29.9 C
Jakarta
Wednesday, May 1, 2024

Pilihlah Pemimpin Dengan Kriteria yang Dibutuhkan Warga

Oleh: Eldoniel Mahar

MARAKNYA figur yang bermunculan dalam bursa calon Wali Kota Palangkaraya, menarik perhatian untuk turut memberikan sumbang saran pemikiran bagi masyarakat dalam memilih pemimpin.

Sedikitnya, ada dua hal mendasar yang (tentu) diinginkan dan dibutuhkan oleh warga kota yang tinggal bermukim diPalangkaraya, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tercinta ini, yaitu:

(1) Lingkungan Indah, Nyaman, Aman

Sebagaimana sebutannya, Kota Cantik Palangkaraya seyogyanya bisa diatur, dibuat, diciptakan menjadi tempat hunian yang sepenuhnya indah, nyaman dan aman (bukan sekadar julukan) bagi warganya maupun warga yang datang berkunjung ke kota ini.

(2) Peningkatan Kesejahteraan

Keberadaan Kota Palangkaraya (sebagai ibu kota provinsi) seharusnya dapat diupayakan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang memiliki efek ganda (multiplier effect) yang berkontribusi mendorong peningkatan kesejahteraan warganya.

Jadi, dengan kata lain, demi memenuhi kebutuhan mendasar warganya, yaitu kelayakan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan, Kota Palangkaraya semestinya dibuat dan diupayakan agar menjadi tempat pemukiman yang indah, nyaman, aman, serta bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, wali Kota Palangkaraya mendatang setidaknya harus memiliki kriteria, kemampuan dan wawasan sebagai berikut:

(a) Mampu meningkatkan anggaran pendapatan (pemasukan) Pemerintah Kota Palangkaraya, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya, misalnya dengan mengusahakan berbagai aset yang ada, agar dapat menjadi sumber peningkatan penerimaan.

Baca Juga :  Antusias Penonton Membuat Panitia Kewalahan Melayani Penukaran Tiket

(b) Mampu mengalokasikan dan memanfaatkan seluruh anggaran pendapatan tersebut seoptimal mungkin, agar penggunaannya selalu efektif tepat sasaran sesuai kebutuhan, serta efisien tak terjadi pemborosan maupun kebocoran.

(c) Selanjutnya, kemampuan meningkatkan dan mengelola pendapatan tentu akan menambah ketersediaan kecukupan dana untuk memperindah wajah Palangkaraya secara berkesinambungan dan menyeluruh agar menjadi tempat hunian yang sepenuhnya indah dan nyaman bagi warganya, melalui pembangunan berbagai infrastuktur kota, dilengkapi sarana pemeliharaan yang memadai, agar selalu terawat dengan baik.

(d) Disamping itu, kemampuan meningkatkan dan mengelola pendapatan yang berorientasi pada penambahan ketersediaan kecukupan dana, tentu bisa dimanfaatkan untuk secara intensif melibatkan aparat terkait guna bersama sama mengambil berbagai langkah terobosan yang dapat menciptakan rasa aman bagi warganya, misalnya melalui berbagai program kegiatan bersama (dan berkelanjutan) antara aparat keamanan dan warga di lingkungan setingkat RT/RW di seluruh kota Palangkaraya.

(e) Kemudian, terciptanya situasi kondisi yang serba indah, nyaman, aman, tentu akan mendukung, mempermudah, memampukan wali kota membuat berbagai terobosan strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi, misalnya menyelenggarakan berbagai kegiatan ‘menjual’ Kota Palangkaraya untuk menarik minat dan modal para pelaku usaha terkait bisnis yang bisa dikembangkan, dan berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Ini Dia Deretan Nama Beken 7 Kader PDIP untuk Pilkada Kalteng

Hal penting lain yang harus dimiliki oleh wali kota mendatang adalah, sikap yang siap menjalani prinsip ‘bekerja dengan hati’ yaitu memelihara menjaga kotaPalangkaraya sebagaimana layaknya (seakan akan) memelihara menjaga aset harta pribadi, serta memperlakukan warga kota ini sebagaimana layaknya memperlakukan anggota keluarga sendiri.

Hal terakhir namun tak kalah penting (last but not least) adalah sang calon kepala wilayah, baik tingkat kabupaten/kota pun provinsi di daerah ini, sebaiknya telah bermukim cukup lama di wilayah yang bakal dipimpinnya, sehingga betul betul mengenal serta memahami berbagai karakteristik dan aspek yang ada di daerah tersebut.

Dengan kata lain, meski mengaku sebagai putera daerah, sang calon pemimpin seharusnya bukan sosok yang ujug ujug datang (dari luar) hanya pada saat musim pilkada dengan tujuan memenangkan kontestasi untuk menjadi kepala wilayah, dengan tanpa memiliki pengetahuan kewilayahan yang mumpuni.

*) Penulis adalah Cucu Mahir Mahar, Pendiri Kalteng, Cicit Hausman Baboe, pejuang pergerakan rakyat Dayak, Alumni Fakultas Ekonomi Brawijaya Malang, Alumni Meinders School of Business, Oklahoma City University, USA, Mantan Bendahara PSI Kalteng.

Oleh: Eldoniel Mahar

MARAKNYA figur yang bermunculan dalam bursa calon Wali Kota Palangkaraya, menarik perhatian untuk turut memberikan sumbang saran pemikiran bagi masyarakat dalam memilih pemimpin.

Sedikitnya, ada dua hal mendasar yang (tentu) diinginkan dan dibutuhkan oleh warga kota yang tinggal bermukim diPalangkaraya, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tercinta ini, yaitu:

(1) Lingkungan Indah, Nyaman, Aman

Sebagaimana sebutannya, Kota Cantik Palangkaraya seyogyanya bisa diatur, dibuat, diciptakan menjadi tempat hunian yang sepenuhnya indah, nyaman dan aman (bukan sekadar julukan) bagi warganya maupun warga yang datang berkunjung ke kota ini.

(2) Peningkatan Kesejahteraan

Keberadaan Kota Palangkaraya (sebagai ibu kota provinsi) seharusnya dapat diupayakan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang memiliki efek ganda (multiplier effect) yang berkontribusi mendorong peningkatan kesejahteraan warganya.

Jadi, dengan kata lain, demi memenuhi kebutuhan mendasar warganya, yaitu kelayakan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan, Kota Palangkaraya semestinya dibuat dan diupayakan agar menjadi tempat pemukiman yang indah, nyaman, aman, serta bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, wali Kota Palangkaraya mendatang setidaknya harus memiliki kriteria, kemampuan dan wawasan sebagai berikut:

(a) Mampu meningkatkan anggaran pendapatan (pemasukan) Pemerintah Kota Palangkaraya, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya, misalnya dengan mengusahakan berbagai aset yang ada, agar dapat menjadi sumber peningkatan penerimaan.

Baca Juga :  Antusias Penonton Membuat Panitia Kewalahan Melayani Penukaran Tiket

(b) Mampu mengalokasikan dan memanfaatkan seluruh anggaran pendapatan tersebut seoptimal mungkin, agar penggunaannya selalu efektif tepat sasaran sesuai kebutuhan, serta efisien tak terjadi pemborosan maupun kebocoran.

(c) Selanjutnya, kemampuan meningkatkan dan mengelola pendapatan tentu akan menambah ketersediaan kecukupan dana untuk memperindah wajah Palangkaraya secara berkesinambungan dan menyeluruh agar menjadi tempat hunian yang sepenuhnya indah dan nyaman bagi warganya, melalui pembangunan berbagai infrastuktur kota, dilengkapi sarana pemeliharaan yang memadai, agar selalu terawat dengan baik.

(d) Disamping itu, kemampuan meningkatkan dan mengelola pendapatan yang berorientasi pada penambahan ketersediaan kecukupan dana, tentu bisa dimanfaatkan untuk secara intensif melibatkan aparat terkait guna bersama sama mengambil berbagai langkah terobosan yang dapat menciptakan rasa aman bagi warganya, misalnya melalui berbagai program kegiatan bersama (dan berkelanjutan) antara aparat keamanan dan warga di lingkungan setingkat RT/RW di seluruh kota Palangkaraya.

(e) Kemudian, terciptanya situasi kondisi yang serba indah, nyaman, aman, tentu akan mendukung, mempermudah, memampukan wali kota membuat berbagai terobosan strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi, misalnya menyelenggarakan berbagai kegiatan ‘menjual’ Kota Palangkaraya untuk menarik minat dan modal para pelaku usaha terkait bisnis yang bisa dikembangkan, dan berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Ini Dia Deretan Nama Beken 7 Kader PDIP untuk Pilkada Kalteng

Hal penting lain yang harus dimiliki oleh wali kota mendatang adalah, sikap yang siap menjalani prinsip ‘bekerja dengan hati’ yaitu memelihara menjaga kotaPalangkaraya sebagaimana layaknya (seakan akan) memelihara menjaga aset harta pribadi, serta memperlakukan warga kota ini sebagaimana layaknya memperlakukan anggota keluarga sendiri.

Hal terakhir namun tak kalah penting (last but not least) adalah sang calon kepala wilayah, baik tingkat kabupaten/kota pun provinsi di daerah ini, sebaiknya telah bermukim cukup lama di wilayah yang bakal dipimpinnya, sehingga betul betul mengenal serta memahami berbagai karakteristik dan aspek yang ada di daerah tersebut.

Dengan kata lain, meski mengaku sebagai putera daerah, sang calon pemimpin seharusnya bukan sosok yang ujug ujug datang (dari luar) hanya pada saat musim pilkada dengan tujuan memenangkan kontestasi untuk menjadi kepala wilayah, dengan tanpa memiliki pengetahuan kewilayahan yang mumpuni.

*) Penulis adalah Cucu Mahir Mahar, Pendiri Kalteng, Cicit Hausman Baboe, pejuang pergerakan rakyat Dayak, Alumni Fakultas Ekonomi Brawijaya Malang, Alumni Meinders School of Business, Oklahoma City University, USA, Mantan Bendahara PSI Kalteng.

Terpopuler

Artikel Terbaru