30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Israel Tahan dan Interogasi Menteri Palestina

ISRAEL menahan dan menginterogasi Menteri Palestina untuk Urusan
Yerusalem Fadi al-Hadami akhir pekan ini.

Jurubicara kepolisian Israel
Micky Rosenfeld menyebut bahwa Hadami ditahan karena kegiatan yang dilakukan di
Yerusalem. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal kegiatan apa yang dimaksud
sehingga berujung pada penangkapannya.

Sementara itu, media Palestina
melaporkan bahwa polisi Israel telah menangkap Hadami dari rumahnya di
Yerusalem pada Minggu dini hari (30/6), setelah menggeledah tempat itu.

Sumber itu mengatakan, lima pria
Palestina lainnya juga ditangkap pada hari yang sama di lokasi berbeda di Yerusalem,
Betlehem dan selatan Hebron di Tepi Barat yang diduduki.

Kelima pria itu diidentifikasi
oleh media Palestina termasuk Haydar dan Alaa Dirbas yang ditangkap di Rumah
Sakit Maqasid di Yerusalem Timur yang Diduduki, dan Ihab Saeed yang ditangkap
dari desanya di dekat Yerusalem. Namun pihak berwenang Israel tidak berkomentar
mengapa pria-pria itu ditangkap.

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Selain itu, alasan penangkapan
Hadami juga tidak dijelaskan lebih lanjut. Akan tetapi AFP, dengan mengutip
sumber anonim yang dekat dengan informasi, menyebut bahwa penangkapan Hadami
kemungkinan terkait dengan pendampingannya dengan presiden Chili selama
kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem beberapa hari yang lalu.

Awal pekan kemarin Hadami tampak
terlihat bersama Presiden Chili Sebastian Pinera dalam tur ke situs suci titik
tersebut. Hal itu membuat Israel geram dan menilainya sebagai pelanggaran
peraturan atas kunjungan kepala negara.

Mengomentari kunjungan itu,
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa
pemerintah Israel menganggap serius setiap pelanggaran kedaulatan Israel di
Temple Mount, terutama yang melanggar prosedur yang disepakati.

Baca Juga :  Sejarah Baru di Australia, Kepala Intelijen Negara Dijabat Seorang Per

“Kita harus membedakan
antara kebebasan beribadah mutlak yang dijaga Israel (dan) memastikan bahwa
kedaulatan kita atas Bukit Bait Suci tidak dirugikan,” tambahnya.

Sementara itu, media Israel,
dikutip Al Jazeera, melaporkan bahwa kementerian menerima surat resmi dari
Kedutaan Besar Chili hari itu dan menjelaskan bahwa kunjungan Pinera ke
kompleks Al-Aqsa adalah kunjungan pribadi, dan bukan kunjungan kenegaraan.

Status Al-Aqsa, yang dikenal
orang Yahudi sebagai Temple Mount, merupakan salah satu masalah paling sensitif
dalam konflik Israel-Palestina.

Al-Aqsa adalah situs paling suci
bagi umat Yahudi. Namun juga situs paling suci bagi umat Islam setelah Mekah
dan Madinah. Al-Aqsa saat jni dikelola oleh Wakaf Muslim tetapi diamankan oleh
polisi Israel. (rmol/kpc)

ISRAEL menahan dan menginterogasi Menteri Palestina untuk Urusan
Yerusalem Fadi al-Hadami akhir pekan ini.

Jurubicara kepolisian Israel
Micky Rosenfeld menyebut bahwa Hadami ditahan karena kegiatan yang dilakukan di
Yerusalem. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal kegiatan apa yang dimaksud
sehingga berujung pada penangkapannya.

Sementara itu, media Palestina
melaporkan bahwa polisi Israel telah menangkap Hadami dari rumahnya di
Yerusalem pada Minggu dini hari (30/6), setelah menggeledah tempat itu.

Sumber itu mengatakan, lima pria
Palestina lainnya juga ditangkap pada hari yang sama di lokasi berbeda di Yerusalem,
Betlehem dan selatan Hebron di Tepi Barat yang diduduki.

Kelima pria itu diidentifikasi
oleh media Palestina termasuk Haydar dan Alaa Dirbas yang ditangkap di Rumah
Sakit Maqasid di Yerusalem Timur yang Diduduki, dan Ihab Saeed yang ditangkap
dari desanya di dekat Yerusalem. Namun pihak berwenang Israel tidak berkomentar
mengapa pria-pria itu ditangkap.

Baca Juga :  Israel Temukan Obat Covid, Pasien Rawat Inap Sembuh dalam 5 Hari

Selain itu, alasan penangkapan
Hadami juga tidak dijelaskan lebih lanjut. Akan tetapi AFP, dengan mengutip
sumber anonim yang dekat dengan informasi, menyebut bahwa penangkapan Hadami
kemungkinan terkait dengan pendampingannya dengan presiden Chili selama
kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem beberapa hari yang lalu.

Awal pekan kemarin Hadami tampak
terlihat bersama Presiden Chili Sebastian Pinera dalam tur ke situs suci titik
tersebut. Hal itu membuat Israel geram dan menilainya sebagai pelanggaran
peraturan atas kunjungan kepala negara.

Mengomentari kunjungan itu,
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa
pemerintah Israel menganggap serius setiap pelanggaran kedaulatan Israel di
Temple Mount, terutama yang melanggar prosedur yang disepakati.

Baca Juga :  Sejarah Baru di Australia, Kepala Intelijen Negara Dijabat Seorang Per

“Kita harus membedakan
antara kebebasan beribadah mutlak yang dijaga Israel (dan) memastikan bahwa
kedaulatan kita atas Bukit Bait Suci tidak dirugikan,” tambahnya.

Sementara itu, media Israel,
dikutip Al Jazeera, melaporkan bahwa kementerian menerima surat resmi dari
Kedutaan Besar Chili hari itu dan menjelaskan bahwa kunjungan Pinera ke
kompleks Al-Aqsa adalah kunjungan pribadi, dan bukan kunjungan kenegaraan.

Status Al-Aqsa, yang dikenal
orang Yahudi sebagai Temple Mount, merupakan salah satu masalah paling sensitif
dalam konflik Israel-Palestina.

Al-Aqsa adalah situs paling suci
bagi umat Yahudi. Namun juga situs paling suci bagi umat Islam setelah Mekah
dan Madinah. Al-Aqsa saat jni dikelola oleh Wakaf Muslim tetapi diamankan oleh
polisi Israel. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru