25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kapolri Di-Deadline Sebulan Ungkap Kasus Novel

Presiden Joko Widodo memberikan tugas khusus kepada Kapolri
Jenderal Idham Azis yang kemarin dilantik di Istana Negara, Jakarta. Kasus penyiraman
air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan harus dituntaskan dalam
waktu sebulan.

”Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai
awal Desember,” ujar Jokowi. Namun, Jokowi tidak memberikan alasan lebih lanjut
soal waktu tersebut. Sementara itu, setelah dilantik, Idham enggan berbicara
banyak mengenai target yang disampaikan Jokowi. Dia hanya mengucapkan syukur
atas kepercayaan yang diberikan dan siap untuk bekerja. ”Kalau masalah program,
saya sudah paparkan ketika fit and proper test. Secara cepat akan saya tindak
lanjuti,” ujarnya.

Idham menolak berkomentar lebih jauh mengenai kasus Novel. Saat
ditanya, dia langsung pergi meninggalkan istana. Dia menyerahkan penjelasan
kepada Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal.

Baca Juga :  Penyelidikan Kasus Kerumunan Raffi Ahmad dkk Dihentikan, Ini Alasan Po

Kepada media, Iqbal menegaskan bahwa penanganan kasus Novel akan
terus berjalan. Saat ini tim teknis masih bekerja. Selama lebih dari tiga
bulan, menurut Iqbal, sudah ada hasil signifikan. ”Tolong digarisbawahi. Sangat
signifikan yang sudah kami dapat,” imbuhnya. Namun, untuk kepentingan
penyelidikan, dia enggan memaparkan hasil signifikan itu. Agar penyelidikan
berjalan efektif, Kapolri akan menunjuk Kabareskrim baru. ”Kabareskrim baru
akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan,” ujarnya.

Soal sosok Kabareskrim baru, dia menyebut itu merupakan hak
prerogatif Kapolri. ”Yang pasti, semua jenderal bintang tiga dan dua memiliki
kesempatan sama,” paparnya. Informasi yang diterima Jawa Pos, ada sejumlah nama
yang dikabarkan mengisi posisi Kabareskrim. Di antaranya, Irjen Gatot Eddy yang
kini menjabat Kapolda Metro Jaya dan Irjen Listyo Sigit Prabowo yang menjabat
Kadivpropam.

Baca Juga :  Tak Berkutik, Begal Enam TKP Ditangkap di Halaman Puskesmas

Direktur Imparsial Al Araf menyampaikan bahwa penyelesaian kasus
Novel ditunggu masyarakat. ”Kasus Novel adalah tantangan pertama Kapolri baru,”
ungkap dia. Dengan segudang pengalaman, Idham diharapkan mampu menemukan pelaku
yang berbuat keji kepada Novel. Apalagi, alumnus Akpol 1988 itu pernah
bersentuhan langsung dengan kasus tersebut. Baik saat menjabat Kapolda Metro
Jaya maupun Kabareskrim Polri. Dia juga merupakan ketua tim teknis yang
menangani kasus tersebut.

”Penyelesaian kasus Novel Baswedan akan memberikan jaminan untuk
kita,” terang Al Araf. Dengan diungkapnya kasus Novel, masyarakat punya jaminan
bahwa kasus serupa tidak akan terulang. Sebaliknya, kasus serupa bisa saja
kembali terjadi apabila penyerang Novel tidak dihukum.(jpc)

 

Presiden Joko Widodo memberikan tugas khusus kepada Kapolri
Jenderal Idham Azis yang kemarin dilantik di Istana Negara, Jakarta. Kasus penyiraman
air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan harus dituntaskan dalam
waktu sebulan.

”Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai
awal Desember,” ujar Jokowi. Namun, Jokowi tidak memberikan alasan lebih lanjut
soal waktu tersebut. Sementara itu, setelah dilantik, Idham enggan berbicara
banyak mengenai target yang disampaikan Jokowi. Dia hanya mengucapkan syukur
atas kepercayaan yang diberikan dan siap untuk bekerja. ”Kalau masalah program,
saya sudah paparkan ketika fit and proper test. Secara cepat akan saya tindak
lanjuti,” ujarnya.

Idham menolak berkomentar lebih jauh mengenai kasus Novel. Saat
ditanya, dia langsung pergi meninggalkan istana. Dia menyerahkan penjelasan
kepada Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal.

Baca Juga :  Penyelidikan Kasus Kerumunan Raffi Ahmad dkk Dihentikan, Ini Alasan Po

Kepada media, Iqbal menegaskan bahwa penanganan kasus Novel akan
terus berjalan. Saat ini tim teknis masih bekerja. Selama lebih dari tiga
bulan, menurut Iqbal, sudah ada hasil signifikan. ”Tolong digarisbawahi. Sangat
signifikan yang sudah kami dapat,” imbuhnya. Namun, untuk kepentingan
penyelidikan, dia enggan memaparkan hasil signifikan itu. Agar penyelidikan
berjalan efektif, Kapolri akan menunjuk Kabareskrim baru. ”Kabareskrim baru
akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan,” ujarnya.

Soal sosok Kabareskrim baru, dia menyebut itu merupakan hak
prerogatif Kapolri. ”Yang pasti, semua jenderal bintang tiga dan dua memiliki
kesempatan sama,” paparnya. Informasi yang diterima Jawa Pos, ada sejumlah nama
yang dikabarkan mengisi posisi Kabareskrim. Di antaranya, Irjen Gatot Eddy yang
kini menjabat Kapolda Metro Jaya dan Irjen Listyo Sigit Prabowo yang menjabat
Kadivpropam.

Baca Juga :  Tak Berkutik, Begal Enam TKP Ditangkap di Halaman Puskesmas

Direktur Imparsial Al Araf menyampaikan bahwa penyelesaian kasus
Novel ditunggu masyarakat. ”Kasus Novel adalah tantangan pertama Kapolri baru,”
ungkap dia. Dengan segudang pengalaman, Idham diharapkan mampu menemukan pelaku
yang berbuat keji kepada Novel. Apalagi, alumnus Akpol 1988 itu pernah
bersentuhan langsung dengan kasus tersebut. Baik saat menjabat Kapolda Metro
Jaya maupun Kabareskrim Polri. Dia juga merupakan ketua tim teknis yang
menangani kasus tersebut.

”Penyelesaian kasus Novel Baswedan akan memberikan jaminan untuk
kita,” terang Al Araf. Dengan diungkapnya kasus Novel, masyarakat punya jaminan
bahwa kasus serupa tidak akan terulang. Sebaliknya, kasus serupa bisa saja
kembali terjadi apabila penyerang Novel tidak dihukum.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru