33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Prokes Bukan Hanya Orang, Tapi Harus Mencakup Barang dan Ruang

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Pakar kesehatan masyarakat dari Pengurus
Pusat Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dokter Hermawan Saputra,
mengatakan, penerapan protokol kesehatan untuk melawan pandemi COVID-19 tidak
hanya menyangkut orang. Tetapi juga mencakup barang dan ruang.

“Untuk orang terbiasa dengan
istilah 5M. Tetapi ruang dan barang memerlukan pendekatan yang sifatnya
rekayasa teknologi menggunakan bahan atau zat yang cocok dan aman. Tetapi tidak
menimbulkan masalah kesehatan baru,” Hermawan d Jakarta, Sabtu (27/3).

Protokol kesehatan pada barang
terkait peralatan, disinfeksi, manajemen limbah. Sementara ruang fokus pada
pengaturan udara, disinfeksi dan lainnya untuk menjaga lingkungan agar bersih
dan sehat.

Dalam hal ini, desinfeksi menjadi
penting. Potensi droplet (virus penyebab COVID-19) menempel pada dinding, kaca,
kursi, proses desinfeksi menggunakan bahan aman, nyaman dan efektif. Tujuannya
untuk membersihkan partikel termasuk penyebab COVID-19.

Baca Juga :  5 Perintah Kapolri untuk Seluruh Kapolda soal Premanisme dan Pungli

Bentuk rekayasa lain misalnya
pemanfaatan air purifier, penggunaan deterjen atau pembersih pakaian dan
aksesoris seperti jam tangan, sepatu dan ponsel seiring potensi kuman menempel
pada benda sudah dibuktikan.

“Di rumah tangga, perlu ada
satgas COVID-19 untuk memberikan edukasi protokol kesehatan sekaligus mengawasi
pelaksanaanya. Di sisi lain tata kelola barang dan ruangan disesuaikan bahan,”
paparnya.

Menurut dia, Indonesia masih
membutuhkan waktu mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity mengingat baru sekitar 2,7 juta orang mendapatkan
vaksin tahap kedua. Namun, hal ini seharusnya tidak perlu menjadi sumber
kekhawatiran apabila masyarakat terbiasa menerapkan protokol kesehatan dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Antara lain melalui produk dan
teknologi yang aman.

Baca Juga :  Rizieq Ditahan, MUI: Bencana dan Malapetaka Akan Hadir Jika Tak Adil!

“Kita hidup membutuhkan
kesadaran, kesabaran dan daya tahan. Kita sadar di sekitar ada penyakit menular
seperti COVID-19 masih mengintai. Tetapi juga kita sadar ada tidak adanya
COVID-19, dengan adanya perilaku baru menggunakan teknologi dan produk aman.
Ini akan sangat membantu meningkat derajat kesehatan,” tandasnya.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Pakar kesehatan masyarakat dari Pengurus
Pusat Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dokter Hermawan Saputra,
mengatakan, penerapan protokol kesehatan untuk melawan pandemi COVID-19 tidak
hanya menyangkut orang. Tetapi juga mencakup barang dan ruang.

“Untuk orang terbiasa dengan
istilah 5M. Tetapi ruang dan barang memerlukan pendekatan yang sifatnya
rekayasa teknologi menggunakan bahan atau zat yang cocok dan aman. Tetapi tidak
menimbulkan masalah kesehatan baru,” Hermawan d Jakarta, Sabtu (27/3).

Protokol kesehatan pada barang
terkait peralatan, disinfeksi, manajemen limbah. Sementara ruang fokus pada
pengaturan udara, disinfeksi dan lainnya untuk menjaga lingkungan agar bersih
dan sehat.

Dalam hal ini, desinfeksi menjadi
penting. Potensi droplet (virus penyebab COVID-19) menempel pada dinding, kaca,
kursi, proses desinfeksi menggunakan bahan aman, nyaman dan efektif. Tujuannya
untuk membersihkan partikel termasuk penyebab COVID-19.

Baca Juga :  5 Perintah Kapolri untuk Seluruh Kapolda soal Premanisme dan Pungli

Bentuk rekayasa lain misalnya
pemanfaatan air purifier, penggunaan deterjen atau pembersih pakaian dan
aksesoris seperti jam tangan, sepatu dan ponsel seiring potensi kuman menempel
pada benda sudah dibuktikan.

“Di rumah tangga, perlu ada
satgas COVID-19 untuk memberikan edukasi protokol kesehatan sekaligus mengawasi
pelaksanaanya. Di sisi lain tata kelola barang dan ruangan disesuaikan bahan,”
paparnya.

Menurut dia, Indonesia masih
membutuhkan waktu mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity mengingat baru sekitar 2,7 juta orang mendapatkan
vaksin tahap kedua. Namun, hal ini seharusnya tidak perlu menjadi sumber
kekhawatiran apabila masyarakat terbiasa menerapkan protokol kesehatan dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Antara lain melalui produk dan
teknologi yang aman.

Baca Juga :  Rizieq Ditahan, MUI: Bencana dan Malapetaka Akan Hadir Jika Tak Adil!

“Kita hidup membutuhkan
kesadaran, kesabaran dan daya tahan. Kita sadar di sekitar ada penyakit menular
seperti COVID-19 masih mengintai. Tetapi juga kita sadar ada tidak adanya
COVID-19, dengan adanya perilaku baru menggunakan teknologi dan produk aman.
Ini akan sangat membantu meningkat derajat kesehatan,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru