31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Upacara Ritual Tiwah Massal Perlu Ditingkatkan Lagi

PULANG
PISAU – Wakil Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang, belum lama ini,
menghadiri upacara ritual tiwah massal tahun 2019 di Desa Sigi, Kecamatan
Kahayan Tengah.

Saat
menyampai sambutan Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo, Taty mengaku bangga
karena kegiatan tersebut dapat diselenggarakan. Dia juga menyampaikan apresiasi
kepada seluruh masyarakat, khususnya penganut agama Hindu Kaharingan.

“Oleh
karena itu, kegiatan upacara ritual tiwah massal ini perlu ditingkatkan lagi.
Supaya salah satu tujuannya diharapkan untuk tetap senantiasa melestarikan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya yang ada di Kalteng, khususnya di Pulang Pisau
dapat lestari, terjaga dan tumbuh berkembang dengan baik,” kata Taty.

Menurut
dia, pelaksanaan upacara ritual tiwah merupakan implementasi dari nilai sikap
tanggung jawab dari seorang keluarga atau anak terhadap saudara atau orang tua
(leluhur) demi terciptanya kehidupan daamai dan harmonis bagi leluhur yang
telah meninggal.

Baca Juga :  Hadiri Pelantikan, Bupati Ingatkan Program 2020 Sudah Menanti Wakil Ra

“Tanggung
jawab anak terhadap leluhurnya yaitu, menghormati, menghargai, mencintai dan
memuja sejak masih hidup sampai mati untuk mensucikan dan menyempurnakan arwah
dan badannya,” kata dia.

Taty
menjelaskan, tiwah bagi umat Hindu Kaharingan adalah menjadi tanggung jawab
anak keturunan untuk melaksanakan upacara tiwah sebagai jalan atau cara kembali
menyatu kepada Tuhan (Ranying Hatalla Langit).

“Saya
berharap, upacara ritual tiwah missal ini dapat membawa keberkahan bagi kita
semua. Khususnya masyarakat Kalimantan Tengah dalam menjaga dan merawat
kebersamaan dalam keragaman agama dan budaya di Kalimantan Tengah,” harap Taty.
(art/ila/iha/CTK)

PULANG
PISAU – Wakil Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang, belum lama ini,
menghadiri upacara ritual tiwah massal tahun 2019 di Desa Sigi, Kecamatan
Kahayan Tengah.

Saat
menyampai sambutan Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo, Taty mengaku bangga
karena kegiatan tersebut dapat diselenggarakan. Dia juga menyampaikan apresiasi
kepada seluruh masyarakat, khususnya penganut agama Hindu Kaharingan.

“Oleh
karena itu, kegiatan upacara ritual tiwah massal ini perlu ditingkatkan lagi.
Supaya salah satu tujuannya diharapkan untuk tetap senantiasa melestarikan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya yang ada di Kalteng, khususnya di Pulang Pisau
dapat lestari, terjaga dan tumbuh berkembang dengan baik,” kata Taty.

Menurut
dia, pelaksanaan upacara ritual tiwah merupakan implementasi dari nilai sikap
tanggung jawab dari seorang keluarga atau anak terhadap saudara atau orang tua
(leluhur) demi terciptanya kehidupan daamai dan harmonis bagi leluhur yang
telah meninggal.

Baca Juga :  Hadiri Pelantikan, Bupati Ingatkan Program 2020 Sudah Menanti Wakil Ra

“Tanggung
jawab anak terhadap leluhurnya yaitu, menghormati, menghargai, mencintai dan
memuja sejak masih hidup sampai mati untuk mensucikan dan menyempurnakan arwah
dan badannya,” kata dia.

Taty
menjelaskan, tiwah bagi umat Hindu Kaharingan adalah menjadi tanggung jawab
anak keturunan untuk melaksanakan upacara tiwah sebagai jalan atau cara kembali
menyatu kepada Tuhan (Ranying Hatalla Langit).

“Saya
berharap, upacara ritual tiwah missal ini dapat membawa keberkahan bagi kita
semua. Khususnya masyarakat Kalimantan Tengah dalam menjaga dan merawat
kebersamaan dalam keragaman agama dan budaya di Kalimantan Tengah,” harap Taty.
(art/ila/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru