25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sekjen Prodem ‘Tantang’ Kapolri Hukum Polisi Penganiaya Mahasiswa

SEKRETARIS Jenderal Prodemokrasi atau Sekjen Prodem Satyo Purwanto
berharap kepolisian berlaku adil ketika menegakkan hukum. Setidaknya, polisi
bisa menindak anggota yang bertindak di luar prosedur ketika menangani rentetan
demonstrasi di depan Gedung DPR dari Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9).

Sebab, Satyo menduga polisi
menggunakan kekuatan berlebihan saat menangani demonstrasi mahasiswa dan
pelajar di depan Gedung DPR.

“Hendaknya Kapolri bisa
berlaku adil dengan memberikan sanksi bagi anggotanya yang bertindak di luar
prosedur dan melakukan pelanggaran hukum serta disiplin yang ada di Polri dalam
penanganan demonstrasi mahasiswa dan pelajar,” ungkap Satyo dalam pesan
singkatnya kepada JPNN, Kamis (26/9).

Satyo menuturkan, polisi harusnya
bisa belajar dari penanganan demonstrasi sebelumnya. Penanganan demonstrasi
seharusnya mengedepankan sisi humanisme.

Baca Juga :  Setelah Ikut Lapak Ganjar, Elisa Mampu Membeli Rumah

“Seharusnya Polri bisa
segera mengubah kultur dan kebiasaan dengan memberikan efek jera bagi
anggotanya yang kerap melakukan tindakan berlebihan saat penanganan demonstrasi
yang rusuh sekalipun,” lanjut dia.

Dia menekankan, penanganan
demonstrasi yang mengedepankan kekuatan berlebihan jauh dari semangat
profesional, modern, dan terpercaya atau Promoter. Diketahui, Promoter
merupakan program yang diusung Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memajukan
Korps Bhayangkara.

“Lalu bagaimana evaluasi
program unggulan Kapolri yang dikenal dengan Promoter,” timpal dia. (mg10/jpnn/kpc)

SEKRETARIS Jenderal Prodemokrasi atau Sekjen Prodem Satyo Purwanto
berharap kepolisian berlaku adil ketika menegakkan hukum. Setidaknya, polisi
bisa menindak anggota yang bertindak di luar prosedur ketika menangani rentetan
demonstrasi di depan Gedung DPR dari Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9).

Sebab, Satyo menduga polisi
menggunakan kekuatan berlebihan saat menangani demonstrasi mahasiswa dan
pelajar di depan Gedung DPR.

“Hendaknya Kapolri bisa
berlaku adil dengan memberikan sanksi bagi anggotanya yang bertindak di luar
prosedur dan melakukan pelanggaran hukum serta disiplin yang ada di Polri dalam
penanganan demonstrasi mahasiswa dan pelajar,” ungkap Satyo dalam pesan
singkatnya kepada JPNN, Kamis (26/9).

Satyo menuturkan, polisi harusnya
bisa belajar dari penanganan demonstrasi sebelumnya. Penanganan demonstrasi
seharusnya mengedepankan sisi humanisme.

Baca Juga :  Setelah Ikut Lapak Ganjar, Elisa Mampu Membeli Rumah

“Seharusnya Polri bisa
segera mengubah kultur dan kebiasaan dengan memberikan efek jera bagi
anggotanya yang kerap melakukan tindakan berlebihan saat penanganan demonstrasi
yang rusuh sekalipun,” lanjut dia.

Dia menekankan, penanganan
demonstrasi yang mengedepankan kekuatan berlebihan jauh dari semangat
profesional, modern, dan terpercaya atau Promoter. Diketahui, Promoter
merupakan program yang diusung Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memajukan
Korps Bhayangkara.

“Lalu bagaimana evaluasi
program unggulan Kapolri yang dikenal dengan Promoter,” timpal dia. (mg10/jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru