30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Karhutla Muncul, Pemda Belum Bentuk Satgas

SAMPIT – Asap pekat yang disebabkan oleh kebakaran lahan kembali
menyelimuti perumahan warga di Jalan Walter Hugo, Kelurahan Baamang Hulu,
Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (29/6). Apalagi sudah
hampir sepekan ini tidak ada tanda-tanda hujan akan turun.

“Kami bersama TIM DPKP kembali
memadamkan api dengan perkiraan luasnnya mencapai 50 x 100 meter. Kebakaran ini
terjadi di dalam tanah (terbakar di bawah lahan kering). Kebakaran tersebut
terjadi di lokasi lahan yang masih kosong yang memang masih dilingkup Kota
Sampit. Tepat di depan Hotel Pigmy jalan Walter Hugo tersebut,” ucap Kepala
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim Rihel kepada Kalteng Pos,
Minggu (30/6).

Dirinya mengakui, persitiwa ini
menjadi perhatian DPKP untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi saat ini musim
hujan belum terjadi.

“Kebakaran gambut ini memang
proses pemadamanannya sedikit sulit. Sebab, api yang membakar lahan tidak
nampak dipermukaan tanah (di dalam tanah). Oleh sebab itu, cara memadamkannya
pun harus berkali-kali disiram dengan air dan tidak dilakukan sekali. Hal ini
untuk mencegah api kembali lagi ke permukaan tanah,” paparnya.

Diakui Rihel, Kotim ini merupakan
daerah yang rawan kebakaran lahan karena memang banyak lahan gambut.

“Kita masih ingat pada 2015 yang
lalu, kebakaran hebat pernah terjadi yang menyebabkan berbagai macam aktivitas
terganggu. Apalagi jarak tempuh penglihatan pada masa itu, sekitar 10 meter
saja sudah tidak kelihatan. Tentu hal ini menjadi perhatian dan kami harus
lebih meningkatkan kewaspadaan jika terjadi kebakaran di lokasi lain,” tambahnya.

Baca Juga :  Bupati Dukung Pejabat yang Ingin Melakukan Inovasi dan Berprestasi

Pada saat pemadaman dilakukan,
kebetulan cuacanya panas dan ditambah lagi dengan api dan asap akibat kebakaran
membuat petugas pemadam lebih ektra dalam memadamkan api.

“Meskipun peristiwa kebakaran
yang terjadi hanya lahan kosong petugas kami dengan cepat dan sigap untuk
memadamkan kebakaran itu. Jangan sampai kebakaran ini merambat ke lahan yang
kosong yang belum terbakar. Ini yang menjadi perhatian petugas kami pada saat
itu,” ungkapnya.

Dirinya mengharapkan kepada
masyarakat jika ada lahan yang terbakar di sekitar rumah atau di mana saja agar
selalu berkoordinasi bersama-sama melakukan pencegahan. Hal ini dilakukan agar
api tidak membesar dan membayakan masyarakat sekitar.

“Segera melapor dengan DPKP jika
ada tanda dan terjadi kebakaran. Mengingat intensitas hujan di Sampit ini tidak
ada tanda-tanda akan datang hujan,” pungkasnya.

Baru Akan Bentuk Satgas

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin
Timur akan mengambil langkah untuk pencegahan dan penanggulangan bencana
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebelum potensi kebakaran hutan dan lahan
akan meningkat.

“Kami telah mengundang
seluruh instansi terkait untuk mengadakan rapat koordinasi penetapan status
siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kotim ini,” ungkap
Sekertaris Daerah (Sekda) Kotim H Halikinnor, Jumat (28/6).

Baca Juga :  Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Halikin yang juga Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim mengatakan, rapat tersebut
akan dilaksanakan pada Selasa (2/7) Juli nanti dan rencananya juga sekaligus
membentuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
diKabupaten Kotim.

“Pembentukan satgas tersebut
bertujuan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di daerah, karena kita
memiliki pengalaman tentang kebakaran hutan dan lahan, sehingga perlu dibentuk
satgas tersebut, agar ketika ada masalah tentang kebakaran hutan dan lahan,
maka tim tersebut yang akan lebih cepat bergerak untuk turun ke lapangan,”
terangnya.

Menurut Halikin, dengan
terbentuknya satgas penangulangan kebakaran hutan dan lahan nanti, mereka akan
fokus pencegahan di beberapa titik rawan karhutla agar kebakaran hutan dan
lahan tidak kembali terjadi, serta tidak berdampak negatif di masyarakat.

Selain sebagai baris terdepan
untuk mengatasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, satgas diharapkan dapat
memberikan sosialisasi kepada masyarakat maupun pihak perusahaan yang bergerak
di bidang perkebunan, kehutanan, pertanian dan pertambangan sehingga dapat
melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

“Walaupun dibentuk satgas
nanti, diharapkan instansi terkait juga melakukan sosialisasi tentang
pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat maupun pihak perusahaan,
sehingga tahun kotim selamat dari musibah kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya.
(rif/bah/abe/ctk/nto)

SAMPIT – Asap pekat yang disebabkan oleh kebakaran lahan kembali
menyelimuti perumahan warga di Jalan Walter Hugo, Kelurahan Baamang Hulu,
Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (29/6). Apalagi sudah
hampir sepekan ini tidak ada tanda-tanda hujan akan turun.

“Kami bersama TIM DPKP kembali
memadamkan api dengan perkiraan luasnnya mencapai 50 x 100 meter. Kebakaran ini
terjadi di dalam tanah (terbakar di bawah lahan kering). Kebakaran tersebut
terjadi di lokasi lahan yang masih kosong yang memang masih dilingkup Kota
Sampit. Tepat di depan Hotel Pigmy jalan Walter Hugo tersebut,” ucap Kepala
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim Rihel kepada Kalteng Pos,
Minggu (30/6).

Dirinya mengakui, persitiwa ini
menjadi perhatian DPKP untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi saat ini musim
hujan belum terjadi.

“Kebakaran gambut ini memang
proses pemadamanannya sedikit sulit. Sebab, api yang membakar lahan tidak
nampak dipermukaan tanah (di dalam tanah). Oleh sebab itu, cara memadamkannya
pun harus berkali-kali disiram dengan air dan tidak dilakukan sekali. Hal ini
untuk mencegah api kembali lagi ke permukaan tanah,” paparnya.

Diakui Rihel, Kotim ini merupakan
daerah yang rawan kebakaran lahan karena memang banyak lahan gambut.

“Kita masih ingat pada 2015 yang
lalu, kebakaran hebat pernah terjadi yang menyebabkan berbagai macam aktivitas
terganggu. Apalagi jarak tempuh penglihatan pada masa itu, sekitar 10 meter
saja sudah tidak kelihatan. Tentu hal ini menjadi perhatian dan kami harus
lebih meningkatkan kewaspadaan jika terjadi kebakaran di lokasi lain,” tambahnya.

Baca Juga :  Bupati Dukung Pejabat yang Ingin Melakukan Inovasi dan Berprestasi

Pada saat pemadaman dilakukan,
kebetulan cuacanya panas dan ditambah lagi dengan api dan asap akibat kebakaran
membuat petugas pemadam lebih ektra dalam memadamkan api.

“Meskipun peristiwa kebakaran
yang terjadi hanya lahan kosong petugas kami dengan cepat dan sigap untuk
memadamkan kebakaran itu. Jangan sampai kebakaran ini merambat ke lahan yang
kosong yang belum terbakar. Ini yang menjadi perhatian petugas kami pada saat
itu,” ungkapnya.

Dirinya mengharapkan kepada
masyarakat jika ada lahan yang terbakar di sekitar rumah atau di mana saja agar
selalu berkoordinasi bersama-sama melakukan pencegahan. Hal ini dilakukan agar
api tidak membesar dan membayakan masyarakat sekitar.

“Segera melapor dengan DPKP jika
ada tanda dan terjadi kebakaran. Mengingat intensitas hujan di Sampit ini tidak
ada tanda-tanda akan datang hujan,” pungkasnya.

Baru Akan Bentuk Satgas

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin
Timur akan mengambil langkah untuk pencegahan dan penanggulangan bencana
kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebelum potensi kebakaran hutan dan lahan
akan meningkat.

“Kami telah mengundang
seluruh instansi terkait untuk mengadakan rapat koordinasi penetapan status
siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kotim ini,” ungkap
Sekertaris Daerah (Sekda) Kotim H Halikinnor, Jumat (28/6).

Baca Juga :  Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Halikin yang juga Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim mengatakan, rapat tersebut
akan dilaksanakan pada Selasa (2/7) Juli nanti dan rencananya juga sekaligus
membentuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
diKabupaten Kotim.

“Pembentukan satgas tersebut
bertujuan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di daerah, karena kita
memiliki pengalaman tentang kebakaran hutan dan lahan, sehingga perlu dibentuk
satgas tersebut, agar ketika ada masalah tentang kebakaran hutan dan lahan,
maka tim tersebut yang akan lebih cepat bergerak untuk turun ke lapangan,”
terangnya.

Menurut Halikin, dengan
terbentuknya satgas penangulangan kebakaran hutan dan lahan nanti, mereka akan
fokus pencegahan di beberapa titik rawan karhutla agar kebakaran hutan dan
lahan tidak kembali terjadi, serta tidak berdampak negatif di masyarakat.

Selain sebagai baris terdepan
untuk mengatasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, satgas diharapkan dapat
memberikan sosialisasi kepada masyarakat maupun pihak perusahaan yang bergerak
di bidang perkebunan, kehutanan, pertanian dan pertambangan sehingga dapat
melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

“Walaupun dibentuk satgas
nanti, diharapkan instansi terkait juga melakukan sosialisasi tentang
pencegahan kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat maupun pihak perusahaan,
sehingga tahun kotim selamat dari musibah kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya.
(rif/bah/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru