33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Januari 2024, BPS Catat Kalteng Alami Inflasi 0,20 Persen

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H. Nuryakin mengatakan,  pengendalian inflasi sangat penting. Alasannya,  karena inflasi yang tidak terkendali akan berdampak negatif terhadap perekonomian.

Itu disampaikannya saat kegiatan siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangkaraya, Selasa (2/1).

”Maka dari itu, upaya sinergis semua stakeholder atau pemangku kepentingan, termasuk sinergisitas yang kuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten atau Kota se-Provinsi Kalimantan Tengah harus terus kita bangun,” ujarnya.

Dia menerangkan, pada Januari 2024, kota atau kabupaten yang dipantau oleh BPS dalam penghitungan inflasi di Provinsi Kalteng bertambah menjadi 4 wilayah.  Selain Kota Palangkaraya dan Sampit, sekarang ditambah Kabupaten Kapuas dan Sukamara.

”Ini tentunya menjadi perhatian kita semua, terutama Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Kabupten Sukamara untuk terus memantau dan menjaga harga-harga di wilayah masing-masing,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ketersediaan pangan bagi masyarakat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi.

”Dengan demikian, kita harus menyiapkan upaya dan langkah untuk menjaga ketersediaan pangan yang mencukupi. Kalau pun harga naik, kenaikan harganya tidak boleh terlalu tinggi, supaya tidak terlalu kuat mempengaruhi kenaikan harga-harga komoditi yang lainnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mentan Bersama Gubernur dan Bupti Pastikan Kesiapan Lahan Food Estate

Ke depan, Nuryakin menyebut juga akan menghadapi tantangan pada upaya pengendalian Inflasi. Bulan Maret 2024, sudah memasuki bulan Ramadhan.

”Pada bulan tersebut, biasanya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan akan meningkat dan dapat memicu kenaikan harga-harga secara umum. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, kita harus terus melanjutkan program-program pengendalian inflasi sebagaimana yang telah dilakukan tahun 2023 lalu. Harapannya tidak terjadi lonjakan harga atau kenaikan harga yang relatif terkendali,” jelasnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Eko Marsoro menjelaskan, pada Januari lalu, Provinsi Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Ada empat kota yang dijadikan sebagai acuan, yakni Palangkaraya, Sampit, Kuala Kapuas dan Sukamara.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 4,70 persen dengan IHK sebesar 106,77 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,61 persen dengan IHK sebesar 104,88,” ujarnya.

Lebih lanjutnya, ada sejumlah peristiwa yang mempengaruhi inflasi di Kalteng pada Januari 2024 lalu, diantaranya event libur Tahun Baru, Festival kota air di Kapuas hingga haul abah guru sekumpul di Martapura.

Baca Juga :  Tahun 2024, Dinas PMD Kalteng Fokus Ke Peningkatan SDM

Lalu komoditas yang mengalami kenaikan, diantaranya tomat dan bawang merah di sejumlah daerah, hingga kenaikan harga ikan air tawar dan juga penurunan harga BBM.

Adapun pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalteng sebesar 3,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen.

Selain itu juga dipengaruhi oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen, kelompok transportasi sebesar 1,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,72 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,55 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen,” imbuhnya. (hfz/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng H. Nuryakin mengatakan,  pengendalian inflasi sangat penting. Alasannya,  karena inflasi yang tidak terkendali akan berdampak negatif terhadap perekonomian.

Itu disampaikannya saat kegiatan siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Jalan Kapten Piere Tandean, Palangkaraya, Selasa (2/1).

”Maka dari itu, upaya sinergis semua stakeholder atau pemangku kepentingan, termasuk sinergisitas yang kuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten atau Kota se-Provinsi Kalimantan Tengah harus terus kita bangun,” ujarnya.

Dia menerangkan, pada Januari 2024, kota atau kabupaten yang dipantau oleh BPS dalam penghitungan inflasi di Provinsi Kalteng bertambah menjadi 4 wilayah.  Selain Kota Palangkaraya dan Sampit, sekarang ditambah Kabupaten Kapuas dan Sukamara.

”Ini tentunya menjadi perhatian kita semua, terutama Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Kabupten Sukamara untuk terus memantau dan menjaga harga-harga di wilayah masing-masing,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ketersediaan pangan bagi masyarakat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi.

”Dengan demikian, kita harus menyiapkan upaya dan langkah untuk menjaga ketersediaan pangan yang mencukupi. Kalau pun harga naik, kenaikan harganya tidak boleh terlalu tinggi, supaya tidak terlalu kuat mempengaruhi kenaikan harga-harga komoditi yang lainnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mentan Bersama Gubernur dan Bupti Pastikan Kesiapan Lahan Food Estate

Ke depan, Nuryakin menyebut juga akan menghadapi tantangan pada upaya pengendalian Inflasi. Bulan Maret 2024, sudah memasuki bulan Ramadhan.

”Pada bulan tersebut, biasanya kebutuhan masyarakat akan bahan pangan akan meningkat dan dapat memicu kenaikan harga-harga secara umum. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, kita harus terus melanjutkan program-program pengendalian inflasi sebagaimana yang telah dilakukan tahun 2023 lalu. Harapannya tidak terjadi lonjakan harga atau kenaikan harga yang relatif terkendali,” jelasnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Eko Marsoro menjelaskan, pada Januari lalu, Provinsi Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,20 persen. Ada empat kota yang dijadikan sebagai acuan, yakni Palangkaraya, Sampit, Kuala Kapuas dan Sukamara.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 4,70 persen dengan IHK sebesar 106,77 dan terendah terjadi di Sampit sebesar 2,61 persen dengan IHK sebesar 104,88,” ujarnya.

Lebih lanjutnya, ada sejumlah peristiwa yang mempengaruhi inflasi di Kalteng pada Januari 2024 lalu, diantaranya event libur Tahun Baru, Festival kota air di Kapuas hingga haul abah guru sekumpul di Martapura.

Baca Juga :  Tahun 2024, Dinas PMD Kalteng Fokus Ke Peningkatan SDM

Lalu komoditas yang mengalami kenaikan, diantaranya tomat dan bawang merah di sejumlah daerah, hingga kenaikan harga ikan air tawar dan juga penurunan harga BBM.

Adapun pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Kalteng sebesar 3,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen.

Selain itu juga dipengaruhi oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen, kelompok transportasi sebesar 1,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,72 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,55 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen,” imbuhnya. (hfz/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru