26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Musim Hujan, Waspadai DBD dan Malaria

PURUK CAHU-Masyarakat
Kabupaten Murung Raya (Mura) diminta mewaspadai wabah demam berdarah dengue
(DBD) dan malaria. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Mura, sejak November 2019 ditemukan 13 kasus DBD,
sedangkan malaria ada 2 kasus.

Kadis Kesehatan Mura Surya
Siri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Iskandar Kurniawan
mengatakan, untuk mengantipasi kasus DBD dan malaria. maka masyarakat harus
proaktif menjaga lingkungan agar tetap bersih. Terutama membersihkan genangan
air di sekitar rumah secara rutin.

“Yang jelas harus
memperhatikan setiap benda yang bisa tergenang air untuk mencegah, sedangkan
kalau untuk pelaksaan fogging kami akan turun ke lapangan bila ada laporan
kasus DBD dan malaria,” terangnya, Selasa (3/12).

Baca Juga :  Ganda Baru Gantikan Triyono Jabat Kasatreskrim Polres Sukamara

Menurutnya, saat ini tidak ada
lagi namanya fogging massal, yang ada namanya fogging fokus. Fogging fokus
dilaksanakan jika ada laporan masyarakat dan langsung ditangani.

Menurutnya, saat musim hujan
masyarakat sangat rentan terkena wabah penyakit. Untuk itu, diperukan kerja
sama dari semua pihak termasuk masyarakat dalam menangani hal tersebut. Jangan
sampai pemerintah bekerja sendiri, padahal masyarakat juga mempunyai peranan
yang sama dan penting agar kasus DBD dan malaria tidak menginkat.

“Harus diantisipasi bersama
dan segera. Bila ada gejala segera diperiksa ke puskesmas terdekat,”
pungkasnya. (dad/uni)

 

PURUK CAHU-Masyarakat
Kabupaten Murung Raya (Mura) diminta mewaspadai wabah demam berdarah dengue
(DBD) dan malaria. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Mura, sejak November 2019 ditemukan 13 kasus DBD,
sedangkan malaria ada 2 kasus.

Kadis Kesehatan Mura Surya
Siri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Iskandar Kurniawan
mengatakan, untuk mengantipasi kasus DBD dan malaria. maka masyarakat harus
proaktif menjaga lingkungan agar tetap bersih. Terutama membersihkan genangan
air di sekitar rumah secara rutin.

“Yang jelas harus
memperhatikan setiap benda yang bisa tergenang air untuk mencegah, sedangkan
kalau untuk pelaksaan fogging kami akan turun ke lapangan bila ada laporan
kasus DBD dan malaria,” terangnya, Selasa (3/12).

Baca Juga :  Ganda Baru Gantikan Triyono Jabat Kasatreskrim Polres Sukamara

Menurutnya, saat ini tidak ada
lagi namanya fogging massal, yang ada namanya fogging fokus. Fogging fokus
dilaksanakan jika ada laporan masyarakat dan langsung ditangani.

Menurutnya, saat musim hujan
masyarakat sangat rentan terkena wabah penyakit. Untuk itu, diperukan kerja
sama dari semua pihak termasuk masyarakat dalam menangani hal tersebut. Jangan
sampai pemerintah bekerja sendiri, padahal masyarakat juga mempunyai peranan
yang sama dan penting agar kasus DBD dan malaria tidak menginkat.

“Harus diantisipasi bersama
dan segera. Bila ada gejala segera diperiksa ke puskesmas terdekat,”
pungkasnya. (dad/uni)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru