33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Laporkan ke Dinkes, Jika Menemukan Kasus Anak yang Kekurangan Gizi

BUNTOK-Wakil Bupati
Barsel Satya Titiek Atyani Djoedir mengingatkan, agar di tahun 2020 ini tidak
ada satu pun anak di Barsel yang diketahui kurang gizi. “Sebab di tahun 2020 ini,
Pemkab Barsel melalui dinas terkait harus gencar dalam mengantisipasi terjadinya
kurang gizi terhadap anak,” kata Satya, di Buntok, Senin (16/12).

Terjadinya gizi buruk
terhadap anak, kata orang nomor dua di jajaran Pemkab Barsel itu, sudah pasti
karena keterbatasan ekonomi keluarga yang tidak menentu. Satya juga meminta,
terutama bagi orang tua untuk tidak membiarkan anaknya mengalami gizi buruk.
Apabila ada, tambah dia, wajib segera dibawa untuk mendapatkan pengobatan
intensif.

“Karena bagi masyarakat
yang tidak mampu, apalagi menyangkut gizi buruk, pengobatan yang diberikan
tentunya secara gratis,” tegasnya.

Baca Juga :  Warisan Leluhur Nenek Moyang Jangan Sampai “Mati Suri”

Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Barsel dr Djulita K Palar mengatakan, pihaknya selalu
menyiapkan berbagai program penanggulangan terhadap anak kurang gizi dan gizi
buruk. “Pastinya Dinkes Barsel akan mengintensifkan pengawasan termasuk gencar
melakukan sosialisasi bagi masyarakat di perdesaan,” terangnya.

Dalam penanggulangan
kurangnya gizi anak, kata dokter yang akrab disapa Djul itu, Dinkes akan
berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan hingga perangkat di tingkat perdesaan.
“Kami berharap agar pihak kecamatan, kelurahan hingga aparat desa dapat melaporkan
ke Dinkes jika ada menemukan kasus anak yang kekurangan gizi. Karena laporan
yang disampaikan, akan segera kami tanggulangi,” tegasnya. (ner)

BUNTOK-Wakil Bupati
Barsel Satya Titiek Atyani Djoedir mengingatkan, agar di tahun 2020 ini tidak
ada satu pun anak di Barsel yang diketahui kurang gizi. “Sebab di tahun 2020 ini,
Pemkab Barsel melalui dinas terkait harus gencar dalam mengantisipasi terjadinya
kurang gizi terhadap anak,” kata Satya, di Buntok, Senin (16/12).

Terjadinya gizi buruk
terhadap anak, kata orang nomor dua di jajaran Pemkab Barsel itu, sudah pasti
karena keterbatasan ekonomi keluarga yang tidak menentu. Satya juga meminta,
terutama bagi orang tua untuk tidak membiarkan anaknya mengalami gizi buruk.
Apabila ada, tambah dia, wajib segera dibawa untuk mendapatkan pengobatan
intensif.

“Karena bagi masyarakat
yang tidak mampu, apalagi menyangkut gizi buruk, pengobatan yang diberikan
tentunya secara gratis,” tegasnya.

Baca Juga :  Warisan Leluhur Nenek Moyang Jangan Sampai “Mati Suri”

Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Barsel dr Djulita K Palar mengatakan, pihaknya selalu
menyiapkan berbagai program penanggulangan terhadap anak kurang gizi dan gizi
buruk. “Pastinya Dinkes Barsel akan mengintensifkan pengawasan termasuk gencar
melakukan sosialisasi bagi masyarakat di perdesaan,” terangnya.

Dalam penanggulangan
kurangnya gizi anak, kata dokter yang akrab disapa Djul itu, Dinkes akan
berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan hingga perangkat di tingkat perdesaan.
“Kami berharap agar pihak kecamatan, kelurahan hingga aparat desa dapat melaporkan
ke Dinkes jika ada menemukan kasus anak yang kekurangan gizi. Karena laporan
yang disampaikan, akan segera kami tanggulangi,” tegasnya. (ner)

Terpopuler

Artikel Terbaru