33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Bisa Terapkan Pembelajaran Daring, SLB Lakukan Pola Khusus

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Pelaksanaan
pembelajaran di tengah pandemi sudah banyak dilaksanakan secara daring atau virtual.
Hal itu
bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah umum.
Namun tidak
demikian halnya pada sekolah luar biasa (SLB).

Pelaksanaan di sekolah yang
menangani anak berkebutuhan khusus itu
tidak dapat dilaksanakan
secara maksimal
jika mengandalkan pembelajaran daring. Sehingga perlu
pola-pola khusus agar pembelajaran tetap dilaksanakan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Mofit Saptono Subagio mengatakan, pelaksanaan
pembelajaran bagi peserta didik khususnya SLB yang dapat berkomunikasi dengan
baik maka masih bisa melaksanakan secara daring. Namun, terhadap peserta didik
yang mengalami keterbatasan komunikasi maka tetap dilaksanakan pembelajara
tatap muka.

Baca Juga :  Disbudpar Komitmen Wujudkan Pariwisata Selaras Visi-Misi Gubernur Kalteng

“Sistem yang dilakukan
yakni pembelajaran kunjung, misal saja kepada peserta didik tuna netra,
keterbatasan mental dan lainnya,” katanya di ruang
kerjanya, Senin (28/12).

Diungkapkannya, pola
tersebut harus dilaksanakan meskipun dalam pelaksanaanya harus dengan segala
risiko seperti tidak bertemu dengan peserta didik saat kunjungan. Bahkan,
pihaknya menyebut saat ini pembelajaran di SLB menerapkan seperti dokter
praktik.

“Orang tua dan guru
harus janjian untuk melakukan pembelajaran terhadap peserta didik, ada pula
pembelajaran di sekolah dengan mengatur jadwal dan membatasi waktu
pertemuan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Pada intinya tegas Mofit, pola pembelajaran
yang dilaksanakan menyesuaikan terhadap kondisi peserta didik yang menempuh
pendidikan di 24 SLB se-Kalteng baik swasta maupun milik pemerintah. “Saya
memaklumi terhadap kesulitan yang terjadi, tetapi ini yang harus dilaksanakan
agar pembelajaran di tengah pandemi tetap terlaksana,” pungkasnya.

Baca Juga :  Sarana dan Prasarana Pendidikan Menjadi Perhatian Pemprov Kalteng

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Pelaksanaan
pembelajaran di tengah pandemi sudah banyak dilaksanakan secara daring atau virtual.
Hal itu
bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah umum.
Namun tidak
demikian halnya pada sekolah luar biasa (SLB).

Pelaksanaan di sekolah yang
menangani anak berkebutuhan khusus itu
tidak dapat dilaksanakan
secara maksimal
jika mengandalkan pembelajaran daring. Sehingga perlu
pola-pola khusus agar pembelajaran tetap dilaksanakan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Mofit Saptono Subagio mengatakan, pelaksanaan
pembelajaran bagi peserta didik khususnya SLB yang dapat berkomunikasi dengan
baik maka masih bisa melaksanakan secara daring. Namun, terhadap peserta didik
yang mengalami keterbatasan komunikasi maka tetap dilaksanakan pembelajara
tatap muka.

Baca Juga :  Disbudpar Komitmen Wujudkan Pariwisata Selaras Visi-Misi Gubernur Kalteng

“Sistem yang dilakukan
yakni pembelajaran kunjung, misal saja kepada peserta didik tuna netra,
keterbatasan mental dan lainnya,” katanya di ruang
kerjanya, Senin (28/12).

Diungkapkannya, pola
tersebut harus dilaksanakan meskipun dalam pelaksanaanya harus dengan segala
risiko seperti tidak bertemu dengan peserta didik saat kunjungan. Bahkan,
pihaknya menyebut saat ini pembelajaran di SLB menerapkan seperti dokter
praktik.

“Orang tua dan guru
harus janjian untuk melakukan pembelajaran terhadap peserta didik, ada pula
pembelajaran di sekolah dengan mengatur jadwal dan membatasi waktu
pertemuan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Pada intinya tegas Mofit, pola pembelajaran
yang dilaksanakan menyesuaikan terhadap kondisi peserta didik yang menempuh
pendidikan di 24 SLB se-Kalteng baik swasta maupun milik pemerintah. “Saya
memaklumi terhadap kesulitan yang terjadi, tetapi ini yang harus dilaksanakan
agar pembelajaran di tengah pandemi tetap terlaksana,” pungkasnya.

Baca Juga :  Sarana dan Prasarana Pendidikan Menjadi Perhatian Pemprov Kalteng

Terpopuler

Artikel Terbaru