun 2019. Penambahan dana tersebut akan
dipergunakan untuk biaya operasional pelayanan rumah sakit dan penataan
bangunan.

“Kenapa kita
usulkan penambahan dana tersebut? Hal itu ditakutkan pendapatan dari RSUD tidak
cukup untuk membayar gaji, khususnya tenaga kontrak,” kata direktur RSUD
Muara Teweh, Dwi Agus Setijowati, belum lama ini.

Adapun rincian
penggunaan dana Rp3,1 milliar yang diusulkan tersebut, yaitu untuk membayar
gaji tenaga kontrak sebesar Rp1,5 milliar. Membeli obat-obatan sebesar Rp200
juta. Kemudian sebesar Rp100 juta digunakan untuk penataan ruang rekam medis
rumah sakit, hal itu dikarenakan rekam medis sekarang akan dipindahkan.

Baca Juga :  Tingkatkan Koordinasi dan Sinergi

“Dana sisanya itu
akan dipergunakan untuk melakukan penataan serta pembenahan terhadap bangunan
baru rumah sakit. Seperti ruang kantor operasi dan hemodialisa serta untuk
biaya listrik yang sekarang ini cukup membengkak,” ujarnya.

Sementara untuk
pelayanan kesehatan, yang juga masih banyak kekurangan-kekurangan, pihaknya akan
berupaya meminta bantuan dengan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK).

“Besar harapannya apa yang kami usulkan
mendapat persetujuan dari DPRD Batara dan semoga dengan begitu pelayanan
kesehatan di Batara terhadap masyarakat bisa lebih meningkatkan lagi,”
terangnya.(adl/uni)

Terpopuler

Artikel Terbaru