30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Meski Ditolak Kanan-Kiri, Ini Alasan Mendag Ngotot Impor Beras

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Meski beberapa pihak seperti Kementerian
Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Perum Bulog mengatakan tidak
perlu impor beras karena prediksi terjadi surplus, namun Menteri Perdagangan
Muhammad Lutfi, terkesan ‘ngotot’ untuk tetap melakukan impor. Ternyata, alasan
yang dimilikinya memang masuk akal.

“Supaya bapak/ibu tahu, Bulog
minggu lalu Rabu atau Kamis, pengadaan untuk gabah petani hanya 85 ribu ton,
mestinya mendekati 500 ribu ton hari ini. Jadi penyerapan itu gak baik, ini
menyebabkan stok Bulog berada di paling rendah dalam sejarah. Saya mesti
memikirkan yang tidak terpikirkan, saya mesti ambil keputusan-keputusan yang
gak populer. Saya hadapi. Kalau saya salah saya siap berhenti, gak ada
masalah,” ujar Lutfi dalam sesi diskusi virtual hari ini, Senin (22/3).

Baca Juga :  Komunitas Pers Beraksi, Minta Pasal 2d Maklumat Kapolri Dicabut

Menurut Lutfi, berkaca pada
permasalahan pangan sebelumnya, dimana harga komoditas melonjak tak terkendali
akibat pasokan kurang, menurutnya impor beras itu dilakukan untuk menjaga agar
hal itu tidak terjadi.

“Contoh sekarang harga cabai.
Karena hujan, harga cabai sekarang mendekati Rp90 ribu/kg, siapa yg salah? Saya
juga, padahal urusannya harga cabe naik, kenapa kok saya disalahkan juga. Jadi
ini tanggung jawab saya, saya bilang, kita gak usah perlebar diskusi, saya janji,
tidak ada impor ketika panen raya,” tegasnya.

Sebagai Mendag, kata Lutfi,
dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga pasokan pangan masyarakat
aman. Ia menyadari, terlalu banyak hal yang harus diselesaikan. Namun demikian,
Lutfi optimis bahwa satu persatu masalah akan diselesaikannya. Ia berjanji akan
membuat keputusan yang seadil-adilnya, dengan memikirkan kepentingan masyarakat
Indonesia lebih luas.

Baca Juga :  BKSDA Tutup Taman Wisata Alam 2 Minggu Kedepan

“Saya baru jadi Menteri belum
genap tiga bulan. Jadi kalau saya mesti putar tangan untuk selesaikan semua
masalah, gak mungkin. Tapi percaya bapak/ibu, saya bertanggung jawab dan coba
untuk adil, untuk bapak/ibu dan seluruh rakyat Indonesia. Jadi saya ingin
utarakan yang jadi aspirasi rakyat itu, saya utarakan sekali lagi ini bagian
dari tanggung jawab saya,” pungkasnya.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Meski beberapa pihak seperti Kementerian
Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Perum Bulog mengatakan tidak
perlu impor beras karena prediksi terjadi surplus, namun Menteri Perdagangan
Muhammad Lutfi, terkesan ‘ngotot’ untuk tetap melakukan impor. Ternyata, alasan
yang dimilikinya memang masuk akal.

“Supaya bapak/ibu tahu, Bulog
minggu lalu Rabu atau Kamis, pengadaan untuk gabah petani hanya 85 ribu ton,
mestinya mendekati 500 ribu ton hari ini. Jadi penyerapan itu gak baik, ini
menyebabkan stok Bulog berada di paling rendah dalam sejarah. Saya mesti
memikirkan yang tidak terpikirkan, saya mesti ambil keputusan-keputusan yang
gak populer. Saya hadapi. Kalau saya salah saya siap berhenti, gak ada
masalah,” ujar Lutfi dalam sesi diskusi virtual hari ini, Senin (22/3).

Baca Juga :  Komunitas Pers Beraksi, Minta Pasal 2d Maklumat Kapolri Dicabut

Menurut Lutfi, berkaca pada
permasalahan pangan sebelumnya, dimana harga komoditas melonjak tak terkendali
akibat pasokan kurang, menurutnya impor beras itu dilakukan untuk menjaga agar
hal itu tidak terjadi.

“Contoh sekarang harga cabai.
Karena hujan, harga cabai sekarang mendekati Rp90 ribu/kg, siapa yg salah? Saya
juga, padahal urusannya harga cabe naik, kenapa kok saya disalahkan juga. Jadi
ini tanggung jawab saya, saya bilang, kita gak usah perlebar diskusi, saya janji,
tidak ada impor ketika panen raya,” tegasnya.

Sebagai Mendag, kata Lutfi,
dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga pasokan pangan masyarakat
aman. Ia menyadari, terlalu banyak hal yang harus diselesaikan. Namun demikian,
Lutfi optimis bahwa satu persatu masalah akan diselesaikannya. Ia berjanji akan
membuat keputusan yang seadil-adilnya, dengan memikirkan kepentingan masyarakat
Indonesia lebih luas.

Baca Juga :  BKSDA Tutup Taman Wisata Alam 2 Minggu Kedepan

“Saya baru jadi Menteri belum
genap tiga bulan. Jadi kalau saya mesti putar tangan untuk selesaikan semua
masalah, gak mungkin. Tapi percaya bapak/ibu, saya bertanggung jawab dan coba
untuk adil, untuk bapak/ibu dan seluruh rakyat Indonesia. Jadi saya ingin
utarakan yang jadi aspirasi rakyat itu, saya utarakan sekali lagi ini bagian
dari tanggung jawab saya,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru