25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jaringan Listrik Akan Dituntaskan Secara Bertahap

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan pada tahun 2022 jaringan listrik akan masuk ke sejumlah desa yang ada di pedalaman wilayah Utara Kotim.

Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red) yang menanggapi keluhan masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah pedalaman yang hingga kini masih belum teraliri listrik.

“Kita akan dituntaskan secara bertahap, salah satunya tiga Desa yang ada di Kecamatan Tualan Hulu. Pemkab menargetkan tahun 2022 akan diupayakan jaringan listrik masuk ke beberapa wilayah pedalaman,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, belum lama ini.

Bupati mengakui, di Kabupaten Kotim masih ada desa yang belum teraliri listrik. Daerah itu rata-rata berada di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Sehingga, kesulitan untuk mengangkut material dan peralatan untuk melakukan pemasangan listrik. 

Baca Juga :  Diterjang Banjir, Bangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Ambruk

Kendati demikian, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik bisa masuk ke wilayah tersebut.

“Kami terus membangun kerja sama dengan PT PLN Sampit untuk dapat merealisasikan harapan seluruh masyarakat di wilayah pedalaman agar bisa segera menikmati penerangan listrik,” tandasnya.

Sebelumnya, Warga yang berada di tiga Desa Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim berharap adanya penerangan untuk daerah yang mereka tinggal. Tiga Desa yang belum ada penerangan itu yakni Desa yaitu Tanjung Jorong, Damar Makmur , dan Desa Mekar Sari.

Camat Tualan Hulu, Admadisastra mengungkapkan, sampai saat ini tiga desa yang ada di wilayahnya itu belum mendapat penerangan atau aliran listrik yang masuk. “Penerangan itu sangat diharapkan oleh warga setempat, karena dengan penerangan itu dapat meningkatkan taraf hidup warga tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Aparatur Desa Unit Terdepan Dalam Birokrasi

Dia menambahkan, belum masuknya penerangan pada tiga desa itu lantaran kurang mendukungnya infrastruktur di wilayah setempat seperti jalan dan jembatan dan letak yang sulit dijangkau.

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan pada tahun 2022 jaringan listrik akan masuk ke sejumlah desa yang ada di pedalaman wilayah Utara Kotim.

Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red) yang menanggapi keluhan masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah pedalaman yang hingga kini masih belum teraliri listrik.

“Kita akan dituntaskan secara bertahap, salah satunya tiga Desa yang ada di Kecamatan Tualan Hulu. Pemkab menargetkan tahun 2022 akan diupayakan jaringan listrik masuk ke beberapa wilayah pedalaman,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, belum lama ini.

Bupati mengakui, di Kabupaten Kotim masih ada desa yang belum teraliri listrik. Daerah itu rata-rata berada di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Sehingga, kesulitan untuk mengangkut material dan peralatan untuk melakukan pemasangan listrik. 

Baca Juga :  Diterjang Banjir, Bangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Ambruk

Kendati demikian, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak PLN agar jaringan listrik bisa masuk ke wilayah tersebut.

“Kami terus membangun kerja sama dengan PT PLN Sampit untuk dapat merealisasikan harapan seluruh masyarakat di wilayah pedalaman agar bisa segera menikmati penerangan listrik,” tandasnya.

Sebelumnya, Warga yang berada di tiga Desa Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim berharap adanya penerangan untuk daerah yang mereka tinggal. Tiga Desa yang belum ada penerangan itu yakni Desa yaitu Tanjung Jorong, Damar Makmur , dan Desa Mekar Sari.

Camat Tualan Hulu, Admadisastra mengungkapkan, sampai saat ini tiga desa yang ada di wilayahnya itu belum mendapat penerangan atau aliran listrik yang masuk. “Penerangan itu sangat diharapkan oleh warga setempat, karena dengan penerangan itu dapat meningkatkan taraf hidup warga tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Aparatur Desa Unit Terdepan Dalam Birokrasi

Dia menambahkan, belum masuknya penerangan pada tiga desa itu lantaran kurang mendukungnya infrastruktur di wilayah setempat seperti jalan dan jembatan dan letak yang sulit dijangkau.

Terpopuler

Artikel Terbaru