33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mayoritas Masyarakat Sudah Patuh Protokol 3M, Salah Satunya Memakai Ma

PROTOKOL
kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
efektif guna memutus penularan virus Korona gencar dikampanyekan. Sejumlah
wilayah yang disiplin melakukan protokol kesehatan juga terbukti mencatat
penurunan kasus. Survei terbaru dari Satuan Tugas Covid-19 menyebutkan
mayoritas masyarakat sudah patuh protokol 3M. Salah satunya memakai masker.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku
Adisasmito menjelaskan, dari survei didapatkan hasil kepatuhan memakai masker
menunjukkan 84,36 persen. Sedangkan 15,64 persen masih tidak memakai masker.
Bahkan, pasar masuk dalam peringkat 5 yang sudah mulai menerapkan protokol 3M.

Survei pun mengumumkan tingkat kepatuhan memakai masker
dari yang terendah di lokasi kerumunan. Yaitu patuh pakai masker restoran/kedai
73,44 persen. Patuh pakai masker di rumah 78,67 persen. Patuh pakai masker di
tempat olahraga RPTRA 80,50 persen. Patuh pakai masker di jalan umum 82,37
persen. Dan patuh pakai masker di pasar 84,57 persen.

Baca Juga :  AMSI Gelar Kongres II Secara Virtual, Diikuti 338 Peserta

“Mari kita kerja sama untuk daerah yang belum disiplin,
kita disiplinkan penggunaan masker, penyediaan alat cuci tangan di institusi
harus kita jalankan,” tegasnya dalam konferensi pers, Senin (26/10).

Sedangka, jumlah orang-orang yang ditegur berdasarkan
wilayah paling tinggi adalah Bali 2.154.779 orang. Lalu disusul Jawa Timur
sebesar 1.575.977 orang, Jawa Tengah 1.556.426 orang. Jawa Barat 817.566 orang,
danAceh 540.958 orang.

“Jadi kita bisa menunjukkan, daerah mana saja yang
sebetulnya perilakunya sudah institusi, perilakunya sudah baik. Institusi itu
artinya kan dikontriibusi oleh orang-orang, konsumen atau yang menjual barang.
Dan dengan cara begini, UMKM pasti jalannya makin cepat karena kita sendiri
yang mengendalikan, kita bersama,” paparnya.

Baca Juga :  Menkes Terbitkan Regulasi Cegah dan Atasi Kanker

Prof Wiku mengingatkan disiplin dan optimis akan
meningkatkan imunitas keseluruhan. Dengan mematuhi protokol dan mampu
menurunkan kasus maka otomatis ekonomi akan kembali berjalan.

“Kalau kita positif menjalankannya dan kita juga riang
gembira, karena kita punya prospek ke depan, semua itu jalan kita untuk maju,
dengan protokol ketat harusnya kita bisa kembali ekonominya, bangkit,”
tegasnya.

PROTOKOL
kesehatan 3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
efektif guna memutus penularan virus Korona gencar dikampanyekan. Sejumlah
wilayah yang disiplin melakukan protokol kesehatan juga terbukti mencatat
penurunan kasus. Survei terbaru dari Satuan Tugas Covid-19 menyebutkan
mayoritas masyarakat sudah patuh protokol 3M. Salah satunya memakai masker.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku
Adisasmito menjelaskan, dari survei didapatkan hasil kepatuhan memakai masker
menunjukkan 84,36 persen. Sedangkan 15,64 persen masih tidak memakai masker.
Bahkan, pasar masuk dalam peringkat 5 yang sudah mulai menerapkan protokol 3M.

Survei pun mengumumkan tingkat kepatuhan memakai masker
dari yang terendah di lokasi kerumunan. Yaitu patuh pakai masker restoran/kedai
73,44 persen. Patuh pakai masker di rumah 78,67 persen. Patuh pakai masker di
tempat olahraga RPTRA 80,50 persen. Patuh pakai masker di jalan umum 82,37
persen. Dan patuh pakai masker di pasar 84,57 persen.

Baca Juga :  AMSI Gelar Kongres II Secara Virtual, Diikuti 338 Peserta

“Mari kita kerja sama untuk daerah yang belum disiplin,
kita disiplinkan penggunaan masker, penyediaan alat cuci tangan di institusi
harus kita jalankan,” tegasnya dalam konferensi pers, Senin (26/10).

Sedangka, jumlah orang-orang yang ditegur berdasarkan
wilayah paling tinggi adalah Bali 2.154.779 orang. Lalu disusul Jawa Timur
sebesar 1.575.977 orang, Jawa Tengah 1.556.426 orang. Jawa Barat 817.566 orang,
danAceh 540.958 orang.

“Jadi kita bisa menunjukkan, daerah mana saja yang
sebetulnya perilakunya sudah institusi, perilakunya sudah baik. Institusi itu
artinya kan dikontriibusi oleh orang-orang, konsumen atau yang menjual barang.
Dan dengan cara begini, UMKM pasti jalannya makin cepat karena kita sendiri
yang mengendalikan, kita bersama,” paparnya.

Baca Juga :  Menkes Terbitkan Regulasi Cegah dan Atasi Kanker

Prof Wiku mengingatkan disiplin dan optimis akan
meningkatkan imunitas keseluruhan. Dengan mematuhi protokol dan mampu
menurunkan kasus maka otomatis ekonomi akan kembali berjalan.

“Kalau kita positif menjalankannya dan kita juga riang
gembira, karena kita punya prospek ke depan, semua itu jalan kita untuk maju,
dengan protokol ketat harusnya kita bisa kembali ekonominya, bangkit,”
tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru