26.5 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

Bupati Berharap Konversi Minyak Tanah ke Gas di 6 Kecamatan Segera Tuntas

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki 17 Kecamatan dan 168 Desa,  Dari jumlah kecamatan tersebut ada enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas. Padahal masyarakat di enam kecamatan itu sudah beralih ke gas, sehingga mereka mencari gas dari kecamatan lainnya.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor meminta  Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) untuk membantu memperjuangkan realisasi program konversi minyak tanah ke gas di enam kecamatan yaitu  Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.

“Saya berharap konversi minyak tanah ke gas di enam kecamatan segera tuntas, makanya saya minta pihak Hiswana Migas dapat membantu penyelesaiannya, apalagi enam kecamatan itu saat ini sudah beralih ke gas,” kata Halikin saat menghadiri Musyawarah Cabang V Hiswana Migas, Senin (22/4).

Baca Juga :  Cetak Generasi Cerdas, Religius dan Berahlak Mulia Sejak Dini

Menurutnya sinergitas Pemerintah Kabupaten Kotim dan Hiswana Migas Sampit sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih ada pekerjaan rumah yang belum selesai yaitu penyelesaian konvensi enam kecamatan itu yang perlu menjadikan prioritas bersama pada tahun 2024 ini.

“Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar tahun 2024 ini proses konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram di enam kecamatan dapat terlialisasi,” harap Halikin.

Dirinya mengatakan bahwa di sektor perekonomian ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas berpengaruh signifikan pada kegiatan transportasi, perikanan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor lainnya. Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, harga eceran tertinggi (HET) dan kelancaran distribusinya menjadi parameter ukur dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Kotim.

Baca Juga :  Tahun 2024, Jalan HM Arsyad Sisi Timur Berencana Diperbaiki

“Tercatat di bulan Maret 2024, kelompok bahan bakar rumah tangga memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year sebesar 0,03 persen, tetapi distribusi pangkalan serta harga di atas HET juga terus menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. maka  diharapkan menjadi prioritas dari Pertamina dan Hiswana Migas sampit untuk dikendalikan selaku induk dari agen dan pangkalan,” tutupnya (bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki 17 Kecamatan dan 168 Desa,  Dari jumlah kecamatan tersebut ada enam kecamatan yang belum masuk program konversi minyak tanah ke gas. Padahal masyarakat di enam kecamatan itu sudah beralih ke gas, sehingga mereka mencari gas dari kecamatan lainnya.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor meminta  Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) untuk membantu memperjuangkan realisasi program konversi minyak tanah ke gas di enam kecamatan yaitu  Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang.

“Saya berharap konversi minyak tanah ke gas di enam kecamatan segera tuntas, makanya saya minta pihak Hiswana Migas dapat membantu penyelesaiannya, apalagi enam kecamatan itu saat ini sudah beralih ke gas,” kata Halikin saat menghadiri Musyawarah Cabang V Hiswana Migas, Senin (22/4).

Baca Juga :  Cetak Generasi Cerdas, Religius dan Berahlak Mulia Sejak Dini

Menurutnya sinergitas Pemerintah Kabupaten Kotim dan Hiswana Migas Sampit sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih ada pekerjaan rumah yang belum selesai yaitu penyelesaian konvensi enam kecamatan itu yang perlu menjadikan prioritas bersama pada tahun 2024 ini.

“Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar tahun 2024 ini proses konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram di enam kecamatan dapat terlialisasi,” harap Halikin.

Dirinya mengatakan bahwa di sektor perekonomian ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas berpengaruh signifikan pada kegiatan transportasi, perikanan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan sektor lainnya. Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, harga eceran tertinggi (HET) dan kelancaran distribusinya menjadi parameter ukur dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Kotim.

Baca Juga :  Tahun 2024, Jalan HM Arsyad Sisi Timur Berencana Diperbaiki

“Tercatat di bulan Maret 2024, kelompok bahan bakar rumah tangga memberikan andil atau sumbangan inflasi year on year sebesar 0,03 persen, tetapi distribusi pangkalan serta harga di atas HET juga terus menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. maka  diharapkan menjadi prioritas dari Pertamina dan Hiswana Migas sampit untuk dikendalikan selaku induk dari agen dan pangkalan,” tutupnya (bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru