25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penelitian Sebut Sinovac Makin Manjur

PARA peneliti Brasil masih melakukan penelitian
untuk mengetahui efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 dari Sinovac yakni
CoronaVac. Kali ini subjeknya adalah para tenaga kesehatan.

CoronaVac adalah vaksin yang dapat ditoleransi
dengan baik yang mengandung Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) sindrom pernapasan akut
yang tidak aktif, dan menyebabkan respons humoral pada studi fase 1 dan 2.
Analisis uji klinis fase 3 di Brasil yang mengevaluasi 12.607 peserta
menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran 50,39 persen usai 15 hari
setelah dosis ke-2.

Kemanjuran vaksin mengacu pada proporsi
penurunan penyakit di antara individu yang divaksinasi dalam uji klinis,
sedangkan efektivitas vaksin adalah penurunan pada orang yang divaksinasi
penyakit dalam kondisi dunia nyata. Penelitian belum berfokus pada efektivitas
CoronaVac sejauh ini.

Meski begitu, Peneliti dari Brasil baru-baru
ini melaporkan terjadinya gejala Covid-19 pada sekelompok petugas kesehatan
yang divaksinasi dengan CoronaVac. Mereka juga memperkirakan keefektifan vaksin
tersebut. Studi ini dipublikasikan di server pracetak, medRxiv.

Baca Juga :  Ketua DPR Setuju Jokowi Berkantor di Papua, Tahun Depan Bangun Istana

Seperti dilansir News Medical, CoronaVac
diberikan kepada kelompok studi dari 22.402 petugas kesehatan di Rumah Sakit
das Clinicas selama 18 dan 21 Januari 2021 dan 21.652 petugas kesehatan selama
14-16 Februari 2021.

Kasus gejala Covid-19 dievaluasi setiap minggu.
Pada minggu ke 3-12 tahun 2021, prediksi jumlah kasus di antara petugas layanan
kesehatan dibandingkan dengan jumlah kasus sebenarnya pasca vaksinasi. Untuk
minggu 9-12, 2 sampai 5 minggu setelah dosis kedua vaksin vaksin makin efektif.

Sebanyak 380 petugas kesehatan masih
didiagnosis Covid-19 sejak dosis pertama vaksin. Namun setelah 2 sampai 3
minggu setelah dosis kedua efektivitasnya naik menjadi 50,7 dan 51,8 persen
masing-masing. Efektivitas meningkat selama 2 minggu berikutnya.

Baca Juga :  BNPB: 124 Jiwa Meninggal akibat Longsor dan Banjir Bandang di NTT

Namun, tetap ada kekhawatiran tentang vaksinasi
yang mengarah pada peningkatan infeksi berdasarkan varian karena vaksin mungkin
tidak efisien terhadap varian virus yang lebih baru. Namun, penulis percaya
bahwa tingginya prevalensi mutasi P1 dan varian lainnya mencerminkan situasi
epidemiologi di wilayah tersebut.

Pada November 2020, varian P1 disebut-sebut
akan muncul di wilayah Amazon di Brasil. Ini menyebar dengan cepat dan menjadi
jenis yang dominan dalam 7 minggu, di beberapa wilayah di Brasil. Kota Sao
Paulo baru-baru ini melaporkan 64 persen varian P1 dan 7 persen dari B.1.1.7
dalam sampel yang dikumpulkan antara 16 Februari dan 6 Maret 2021.

Kesimpulannya, sejak pemberian dosis pertama
CoronaVac kepada petugas kesehatan di rumah sakit, kasus Covid-19 telah
berkurang di antara petugas kesehatan. Dan makin efektif setelah dosis kedua.

PARA peneliti Brasil masih melakukan penelitian
untuk mengetahui efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 dari Sinovac yakni
CoronaVac. Kali ini subjeknya adalah para tenaga kesehatan.

CoronaVac adalah vaksin yang dapat ditoleransi
dengan baik yang mengandung Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) sindrom pernapasan akut
yang tidak aktif, dan menyebabkan respons humoral pada studi fase 1 dan 2.
Analisis uji klinis fase 3 di Brasil yang mengevaluasi 12.607 peserta
menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran 50,39 persen usai 15 hari
setelah dosis ke-2.

Kemanjuran vaksin mengacu pada proporsi
penurunan penyakit di antara individu yang divaksinasi dalam uji klinis,
sedangkan efektivitas vaksin adalah penurunan pada orang yang divaksinasi
penyakit dalam kondisi dunia nyata. Penelitian belum berfokus pada efektivitas
CoronaVac sejauh ini.

Meski begitu, Peneliti dari Brasil baru-baru
ini melaporkan terjadinya gejala Covid-19 pada sekelompok petugas kesehatan
yang divaksinasi dengan CoronaVac. Mereka juga memperkirakan keefektifan vaksin
tersebut. Studi ini dipublikasikan di server pracetak, medRxiv.

Baca Juga :  Ketua DPR Setuju Jokowi Berkantor di Papua, Tahun Depan Bangun Istana

Seperti dilansir News Medical, CoronaVac
diberikan kepada kelompok studi dari 22.402 petugas kesehatan di Rumah Sakit
das Clinicas selama 18 dan 21 Januari 2021 dan 21.652 petugas kesehatan selama
14-16 Februari 2021.

Kasus gejala Covid-19 dievaluasi setiap minggu.
Pada minggu ke 3-12 tahun 2021, prediksi jumlah kasus di antara petugas layanan
kesehatan dibandingkan dengan jumlah kasus sebenarnya pasca vaksinasi. Untuk
minggu 9-12, 2 sampai 5 minggu setelah dosis kedua vaksin vaksin makin efektif.

Sebanyak 380 petugas kesehatan masih
didiagnosis Covid-19 sejak dosis pertama vaksin. Namun setelah 2 sampai 3
minggu setelah dosis kedua efektivitasnya naik menjadi 50,7 dan 51,8 persen
masing-masing. Efektivitas meningkat selama 2 minggu berikutnya.

Baca Juga :  BNPB: 124 Jiwa Meninggal akibat Longsor dan Banjir Bandang di NTT

Namun, tetap ada kekhawatiran tentang vaksinasi
yang mengarah pada peningkatan infeksi berdasarkan varian karena vaksin mungkin
tidak efisien terhadap varian virus yang lebih baru. Namun, penulis percaya
bahwa tingginya prevalensi mutasi P1 dan varian lainnya mencerminkan situasi
epidemiologi di wilayah tersebut.

Pada November 2020, varian P1 disebut-sebut
akan muncul di wilayah Amazon di Brasil. Ini menyebar dengan cepat dan menjadi
jenis yang dominan dalam 7 minggu, di beberapa wilayah di Brasil. Kota Sao
Paulo baru-baru ini melaporkan 64 persen varian P1 dan 7 persen dari B.1.1.7
dalam sampel yang dikumpulkan antara 16 Februari dan 6 Maret 2021.

Kesimpulannya, sejak pemberian dosis pertama
CoronaVac kepada petugas kesehatan di rumah sakit, kasus Covid-19 telah
berkurang di antara petugas kesehatan. Dan makin efektif setelah dosis kedua.

Terpopuler

Artikel Terbaru