26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Heboh Jenazah Covid Tertukar, Petugas Dibogem Keluarga Hingga Pingsan,

PROKALTENG.CO-Viral video di media sosial
terjadi insiden antara keluarga jenazah dengan petugas pemulasaraan protokol
Covid-19. Dalam video itu perekam menyebutkan terjadi salah jenazah atau
tertukar sehingga membuat keluarga geram dan menyerang petugas.

Kejadian itu di TPU Kasin, Kota Malang, pada Kamis, (28/1). Kepala
UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar membenarkan peristiwa
itu. Dia membenarkan terjadi salah jenazah yang dilakukan oleh tim PSC 119
Dinkes Kota Malang.

Seharusnya petugas membawa jenazah nomor 4 yang akan dimakamkan
di TPU Kasin. Namun, petugas justru membawa jenazah nomor 6 yang seharusnya
dimakamkan di TPU Balearjosari.

“Memang ada, saya rasa itu manusiawi saja, teman-teman kan
kecapean juga. Kerja sebelumnya itu sehari semalam diguyur hujan, jadi harus
dimaklumi, jadi yang perlu disikapi bijak, kesalahan satu kali jangan merusak
perjuangan yang hampir satu tahun,” kata Takroni, Jumat, (29/1) seperti dikutip
pojoksatu dari beritajatim.

Baca Juga :  Profesor Bambang Ajak Generasi Muda NU Lebih Menempa Diri

Sementara itu, Koordinator Pemakaman PSC 119 Dinkes Kota Malang,
Dhana Setiawan mengatakan, kronologis sekitar pukul 14.45 WIB setelah
istirahat, tim pemakaman menuju Kamar Mayat (KM) Jenazah Rumah Sakit Saiful
Anwar (RSSA) Malang untuk mengambil jenazah yang akan dimakamkan di TPU Sukun.

Sebab, ada tiga jenazah yang harus dimakamkan secara bergantian.
Setelah menyelesaikan dua jenazah untuk dimakamkan, tim pemakaman kembali ke KM
RSSA untuk memakamkan jenazah berikutnya. Keluarga jenazah berinisial W ingin
memiliki nomor antrean 4 setelah pemakaman di Kedungkandang, Karangbesuki,
Sukun dan Kasin. Namun, diundur menjadi antrean nomor 5 karena tim pemakaman
akan menyelesaikan terlebih dahulu pemakaman jenazah di wilayah Sukun.

“Sesampainya di sana RSSA keluarga sempat tidak terima. Lantaran
tak sabar menunggu. Pihak keluarga W sempat adu mulut dengan anggota pemakaman,
yakni Tri Erwanto dan Alfa. Setelah diizinkan oleh tim TPU Pemakaman Sukun,
keluarga tidak berkenan untuk jenazah dimakamkan oleh tim. Mereka memutuskan
untuk memanggil ambulance sendiri lantaran merasa sakit hati,” ujar Dhana.

Baca Juga :  Pimpinan DPR Berharap Pemerintah Segera Kirim Draf Usulan Pemindahan I

Bahkan keluarga W sempat bersitegang dengan salah satu anggota
keluarga bernama Alfa. Dia sempat membenturkan badannya ke salah satu anggota
keluarga jenazah. Ketegangan ini diredam oleh polisi yang berusaha menengahi
dan akhirnya jenazah dibawa menuju pemakaman.

Sesampainya di pemakaman, salah satu anggota keluarga mendiang W
menyadari bahwa peti yang dibawa bukan jenazah keluarganya, melainkan jenazah
berinisial S. Tak terima, keluarga mendiang W akhirnya kembali adu mulut dengan
tim pemakaman dan memukul Alfa.

“Alfa pingsan dan dilarikan ke RKZ ( RS Panti Waluyo) untuk
mendapatkan perawatan. Kemudian, anggota tim pemakaman lainnya menuju KM RSSA
untuk mengambil jenazah W,” tandas Dhana.

PROKALTENG.CO-Viral video di media sosial
terjadi insiden antara keluarga jenazah dengan petugas pemulasaraan protokol
Covid-19. Dalam video itu perekam menyebutkan terjadi salah jenazah atau
tertukar sehingga membuat keluarga geram dan menyerang petugas.

Kejadian itu di TPU Kasin, Kota Malang, pada Kamis, (28/1). Kepala
UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar membenarkan peristiwa
itu. Dia membenarkan terjadi salah jenazah yang dilakukan oleh tim PSC 119
Dinkes Kota Malang.

Seharusnya petugas membawa jenazah nomor 4 yang akan dimakamkan
di TPU Kasin. Namun, petugas justru membawa jenazah nomor 6 yang seharusnya
dimakamkan di TPU Balearjosari.

“Memang ada, saya rasa itu manusiawi saja, teman-teman kan
kecapean juga. Kerja sebelumnya itu sehari semalam diguyur hujan, jadi harus
dimaklumi, jadi yang perlu disikapi bijak, kesalahan satu kali jangan merusak
perjuangan yang hampir satu tahun,” kata Takroni, Jumat, (29/1) seperti dikutip
pojoksatu dari beritajatim.

Baca Juga :  Profesor Bambang Ajak Generasi Muda NU Lebih Menempa Diri

Sementara itu, Koordinator Pemakaman PSC 119 Dinkes Kota Malang,
Dhana Setiawan mengatakan, kronologis sekitar pukul 14.45 WIB setelah
istirahat, tim pemakaman menuju Kamar Mayat (KM) Jenazah Rumah Sakit Saiful
Anwar (RSSA) Malang untuk mengambil jenazah yang akan dimakamkan di TPU Sukun.

Sebab, ada tiga jenazah yang harus dimakamkan secara bergantian.
Setelah menyelesaikan dua jenazah untuk dimakamkan, tim pemakaman kembali ke KM
RSSA untuk memakamkan jenazah berikutnya. Keluarga jenazah berinisial W ingin
memiliki nomor antrean 4 setelah pemakaman di Kedungkandang, Karangbesuki,
Sukun dan Kasin. Namun, diundur menjadi antrean nomor 5 karena tim pemakaman
akan menyelesaikan terlebih dahulu pemakaman jenazah di wilayah Sukun.

“Sesampainya di sana RSSA keluarga sempat tidak terima. Lantaran
tak sabar menunggu. Pihak keluarga W sempat adu mulut dengan anggota pemakaman,
yakni Tri Erwanto dan Alfa. Setelah diizinkan oleh tim TPU Pemakaman Sukun,
keluarga tidak berkenan untuk jenazah dimakamkan oleh tim. Mereka memutuskan
untuk memanggil ambulance sendiri lantaran merasa sakit hati,” ujar Dhana.

Baca Juga :  Pimpinan DPR Berharap Pemerintah Segera Kirim Draf Usulan Pemindahan I

Bahkan keluarga W sempat bersitegang dengan salah satu anggota
keluarga bernama Alfa. Dia sempat membenturkan badannya ke salah satu anggota
keluarga jenazah. Ketegangan ini diredam oleh polisi yang berusaha menengahi
dan akhirnya jenazah dibawa menuju pemakaman.

Sesampainya di pemakaman, salah satu anggota keluarga mendiang W
menyadari bahwa peti yang dibawa bukan jenazah keluarganya, melainkan jenazah
berinisial S. Tak terima, keluarga mendiang W akhirnya kembali adu mulut dengan
tim pemakaman dan memukul Alfa.

“Alfa pingsan dan dilarikan ke RKZ ( RS Panti Waluyo) untuk
mendapatkan perawatan. Kemudian, anggota tim pemakaman lainnya menuju KM RSSA
untuk mengambil jenazah W,” tandas Dhana.

Terpopuler

Artikel Terbaru