25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

2030 Pemkab Wujudkan Mura Emas

PURUK
CAHU
–Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) bakal mewujudkan keinginan menuju Mura
Elok, Mandiri, Aman dan Sejahtera (Emas) Tahun 2030. Hal ini dengan menggelar
seminar dan lokakarya, Selasa (11/2).

Dikatakan Wakil Bupati (Wabup)
Mura Rejikinoor mengatakan, tahun 2030 merupakan tahun berakhirnya agenda
pembangunan global yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
dikenal dengan konsep tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable
Development Goal (SDGs).

“SDGs berlaku bagi
seluruh negara, sehingga seluruh negara, tanpa kecuali negara maju, memiliki
kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target SDGs,” kata Rejikinoor.

Menurutnya, bagi Kabupaten
Mura, tahun 2030 adalah awal dari Mura Emas yaitu satu masa di mana masyarakat
Mura telah terbebas dari keterisolasian, kebodohan dan kemiskinan. Dapat
dikatakan, ungkapnya, tahun 2030 adalah masa kejayaan atau puncak capaian dari
proses pembangunan yang selama ini telah dilakukan, sehingga Mura bisa dalam
situasi dan kondisi yang EMAS.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Turut Menjaga Aset Daerah

“Kita menyadari bahwa
harapan optimis akan masa depan yang gilang-gemilang tampaknya sangat mungkin
terwujud, mengingat Kabupaten Murung Raya memiliki Sumber Daya Alarn (SDA) yang
melimpah dengan tutupan hutan,” imbuhnya.

Karena itu, kata dia, maka
Kabupaten Mura termasuk ke dalam kawasan Heart of Borneo (HOB) atau Jantung
Kalimantan yaitu kawasan hutan tropis dataran tinggi di Borneo, kawasan hutan
hujan terbaik yang masih tersisa di Borneo. Pada sisi lain, Kabupaten Mura juga
kaya akan galian tambang yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. 

Namun pada sisi lain, ujarnya,
sebagaimana juga dengan banyak daerah lain yang kaya akan SDA, Kabupaten Mura
dibayang-bayangi oleh kutukan sumber daya atau paradoks berkelimpahan yaitu
bila tidak hati-hati dalam dalam perencanaan dan pengelolaan, dapat menjadi
daerah yang memang kaya akan SDA, tetapi tidak banyak mendatangkan kemajuan dan
kesejahteraan bagi masyarakatnya. 

Baca Juga :  Bangga dengan Capaian Bahana Batara

“Tentu saja hal demikian
tidak kita inginkan. Untuk itulah, kita semua berkumpul dalam seminar dan lokakarya
ini yaitu untuk membicarakan apa saja peran kita semua mewujudkan mimpi indah,
cita-cita mulia (utopia) dan menghindarkan mimpi buruk dan kejadian celaka yang
tak diharapkan (disutopia),” tandasnya. (dad/ila)

PURUK
CAHU
–Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) bakal mewujudkan keinginan menuju Mura
Elok, Mandiri, Aman dan Sejahtera (Emas) Tahun 2030. Hal ini dengan menggelar
seminar dan lokakarya, Selasa (11/2).

Dikatakan Wakil Bupati (Wabup)
Mura Rejikinoor mengatakan, tahun 2030 merupakan tahun berakhirnya agenda
pembangunan global yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
dikenal dengan konsep tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable
Development Goal (SDGs).

“SDGs berlaku bagi
seluruh negara, sehingga seluruh negara, tanpa kecuali negara maju, memiliki
kewajiban moral untuk mencapai tujuan dan target SDGs,” kata Rejikinoor.

Menurutnya, bagi Kabupaten
Mura, tahun 2030 adalah awal dari Mura Emas yaitu satu masa di mana masyarakat
Mura telah terbebas dari keterisolasian, kebodohan dan kemiskinan. Dapat
dikatakan, ungkapnya, tahun 2030 adalah masa kejayaan atau puncak capaian dari
proses pembangunan yang selama ini telah dilakukan, sehingga Mura bisa dalam
situasi dan kondisi yang EMAS.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Turut Menjaga Aset Daerah

“Kita menyadari bahwa
harapan optimis akan masa depan yang gilang-gemilang tampaknya sangat mungkin
terwujud, mengingat Kabupaten Murung Raya memiliki Sumber Daya Alarn (SDA) yang
melimpah dengan tutupan hutan,” imbuhnya.

Karena itu, kata dia, maka
Kabupaten Mura termasuk ke dalam kawasan Heart of Borneo (HOB) atau Jantung
Kalimantan yaitu kawasan hutan tropis dataran tinggi di Borneo, kawasan hutan
hujan terbaik yang masih tersisa di Borneo. Pada sisi lain, Kabupaten Mura juga
kaya akan galian tambang yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. 

Namun pada sisi lain, ujarnya,
sebagaimana juga dengan banyak daerah lain yang kaya akan SDA, Kabupaten Mura
dibayang-bayangi oleh kutukan sumber daya atau paradoks berkelimpahan yaitu
bila tidak hati-hati dalam dalam perencanaan dan pengelolaan, dapat menjadi
daerah yang memang kaya akan SDA, tetapi tidak banyak mendatangkan kemajuan dan
kesejahteraan bagi masyarakatnya. 

Baca Juga :  Bangga dengan Capaian Bahana Batara

“Tentu saja hal demikian
tidak kita inginkan. Untuk itulah, kita semua berkumpul dalam seminar dan lokakarya
ini yaitu untuk membicarakan apa saja peran kita semua mewujudkan mimpi indah,
cita-cita mulia (utopia) dan menghindarkan mimpi buruk dan kejadian celaka yang
tak diharapkan (disutopia),” tandasnya. (dad/ila)

Terpopuler

Artikel Terbaru