28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dinkes Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks Vaksin Covid-19

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mewanti-wanti kepada masyarakat
agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumber dan
kebenarannya berkenaan dengan rencana vaksinasi Covid-19. Pasalnya
, saat
ini

banyak beredar berbagai informasi di media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenara
nnya.

Menurut Suyuti, saat ini pihaknya
sudah melakukan sosialisasi baik secara tertulis ataupun lisan melalui dinkes
kabupaten/kota terkait rencana vaksinasi yang rencananya secara bertahap akan
dimulai pada Januari 2021. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial di
bawah kendali dinkes maupun dinas komunikasi dan informasi (diskominfo)
provinsi dan kabupaten/kota.

“Sosialisasi ini perlu
dilakukan dan kerja keras, mengingat hoaks tentang vaksin sudah banyak beredar
di tengah masyarakat,” katanya di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng.

Baca Juga :  Hadiri Launching, Sekda Dukung Aplikasi SIPD Kemendagri

Dia menyontohkan
informasi hoaks
yang terjadi suatu kasus, misalnya
terhadap
salah satu anak yang dilakukan imunisasi dan kemudian mengalami
kondisi tertentu. Dan hal itu kemudian ditonjolkan seakan-akan
berkenaan dengan vaksinasi
imunisasi
yang diberikan.

“Tindakan medis itu tentu
ada risikonya, tidak ada tindakan medis 100 persen aman,” katanya.

Tetapi, lanjut dia, apabila
dihitung dari pemberian vaksin dan kejadian kasus, apabila lebih banyak
pemberian vaksin yang sukses maka tidak ada masalah dengan vaksinnya. Kecuali,
apabila terjadi kasus yang menunjukkan kejadian yang lebih banyak sebagai
akibat dari vaksin maka dapat dikatakan bahwa vaksinasi itu yang bermasalah.

“Hal ini perlu menjadi
perhatian agar tidak memberikan informasi yang salah kepada masyarakat, saya
menyontohkan, apabila ada sepuluh orang makan kepiting dan satu alergi
, berarti yang
bermasalah bukan kepitingnya
, tetapi orangnya memang alergi, ibaratnya ini bisa
dicontohkan untuk penggunaan vaksin,”
ujarnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Kembali Usulkan Tahura Seluas 51 Ribu Hektare

Sementara terkait dengan vaksin
Covid-19, lanjut Suyuti, berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemerintah
pusat, Provinsi Kalteng akan mendapat alokasi 1,6 juta dosis.

“Dengan alokasi ini
diperkirakan akan mampu mencakup sekitar 80 persen dari total penduduk. Ini
lebih dari cukup, karena kebutuhan membentuk kekebalan komunitas masyarakat
hanya diperlukan sekitar 70 persen,” kata Suyuti yang juga Wakil Ketua
Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng.

Menurut dia, jika nantinya
vaksin itu mulai didistribusikan, secara umum skala prioritas penerima vaksin
telah ditentukan. “Pertama adalah tenaga kesehatan, dilanjutkan TNI-Polri,
ASN pelayanan publik, hingga seluruh populasi masyarakat berumur 15-59
tahun,” pungkas dia.

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mewanti-wanti kepada masyarakat
agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumber dan
kebenarannya berkenaan dengan rencana vaksinasi Covid-19. Pasalnya
, saat
ini

banyak beredar berbagai informasi di media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenara
nnya.

Menurut Suyuti, saat ini pihaknya
sudah melakukan sosialisasi baik secara tertulis ataupun lisan melalui dinkes
kabupaten/kota terkait rencana vaksinasi yang rencananya secara bertahap akan
dimulai pada Januari 2021. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial di
bawah kendali dinkes maupun dinas komunikasi dan informasi (diskominfo)
provinsi dan kabupaten/kota.

“Sosialisasi ini perlu
dilakukan dan kerja keras, mengingat hoaks tentang vaksin sudah banyak beredar
di tengah masyarakat,” katanya di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng.

Baca Juga :  Hadiri Launching, Sekda Dukung Aplikasi SIPD Kemendagri

Dia menyontohkan
informasi hoaks
yang terjadi suatu kasus, misalnya
terhadap
salah satu anak yang dilakukan imunisasi dan kemudian mengalami
kondisi tertentu. Dan hal itu kemudian ditonjolkan seakan-akan
berkenaan dengan vaksinasi
imunisasi
yang diberikan.

“Tindakan medis itu tentu
ada risikonya, tidak ada tindakan medis 100 persen aman,” katanya.

Tetapi, lanjut dia, apabila
dihitung dari pemberian vaksin dan kejadian kasus, apabila lebih banyak
pemberian vaksin yang sukses maka tidak ada masalah dengan vaksinnya. Kecuali,
apabila terjadi kasus yang menunjukkan kejadian yang lebih banyak sebagai
akibat dari vaksin maka dapat dikatakan bahwa vaksinasi itu yang bermasalah.

“Hal ini perlu menjadi
perhatian agar tidak memberikan informasi yang salah kepada masyarakat, saya
menyontohkan, apabila ada sepuluh orang makan kepiting dan satu alergi
, berarti yang
bermasalah bukan kepitingnya
, tetapi orangnya memang alergi, ibaratnya ini bisa
dicontohkan untuk penggunaan vaksin,”
ujarnya.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Kembali Usulkan Tahura Seluas 51 Ribu Hektare

Sementara terkait dengan vaksin
Covid-19, lanjut Suyuti, berdasarkan informasi yang diperoleh dari pemerintah
pusat, Provinsi Kalteng akan mendapat alokasi 1,6 juta dosis.

“Dengan alokasi ini
diperkirakan akan mampu mencakup sekitar 80 persen dari total penduduk. Ini
lebih dari cukup, karena kebutuhan membentuk kekebalan komunitas masyarakat
hanya diperlukan sekitar 70 persen,” kata Suyuti yang juga Wakil Ketua
Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng.

Menurut dia, jika nantinya
vaksin itu mulai didistribusikan, secara umum skala prioritas penerima vaksin
telah ditentukan. “Pertama adalah tenaga kesehatan, dilanjutkan TNI-Polri,
ASN pelayanan publik, hingga seluruh populasi masyarakat berumur 15-59
tahun,” pungkas dia.

Terpopuler

Artikel Terbaru