31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Basah-basahan Pantau Kondisi Banjir di Barsel, Begini yang Dikatakan Pj Bupati

BUNTOK,PROKALTENG.CO – Pj.Bupati Barsel, Deddy Winarwan turun ke lokasi desa-desa yang terdampak banjir di Kabupaten Barito Selatan, beberapa hari ini. Ia langsung meninjau kondisi banjir dan menyerahkan bantuan logistik secara langsung kepada mayarakat terdampak. Dirinya terlihat tak canggung harus rela basah-basahan untuk menuju titik lokasi banjir di permukiman warga.

Dalam kesempatan itu, Deddy Winarwan mengatakan,  penanganan banjir yang melanda Barsel saat ini harus dilakukan bersama dan secara terpadu.

“Artinya penangannya harus dilakukan secara lintas sektoral, agar semua terlibat. Baik ferkopinda, DPRD, dandim, polres, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh OPD lingkup Pemkab Barsel,” katanya, Selasa (23/1).

Selain itu, tambah Deddy, dalam penangananya juga harus dilakukan secara on the trek. Dengan maksud, harus dilakukan secara regulasi atau pelaksanaanya tidak berlawanan dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

Baca Juga :  Optimalkan Potensi SDA Sebagai Pendapatan Asli Desa

Perlu diketahui, bahwa Pemkab memiliki APBD yang besar dan cukup untuk menanggulangi bencana bajir ini. Baik untuk pra maupun paska bajir. Demikian pula dengan semua OPD sebagai pengguna anggaran, kata dia, tentunya harus berbasis dengan undan-undang yang berlaku, untuk menjaga jangan sampai terjadi penyalah gunaan anggaran.

“Saya minta gunakan anggaran sesuai peruntukannya,” ucapnya tegas.

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel itu, juga meminta kepada BPBD Barsel,  untuk melaporkan kondisi terakhir terkait musibah banjir. Termasuk kesiapan bansos yang ada.

“Kalau memang kurang, maka kita siapkan secukupnya. Jangan sampai ada masyarakat tdak terdata, utamanya masyarakat yang benar-benar membutuhkan bansos. Namun demikian kita tetap mengacu kepada aturan dan UU berlaku terkait pengadaan barang dan jasa,” terangnya.

Baca Juga :  Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat Tetap Berharap Bantuan dari D

Kepada Dinkes dan RSUD Jaraga Sasameh Buntok, lanjut dia, diharapkan agar selalu berkoodinasi. “Tujuannya agar ada kesiapan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyatakat yang terkena musibah,”pintanya.

Sementara itu, Alip Surya Kepala BPBD Barsel melaporan, berdasarkan infomasi dari BMKG bahwa cuaca ektrim di wilayah Barsel akan berakhir pada awal bulan Februari 2024 mendatang.

Sedangkan data dihimpun dari enam kecamatan se Barsel, kata Alip Suraya, yakni terkait  jumlah total fasilitas umum yang terendam banjir  sebanyak 382 buah.

Diantaranya, puskesmas 19 buah, tempat ibadah sebanyak 68 buah, gedung sekolah sebanyak 75 buah, dan sebanyak 18.750 Kepala Keluarga (KK), atau sebanyak 59.013 jiwa yang terkena musibah banjir, serta sudah menelan sebanyak 2 jiwa. (ner/kpg/hnd)

BUNTOK,PROKALTENG.CO – Pj.Bupati Barsel, Deddy Winarwan turun ke lokasi desa-desa yang terdampak banjir di Kabupaten Barito Selatan, beberapa hari ini. Ia langsung meninjau kondisi banjir dan menyerahkan bantuan logistik secara langsung kepada mayarakat terdampak. Dirinya terlihat tak canggung harus rela basah-basahan untuk menuju titik lokasi banjir di permukiman warga.

Dalam kesempatan itu, Deddy Winarwan mengatakan,  penanganan banjir yang melanda Barsel saat ini harus dilakukan bersama dan secara terpadu.

“Artinya penangannya harus dilakukan secara lintas sektoral, agar semua terlibat. Baik ferkopinda, DPRD, dandim, polres, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh OPD lingkup Pemkab Barsel,” katanya, Selasa (23/1).

Selain itu, tambah Deddy, dalam penangananya juga harus dilakukan secara on the trek. Dengan maksud, harus dilakukan secara regulasi atau pelaksanaanya tidak berlawanan dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

Baca Juga :  Optimalkan Potensi SDA Sebagai Pendapatan Asli Desa

Perlu diketahui, bahwa Pemkab memiliki APBD yang besar dan cukup untuk menanggulangi bencana bajir ini. Baik untuk pra maupun paska bajir. Demikian pula dengan semua OPD sebagai pengguna anggaran, kata dia, tentunya harus berbasis dengan undan-undang yang berlaku, untuk menjaga jangan sampai terjadi penyalah gunaan anggaran.

“Saya minta gunakan anggaran sesuai peruntukannya,” ucapnya tegas.

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel itu, juga meminta kepada BPBD Barsel,  untuk melaporkan kondisi terakhir terkait musibah banjir. Termasuk kesiapan bansos yang ada.

“Kalau memang kurang, maka kita siapkan secukupnya. Jangan sampai ada masyarakat tdak terdata, utamanya masyarakat yang benar-benar membutuhkan bansos. Namun demikian kita tetap mengacu kepada aturan dan UU berlaku terkait pengadaan barang dan jasa,” terangnya.

Baca Juga :  Memajukan dan Mensejahterakan Masyarakat Tetap Berharap Bantuan dari D

Kepada Dinkes dan RSUD Jaraga Sasameh Buntok, lanjut dia, diharapkan agar selalu berkoodinasi. “Tujuannya agar ada kesiapan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyatakat yang terkena musibah,”pintanya.

Sementara itu, Alip Surya Kepala BPBD Barsel melaporan, berdasarkan infomasi dari BMKG bahwa cuaca ektrim di wilayah Barsel akan berakhir pada awal bulan Februari 2024 mendatang.

Sedangkan data dihimpun dari enam kecamatan se Barsel, kata Alip Suraya, yakni terkait  jumlah total fasilitas umum yang terendam banjir  sebanyak 382 buah.

Diantaranya, puskesmas 19 buah, tempat ibadah sebanyak 68 buah, gedung sekolah sebanyak 75 buah, dan sebanyak 18.750 Kepala Keluarga (KK), atau sebanyak 59.013 jiwa yang terkena musibah banjir, serta sudah menelan sebanyak 2 jiwa. (ner/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru