26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Lokasi Pengembangan Perkebunan Rotan Capai 3.000 Hektare di 4 Kecamata

BUNTOK-Karet dan rotan
merupakan primadona yang merupakan andalan bagi Barsel dalam setiap tahunnya.
Sebab, dari luas hamparan wilayah Barsel, begitu banyak perkebunan karet dan
rotan milik masyarakat, karena memang dari 85 persen penduduknya hidup dari
bercocok tanam dengan cara berpindah-pindah, baik dalam hal perkebunan karet
maupun rotan.

Seperti halnya
luas  perkebunan rotan secara totalnya di
Barsel mencapai 403.845 hektar di tiga kecamatan, dan mampu menghasilkan
produksi mencapai 278.890 ton per tahunnya, dengan jumlah petani pengumpul
kurang lebih 5.800 orang.

“Bahkan dari 5.800
orang petani pengumpul itu, hasil produksinya dari satu orang pengumpul saja
bisa mencapai 19.000 ton per tahunnya,”terang Wabup Barsel Satya Titiek Atyani
Djoedier Sabtu (21/9).

Baca Juga :  Tindak Lanjuti Instruksi Gubernur, ASN di Barsel Tidak Menggelar Open House

Wabup berjanji, untuk
tahun-tahun selanjutnya, pemerintah akan melaksanakan lebih serius lagi dalam
mengembangkan bidang perkebunan karet dan rotan di Barsel, terutama dalam hal
membuka lahan seluas-luasnya bagi perkebunan karet dan rotan di lahan-lahan
yang dianggap masih tidur dan fotensial.

Sebagai plening di
tahun 2020 dan tahun selanjutnya, tambah Satya, pemerintah telah mendapatkan
lokasi atau lahan untuk dijadikan pengembangan perkebunan rotan, di empat
kecamatan yakni Kecamatan Karau Kuala, Dusun Selatan, Dusun Hilir dan Jenamas.

“Dari empat kecamatan
itu luas lahan yang bakal dijadikan lokasi pengembangan perkebunan rotan
mencapai 3.000 hektar,” pungkasnya. (ner/ala) 

BUNTOK-Karet dan rotan
merupakan primadona yang merupakan andalan bagi Barsel dalam setiap tahunnya.
Sebab, dari luas hamparan wilayah Barsel, begitu banyak perkebunan karet dan
rotan milik masyarakat, karena memang dari 85 persen penduduknya hidup dari
bercocok tanam dengan cara berpindah-pindah, baik dalam hal perkebunan karet
maupun rotan.

Seperti halnya
luas  perkebunan rotan secara totalnya di
Barsel mencapai 403.845 hektar di tiga kecamatan, dan mampu menghasilkan
produksi mencapai 278.890 ton per tahunnya, dengan jumlah petani pengumpul
kurang lebih 5.800 orang.

“Bahkan dari 5.800
orang petani pengumpul itu, hasil produksinya dari satu orang pengumpul saja
bisa mencapai 19.000 ton per tahunnya,”terang Wabup Barsel Satya Titiek Atyani
Djoedier Sabtu (21/9).

Baca Juga :  Tindak Lanjuti Instruksi Gubernur, ASN di Barsel Tidak Menggelar Open House

Wabup berjanji, untuk
tahun-tahun selanjutnya, pemerintah akan melaksanakan lebih serius lagi dalam
mengembangkan bidang perkebunan karet dan rotan di Barsel, terutama dalam hal
membuka lahan seluas-luasnya bagi perkebunan karet dan rotan di lahan-lahan
yang dianggap masih tidur dan fotensial.

Sebagai plening di
tahun 2020 dan tahun selanjutnya, tambah Satya, pemerintah telah mendapatkan
lokasi atau lahan untuk dijadikan pengembangan perkebunan rotan, di empat
kecamatan yakni Kecamatan Karau Kuala, Dusun Selatan, Dusun Hilir dan Jenamas.

“Dari empat kecamatan
itu luas lahan yang bakal dijadikan lokasi pengembangan perkebunan rotan
mencapai 3.000 hektar,” pungkasnya. (ner/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru