27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Enam Fakta Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri di Makasar

MAKASSAR, PROKALTENG.CO – Pelaku pengebom Gereja Katedral, Makassar
berhasil diketahui. Pelaku merupakan suami istri, Lelaki berinisial LL dan
istrinya berinisial YSR.

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel)
Irjen Pol Merdisyam memastikan kedua pelaku meninggal dunia. Pelaku
bom bunuh diri
ini tidak sempat masuk ke dalam gereja.

Dari beberapa informasi yang
dihimpun Fajar.co.id (Jaringan
Prokalteng.co) berikut enam fakta terkait pasutri pelaku bom Gereja Katedral
Makassar.

1. Tubuh Kedua Pelaku Hancur

Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam
mengatakan, korban bom bunuh yang meninggal dunia itu, kondisi badannya hancur
dan beberapa bagian tubuhnya rusak karena ledakan.

Pelaku bom bunuh diri ini tidak
sempat masuk ke dalam gereja. Saat itu, petugas pengamanan gereja sempat
menahan pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang, saat bersamaan juga proses
peribadatan sudah selesai.

“Tidak sempat masuk, karena saat
itu pengamanan gereja mencurigai orang yang akan masuk gereja. Ledakannya itu
di pintu gerbang dan tidak sempat masuk gereja,” katanya lagi.

Baca Juga :  Pembangunan IKN, Agustin Teras Narang Berpendapat Seperti Ini

2. Baru 6 Bulan Menikah

Kadiv Humas Polri Irjen Raden
Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelaku bom bunuh diri merupakan seorang
laki-laki dan perempuan.

Dari data yang diperoleh keduanya
merupakan pasangan suami istri atau pasutri.

“Benar, pelaku pasangan suami
istri baru menikah enam bulan,” kata Argo kepada wartawan, Senin (29/3).

3. Tinggal di Jalan Tinumbu 1

Rumah pelaku bom bunuh diri
berinisial L yang ditinggali bersama istrinya di Jalan Tinumbu I Lr 132A,
Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan,
digeledah Densus 88, Senin (29/3). Ada dua titik pengeledahan dilakukan aparat
bersenjata lengkap. Satu di rumah indekos pelaku RT/RW 003/001 nomor 15,
kemudian dilanjutkan di kediaman orang tua pelaku yang berjarak 50 meter dari
rumah indekos bersangkutan.

4. Didoktrin 4 Orang

Pasutri diketahui terpapar
radikalisme dari empat orang itu berinisial AS, SAS, MR, dan AA. Empat sekawan
ini sudah ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Bekasi, Jawa
Barat tadi malam.

Baca Juga :  Gak Nyangka, Suami Mbak You Siluman Ular, Punya 3 Anak Gaib

Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo, mengatakan, empat orang tersebut punya peran yakni mempengaruhi LL dan
YSR, untuk melakukan bom bunuh diri di gereja tersebut saat para jemaat hendak
melakukan ibadah.

“Perannya sama – sama dengan L
dan YSR. Mereka dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara, yang kasih doktrin
dan persiapan jihad dan berperan membeli bahan alat peledak bom bunuh diri,”
kata Jenderal Listyo, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021).

5. Tergabung di Kelompok JAD

Dari semua yang ditangkap
termasuk pengantin bom, mereka adalah kelompok yang tergabung dalam Jamaah
Ansharut Daulah (JAD) Sulsel, dan pernah terlibat dalam operasi di Dolo, Filipina
pada tahun 2012 silam.

6. Punya Hubungan dengan 19 Terduga Teroris

Selain itu, terduga pelaku ini
memilki keterkaitan dengan penangkapan 19 terduga teroris di Kota Makassar,
Kabupaten Gowa, dan di Kabupaten Enrekang, pada Januari 2021 lalu.

MAKASSAR, PROKALTENG.CO – Pelaku pengebom Gereja Katedral, Makassar
berhasil diketahui. Pelaku merupakan suami istri, Lelaki berinisial LL dan
istrinya berinisial YSR.

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel)
Irjen Pol Merdisyam memastikan kedua pelaku meninggal dunia. Pelaku
bom bunuh diri
ini tidak sempat masuk ke dalam gereja.

Dari beberapa informasi yang
dihimpun Fajar.co.id (Jaringan
Prokalteng.co) berikut enam fakta terkait pasutri pelaku bom Gereja Katedral
Makassar.

1. Tubuh Kedua Pelaku Hancur

Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam
mengatakan, korban bom bunuh yang meninggal dunia itu, kondisi badannya hancur
dan beberapa bagian tubuhnya rusak karena ledakan.

Pelaku bom bunuh diri ini tidak
sempat masuk ke dalam gereja. Saat itu, petugas pengamanan gereja sempat
menahan pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang, saat bersamaan juga proses
peribadatan sudah selesai.

“Tidak sempat masuk, karena saat
itu pengamanan gereja mencurigai orang yang akan masuk gereja. Ledakannya itu
di pintu gerbang dan tidak sempat masuk gereja,” katanya lagi.

Baca Juga :  Pembangunan IKN, Agustin Teras Narang Berpendapat Seperti Ini

2. Baru 6 Bulan Menikah

Kadiv Humas Polri Irjen Raden
Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelaku bom bunuh diri merupakan seorang
laki-laki dan perempuan.

Dari data yang diperoleh keduanya
merupakan pasangan suami istri atau pasutri.

“Benar, pelaku pasangan suami
istri baru menikah enam bulan,” kata Argo kepada wartawan, Senin (29/3).

3. Tinggal di Jalan Tinumbu 1

Rumah pelaku bom bunuh diri
berinisial L yang ditinggali bersama istrinya di Jalan Tinumbu I Lr 132A,
Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan,
digeledah Densus 88, Senin (29/3). Ada dua titik pengeledahan dilakukan aparat
bersenjata lengkap. Satu di rumah indekos pelaku RT/RW 003/001 nomor 15,
kemudian dilanjutkan di kediaman orang tua pelaku yang berjarak 50 meter dari
rumah indekos bersangkutan.

4. Didoktrin 4 Orang

Pasutri diketahui terpapar
radikalisme dari empat orang itu berinisial AS, SAS, MR, dan AA. Empat sekawan
ini sudah ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Bekasi, Jawa
Barat tadi malam.

Baca Juga :  Gak Nyangka, Suami Mbak You Siluman Ular, Punya 3 Anak Gaib

Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo, mengatakan, empat orang tersebut punya peran yakni mempengaruhi LL dan
YSR, untuk melakukan bom bunuh diri di gereja tersebut saat para jemaat hendak
melakukan ibadah.

“Perannya sama – sama dengan L
dan YSR. Mereka dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara, yang kasih doktrin
dan persiapan jihad dan berperan membeli bahan alat peledak bom bunuh diri,”
kata Jenderal Listyo, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021).

5. Tergabung di Kelompok JAD

Dari semua yang ditangkap
termasuk pengantin bom, mereka adalah kelompok yang tergabung dalam Jamaah
Ansharut Daulah (JAD) Sulsel, dan pernah terlibat dalam operasi di Dolo, Filipina
pada tahun 2012 silam.

6. Punya Hubungan dengan 19 Terduga Teroris

Selain itu, terduga pelaku ini
memilki keterkaitan dengan penangkapan 19 terduga teroris di Kota Makassar,
Kabupaten Gowa, dan di Kabupaten Enrekang, pada Januari 2021 lalu.

Terpopuler

Artikel Terbaru