28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Stunting Berdampak Seumur Hidup

PULANG PISAU–Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulang Pisau dan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pulang Pisau menggelar sosialisasi
konvergensi pencegahan stunting. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Bappedalitbang,
Rabu (2/10) dibuka Asisten I Sekda Pulang Pisau Susilo I Tamin.

Saat menyampaikan sambutan, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo melalui
Susilo mengungkapkan, stunting adalah kondisi anak gagal berkembang akibat
kurang gizi kronis sejak dalam kandungan. Dia menambahkan stunting tidak hanya
berdampak pada fisik anak yang ditandai rendahnya tinggi badan anak.

“Stunting juga menghambat perkembangan kognitif dan kesehatan anak.
Stunting juga akan berdampak seumur hidup dan dapat berlanjut dari generasi ke
generasi berikut,” ujarnya.

Dia mengungkapkan anak perempuan yang terlahir dengan nutrisi yang buruk
dan menjadi stunted saat anak-anak. Dengan kondisi itu seringkali akan tumbuh
menjadi ibu dengan nutrisi yang buruk. “Ibu ini kemudian akan melahirkan
bayi dengan gizi buruk pula,” bebernya.

Baca Juga :  Dishub Usulkan Penambahan Rambu Jalan Trans Kalimantan

Menurut dia, stunting tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Cara
pencegahannya, selama kehamilan, ibu harus mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang. Selain itu, ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan minimal empat
kali selama kehamilan.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan stimulasi pada janin
dalam kandungan. Ibu memberikan IMD ASI eksklusif selama enam bulan dan
dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai dengan usia
dua tahun,” kata Susilo.

Selain itu, lanjut dia, memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai
dengan usia dan memantau perkembangan anak dengan kartu kembang anak. Susilo
mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau sangat serius melakukan
pencegahan stunting. “Pemerintah pusat juga memprioritaskan pengentasan kasus
stunting,” tandasnya. (art/ila/ctk/nto)

Baca Juga :  Penegakkan HAM Kewajiban Semua Elemen Bangsa

PULANG PISAU–Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulang Pisau dan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pulang Pisau menggelar sosialisasi
konvergensi pencegahan stunting. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Bappedalitbang,
Rabu (2/10) dibuka Asisten I Sekda Pulang Pisau Susilo I Tamin.

Saat menyampaikan sambutan, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo melalui
Susilo mengungkapkan, stunting adalah kondisi anak gagal berkembang akibat
kurang gizi kronis sejak dalam kandungan. Dia menambahkan stunting tidak hanya
berdampak pada fisik anak yang ditandai rendahnya tinggi badan anak.

“Stunting juga menghambat perkembangan kognitif dan kesehatan anak.
Stunting juga akan berdampak seumur hidup dan dapat berlanjut dari generasi ke
generasi berikut,” ujarnya.

Dia mengungkapkan anak perempuan yang terlahir dengan nutrisi yang buruk
dan menjadi stunted saat anak-anak. Dengan kondisi itu seringkali akan tumbuh
menjadi ibu dengan nutrisi yang buruk. “Ibu ini kemudian akan melahirkan
bayi dengan gizi buruk pula,” bebernya.

Baca Juga :  Dishub Usulkan Penambahan Rambu Jalan Trans Kalimantan

Menurut dia, stunting tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Cara
pencegahannya, selama kehamilan, ibu harus mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang. Selain itu, ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan minimal empat
kali selama kehamilan.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan stimulasi pada janin
dalam kandungan. Ibu memberikan IMD ASI eksklusif selama enam bulan dan
dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sampai dengan usia
dua tahun,” kata Susilo.

Selain itu, lanjut dia, memperkenalkan makanan bergizi pada anak sesuai
dengan usia dan memantau perkembangan anak dengan kartu kembang anak. Susilo
mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau sangat serius melakukan
pencegahan stunting. “Pemerintah pusat juga memprioritaskan pengentasan kasus
stunting,” tandasnya. (art/ila/ctk/nto)

Baca Juga :  Penegakkan HAM Kewajiban Semua Elemen Bangsa

Terpopuler

Artikel Terbaru