26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Telah Terjadi Empat Era Perkembangan Teknologi Komunikasi

Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kuliah tamu pada Selasa
(29/10/2019) di Aula Soetandyo FISIP, Kampus B. Tidak tanggung-tanggung, kuliah
tamu tersebut menghadirkan Profesor Gerard Goggin Faha dari Nanyang
Technological University (NTU) Singapura sebagai pemateri.

Acara bertajuk “After The Mobile Phone: New Frontiers in Media,
Technology, and Society?” itu membahas fenomena penggunaan ponsel. Mulai
perkembangan teknologi dari masa ke masa hingga dampaknya di masyarakat. Baik
secara ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.

“Jadi mulai dari perkembangan teknologinya. Dari era HP dulu
yang besar-besar itu sampai sekarang muncul smartphone. Bagaimana penggunaan HP
itu, ya, sampai pada dampaknya terhadap ekonomi, politik, sosial, dan budaya
pada masyarakat,” terang Titik Puji Rahayu, dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP
UNAIR.

Titik menyebut ada banyak ruang yang dapat diteliti dari
fenomena penggunaan HP. Jadi, ia mengajak mahasiswa lebih kritis menyikapi
fenomena yang dianggap lumrah di kehidupan sehari-hari itu.

Baca Juga :  Indonesia Membutuhkan Pahlawan Masa Kini

“Poin penting yang perlu kita pahami adalah bahwa fenomena
penggunaan HP bukan sekadar perubahan teknologi, tapi merupakan perubahan
budaya yang terkadang kita lupakan atau luput dari perhatian kita,” katanya.

Dalam kuliah tamu itu, Prof. Gerard menjelaskan setidaknya ada
empat era perkembangan teknologi HP. Yaitu, HP sebagai alat berbicara manusia
dengan manusia, kemudian meningkat teknologi berbicara dengan manusia, lalu
meningkat lagi manusia berbicara dengan teknologi, dan tahap terkini teknologi
berbicara dengan teknologi.

“Dulu HP adalah alat manusia berbicara dengan manusia. Semakin
ke sini, kita punya teknologi di mana HP yang bicara ke kita. Misalnya aplikasi
Google. Lalu, ada fase ketika manusia bicara dengan teknologi. Misalnya,
membuka kunci HP dengan suara,” katanya.

Baca Juga :  Miris! Anggota Polri NTB Tewas Setelah Ditembak Sesama Polisi

“Sekarang tahap terkini adalah teknologi bicara dengan
teknologi, misalnya sekarang bisa menyalakan mobil dengan HP. HP ada di
kantong, kita jalan mendekati mobil maka mobil itu langsung terbuka pintunya,”
imbuh Titik yang juga menjadi moderator dalam acara itu.

Melalui kuliah tamu tersebut, Titik berharap mahasiswa dapat
lebih kritis melihat realitas sosial di sekitarnya. Perlu diketahui, acara
tersebut tidak hanya dihadiri mahasiswa Ilmu Komunikasi baik S1 dan S2 UNAIR,
tetapi juga tamu dari luar UNAIR. Misalnya, Universitas Pembangunan Nasional
(UPN) dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA).

“Agar mahasiswa lebih kritis dan peka dengan realitas sosial.
Jadi, seperti ini, mereka tidak hanya menggunakan teknologi seperti sosial media
saja, tapi juga bisa melihat aspek akademis, paham teoritisnya seperti apa,”
pungkasnya.(jpc)

 

Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kuliah tamu pada Selasa
(29/10/2019) di Aula Soetandyo FISIP, Kampus B. Tidak tanggung-tanggung, kuliah
tamu tersebut menghadirkan Profesor Gerard Goggin Faha dari Nanyang
Technological University (NTU) Singapura sebagai pemateri.

Acara bertajuk “After The Mobile Phone: New Frontiers in Media,
Technology, and Society?” itu membahas fenomena penggunaan ponsel. Mulai
perkembangan teknologi dari masa ke masa hingga dampaknya di masyarakat. Baik
secara ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.

“Jadi mulai dari perkembangan teknologinya. Dari era HP dulu
yang besar-besar itu sampai sekarang muncul smartphone. Bagaimana penggunaan HP
itu, ya, sampai pada dampaknya terhadap ekonomi, politik, sosial, dan budaya
pada masyarakat,” terang Titik Puji Rahayu, dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP
UNAIR.

Titik menyebut ada banyak ruang yang dapat diteliti dari
fenomena penggunaan HP. Jadi, ia mengajak mahasiswa lebih kritis menyikapi
fenomena yang dianggap lumrah di kehidupan sehari-hari itu.

Baca Juga :  Indonesia Membutuhkan Pahlawan Masa Kini

“Poin penting yang perlu kita pahami adalah bahwa fenomena
penggunaan HP bukan sekadar perubahan teknologi, tapi merupakan perubahan
budaya yang terkadang kita lupakan atau luput dari perhatian kita,” katanya.

Dalam kuliah tamu itu, Prof. Gerard menjelaskan setidaknya ada
empat era perkembangan teknologi HP. Yaitu, HP sebagai alat berbicara manusia
dengan manusia, kemudian meningkat teknologi berbicara dengan manusia, lalu
meningkat lagi manusia berbicara dengan teknologi, dan tahap terkini teknologi
berbicara dengan teknologi.

“Dulu HP adalah alat manusia berbicara dengan manusia. Semakin
ke sini, kita punya teknologi di mana HP yang bicara ke kita. Misalnya aplikasi
Google. Lalu, ada fase ketika manusia bicara dengan teknologi. Misalnya,
membuka kunci HP dengan suara,” katanya.

Baca Juga :  Miris! Anggota Polri NTB Tewas Setelah Ditembak Sesama Polisi

“Sekarang tahap terkini adalah teknologi bicara dengan
teknologi, misalnya sekarang bisa menyalakan mobil dengan HP. HP ada di
kantong, kita jalan mendekati mobil maka mobil itu langsung terbuka pintunya,”
imbuh Titik yang juga menjadi moderator dalam acara itu.

Melalui kuliah tamu tersebut, Titik berharap mahasiswa dapat
lebih kritis melihat realitas sosial di sekitarnya. Perlu diketahui, acara
tersebut tidak hanya dihadiri mahasiswa Ilmu Komunikasi baik S1 dan S2 UNAIR,
tetapi juga tamu dari luar UNAIR. Misalnya, Universitas Pembangunan Nasional
(UPN) dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA).

“Agar mahasiswa lebih kritis dan peka dengan realitas sosial.
Jadi, seperti ini, mereka tidak hanya menggunakan teknologi seperti sosial media
saja, tapi juga bisa melihat aspek akademis, paham teoritisnya seperti apa,”
pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru