28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Penyakit Akibat Kabut Asap 2019 Turun Dibanding 2015

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo penyakit yang diakibatkan kabut asap pada tahun
ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu (lihat tabel).
Dia mengaku ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan serangan penyakit
yang diakibatkan kabut asap.

Di antaranya, mengaktifkan tim reaksi cepat (TRC) Kesehatan. “Penanganan
kesehatan saat terjadi bencana (kabut asap, red), kami menyiapkan mobil
oksigen, rumah oksigen di 21 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah
oksigen di RSUD Pulang Pisau,” kata Edy.

Hal itu disampaikan Edy Pratowo saat menjadi pembicara pada pertemuan koordinasi teknis penanggulangan
krisis kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang digelar Kementerian Kesehatan RI, pekan lalu.

Saat itu, Edy memaparkan materi tentang penanggulangan kesehatan akibat karhutla di Kabupaten
Pulang Pisau.

Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau
itu merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang
diatur dalam pasal 82 dan pasal 85.

Baca Juga :  Catat Pegawai Bolos! Edy: Laporkan ke BKPP

Dia menjelaskan, dalam pasal 82 dijelaskan; pemerintah berkewajiban melaksanakan pelayanan
kesehatan pada para bencana, saat bencana dan pascabencana. Sedangkan pasal  85
fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib
memberikan pelayanan kesehatan pada situasi
bencana bagi
penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan
kecacatan.

Edy mengaku, sebelumnya Pemkab
Pulang Pisau telah melakukan penyusunan
kajian risiko bencana Kabupaten Pulang Pisau. Baik itu karhutla, banjir, gelombang
pasang dan abrasi, cuaca ekstrem dan kekeringan.

”Kami juga melakukan penyusunan rencana kontijensi Kabupaten Pulang Pisau
dan itu diupdate setiap dua tahun. Setiap tahun juga selalu dilakukan simulasi.
Simulasi Karhutla untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dan pembagian
tugas antarsektor,” kata Edy.

Selain itu, kata Edy, Pemkab Pulang Pisau juga melakukan sosialisasi
karhutla secara terpadu dengan melibatkan BPBD, Polres,TNI, Dinas Lingkungan
Hidup dan Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya.

Baca Juga :  Sekda Pulpis: Prokes Harus Dijalankan

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga membagikan masker ke
sekolah-sekolah dan masyarakat umum yang terdampak kabut asap. “Masker yang
kami bagikan sebanyak 29.000 untuk masker bedah dan 23.000 untuk masker N95,” ungkapnya.

Dalam penanganan kesehatan, bupati
juga mengeluarkan Instruksi Bupati Pulang
Pisau 412/443/KES-PP/IX/2019 tanggal 17 September 2019, tentang pelayanan
kesehatan dalam  mengatasi dampak kabut
asap di puskesmas dan RSUD berlangsung 24 jam tanpa biaya. “Selain itu, kami
juga membuka pos komando (posko) terpadu,” ungkap dia. (art/ila/ctk/nto)

Pelayanan Kesehatan terdampak Karhutla 2019 dan 2015

Jumlah Pelayanan                           2019                       2015                      

Jenis Penyakit                                   Jumlah                 Jumlah

ISPA                                                       3364                       5507

Pneumonia                                         5                              17

IlI (influensza like illness)              5                              25

Asma                                                     40                           84

Infeksi mata                                       10                           75

Diare                                                     1070                       1245

Pelayanan rumah oksigen            171                         335

Sumber: Dinas Kesehatan Pulang
Pisau

 

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo penyakit yang diakibatkan kabut asap pada tahun
ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu (lihat tabel).
Dia mengaku ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan serangan penyakit
yang diakibatkan kabut asap.

Di antaranya, mengaktifkan tim reaksi cepat (TRC) Kesehatan. “Penanganan
kesehatan saat terjadi bencana (kabut asap, red), kami menyiapkan mobil
oksigen, rumah oksigen di 21 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah
oksigen di RSUD Pulang Pisau,” kata Edy.

Hal itu disampaikan Edy Pratowo saat menjadi pembicara pada pertemuan koordinasi teknis penanggulangan
krisis kesehatan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang digelar Kementerian Kesehatan RI, pekan lalu.

Saat itu, Edy memaparkan materi tentang penanggulangan kesehatan akibat karhutla di Kabupaten
Pulang Pisau.

Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau
itu merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang
diatur dalam pasal 82 dan pasal 85.

Baca Juga :  Catat Pegawai Bolos! Edy: Laporkan ke BKPP

Dia menjelaskan, dalam pasal 82 dijelaskan; pemerintah berkewajiban melaksanakan pelayanan
kesehatan pada para bencana, saat bencana dan pascabencana. Sedangkan pasal  85
fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta wajib
memberikan pelayanan kesehatan pada situasi
bencana bagi
penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan
kecacatan.

Edy mengaku, sebelumnya Pemkab
Pulang Pisau telah melakukan penyusunan
kajian risiko bencana Kabupaten Pulang Pisau. Baik itu karhutla, banjir, gelombang
pasang dan abrasi, cuaca ekstrem dan kekeringan.

”Kami juga melakukan penyusunan rencana kontijensi Kabupaten Pulang Pisau
dan itu diupdate setiap dua tahun. Setiap tahun juga selalu dilakukan simulasi.
Simulasi Karhutla untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dan pembagian
tugas antarsektor,” kata Edy.

Selain itu, kata Edy, Pemkab Pulang Pisau juga melakukan sosialisasi
karhutla secara terpadu dengan melibatkan BPBD, Polres,TNI, Dinas Lingkungan
Hidup dan Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya.

Baca Juga :  Sekda Pulpis: Prokes Harus Dijalankan

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga membagikan masker ke
sekolah-sekolah dan masyarakat umum yang terdampak kabut asap. “Masker yang
kami bagikan sebanyak 29.000 untuk masker bedah dan 23.000 untuk masker N95,” ungkapnya.

Dalam penanganan kesehatan, bupati
juga mengeluarkan Instruksi Bupati Pulang
Pisau 412/443/KES-PP/IX/2019 tanggal 17 September 2019, tentang pelayanan
kesehatan dalam  mengatasi dampak kabut
asap di puskesmas dan RSUD berlangsung 24 jam tanpa biaya. “Selain itu, kami
juga membuka pos komando (posko) terpadu,” ungkap dia. (art/ila/ctk/nto)

Pelayanan Kesehatan terdampak Karhutla 2019 dan 2015

Jumlah Pelayanan                           2019                       2015                      

Jenis Penyakit                                   Jumlah                 Jumlah

ISPA                                                       3364                       5507

Pneumonia                                         5                              17

IlI (influensza like illness)              5                              25

Asma                                                     40                           84

Infeksi mata                                       10                           75

Diare                                                     1070                       1245

Pelayanan rumah oksigen            171                         335

Sumber: Dinas Kesehatan Pulang
Pisau

 

Terpopuler

Artikel Terbaru