26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Duh! Harga Karet Anjlok, Hanya Rp4500 per Kilogram

PULANG PISAU-Harga karet beberapa waktu belakangan ini mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Harga karet sebelumnya pada kisaran Rp6.800
per kilogram, lalu turun menjadi Rp6.500 per kilogram.

Namun saat ini harga getah karet
itu anjlok menjadi Rp4.500 per kilogram. Anjloknya harga karet ini pun
dikeluhkan masyarakat. Terlebih karet merupakan salah satu penopang utama
perekonomian masyarakat.

“Di tengah-tengah harga kebutuhan
pokok, harga karet malah mengalami penurunan yang sangat drastis. Karet ini
merupakan tumpuan perekonomian kami. Kalau harganya jatuh, sudah barang tentu
membuat ekonomi kami agak sulit,” kata Dayat, salah satu warga Pangkoh IX,
kemarin (12/4).

Dia mengaku, dalam seminggu
dirinya bisa memperoleh getah karet sebanyak 25 kilogram sampai dengan 30
kilogram. “Dengan harga Rp6.800 sampai Rp6.500 saja, sangat pas-pasan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kalau harganya murah seperti ini tentu dampak
perekonomian sangat kami rasakan,” ujarya.

Baca Juga :  Hutan Mangrove Pesisir Cemantan Rusak

Kendati harga getah karet anjlok,
dia masih merasa bersyukur karena masih ada pengepul yang membeli. “Yang kami
khawatirkan, kalau sudah tidak ada pembeli. Karena saat ini beberapa pembeli
getah karet sudah mulai mengeluhkan kondisi saat ini,” ujar Dayat.

Untuk itu berhara pada perhatian
dari pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan jika kondisi perekonomian
masyarakat terus mengalami penurunan dan daya beli masyarakat menurun karena
minimnya pemasukan.

“Kami hanya bisa berharap,
kondisi ini segera berlalu dan harga getah karet kembali normal. Karena keret
ini merupakan sumber pendapatan utama keluarga kami,” harapnya.

PULANG PISAU-Harga karet beberapa waktu belakangan ini mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Harga karet sebelumnya pada kisaran Rp6.800
per kilogram, lalu turun menjadi Rp6.500 per kilogram.

Namun saat ini harga getah karet
itu anjlok menjadi Rp4.500 per kilogram. Anjloknya harga karet ini pun
dikeluhkan masyarakat. Terlebih karet merupakan salah satu penopang utama
perekonomian masyarakat.

“Di tengah-tengah harga kebutuhan
pokok, harga karet malah mengalami penurunan yang sangat drastis. Karet ini
merupakan tumpuan perekonomian kami. Kalau harganya jatuh, sudah barang tentu
membuat ekonomi kami agak sulit,” kata Dayat, salah satu warga Pangkoh IX,
kemarin (12/4).

Dia mengaku, dalam seminggu
dirinya bisa memperoleh getah karet sebanyak 25 kilogram sampai dengan 30
kilogram. “Dengan harga Rp6.800 sampai Rp6.500 saja, sangat pas-pasan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kalau harganya murah seperti ini tentu dampak
perekonomian sangat kami rasakan,” ujarya.

Baca Juga :  Hutan Mangrove Pesisir Cemantan Rusak

Kendati harga getah karet anjlok,
dia masih merasa bersyukur karena masih ada pengepul yang membeli. “Yang kami
khawatirkan, kalau sudah tidak ada pembeli. Karena saat ini beberapa pembeli
getah karet sudah mulai mengeluhkan kondisi saat ini,” ujar Dayat.

Untuk itu berhara pada perhatian
dari pemerintah untuk mengantisipasi kemungkinan jika kondisi perekonomian
masyarakat terus mengalami penurunan dan daya beli masyarakat menurun karena
minimnya pemasukan.

“Kami hanya bisa berharap,
kondisi ini segera berlalu dan harga getah karet kembali normal. Karena keret
ini merupakan sumber pendapatan utama keluarga kami,” harapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru