30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Efektivitas 98,9 Persen, Obat Covid-19 Buatan Unair Bisa Bunuh Virus D

KALTENGPOS.CO – Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell
Universitas Airlangga (Unair), Purwati, menyebut obat Covid-19 yang berhasil
ditemukan olehnya memiliki efektivitas tingkat kesembuhan yang tinggi.
Pemberian obat dalam kurun waktu 1-3 hari, mampu membunuh virus setidaknya 90
persen.

“Efikasi obat tadi sudah kami
paparkan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen,” kata
Purwati di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).

Data itu didapat melalui
pemeriksaan PCR. Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bahkan bisa
mencapai 98,9 persen. Artinya virus yang berada di dalam tubuh, hampir
seluruhnya bisa mati dalam waktu singkat.

Purwati menyampaikan, obat
tersebut telah melalui uji klinis tahap 1, 2, dan 3. Untuk uji klinis tahap 4
dilakukan setelah obat dipasarkan secara masal. “Jadi untuk memperoleh izin
edar itu jenisnya sampai 3,” jelasnya.

Baca Juga :  Menteri Pertanian Tegaskan Perang Lawan Pelaku Alih Fungsi Lahan

Purwati juga memastikan obat
Covid-19 yang hasil penelitiannya tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Namun,
tetap memiliki efek samping bagi pasien. “Setiap sesuatu obat pasti ada efek
sampingnya. Setidaknya uji toksisitas dari kombinasi obat yang kita lakukan,
maka di situ efek samping ditemukan tidak terlalu toksit,” kata dia.

Selain itu, kabar baiknya, dosis
obat ini lebih rendah dibanding 3 obat tunggal yang dikombinasikan oleh Unair.
Kemudian hasil rekam jantung, liver, dan ginjal pasien selama 7 hari terbilang
aman. “Alhamdulilah terjadi perbaikan daripada fungsi liver. Jadi relatif aman
untuk digunakan,” jelas Purwati.

Sebelumnya, Universitas Airlangga
(Unair) Surabaya, Jawa Timur telah menyelesaikan penelitian obat baru untuk
penanganan pasien Covid-19. Hasil penelitian ini, disebut akan akan menjadi
obat Covid-19 pertama didunia.

Baca Juga :  Tidak Adanya Sanksi Buat Masyarakat Mengabaikan Protokol Kesehatan

Penelitian ini dilakukan bersama
TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat ini
hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia.

“Karena ini akan menjadi obat
baru maka diharapkan ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia,” kata
Rektor Unair Mohammad Nasih dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di
Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).

KALTENGPOS.CO – Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell
Universitas Airlangga (Unair), Purwati, menyebut obat Covid-19 yang berhasil
ditemukan olehnya memiliki efektivitas tingkat kesembuhan yang tinggi.
Pemberian obat dalam kurun waktu 1-3 hari, mampu membunuh virus setidaknya 90
persen.

“Efikasi obat tadi sudah kami
paparkan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen,” kata
Purwati di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).

Data itu didapat melalui
pemeriksaan PCR. Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bahkan bisa
mencapai 98,9 persen. Artinya virus yang berada di dalam tubuh, hampir
seluruhnya bisa mati dalam waktu singkat.

Purwati menyampaikan, obat
tersebut telah melalui uji klinis tahap 1, 2, dan 3. Untuk uji klinis tahap 4
dilakukan setelah obat dipasarkan secara masal. “Jadi untuk memperoleh izin
edar itu jenisnya sampai 3,” jelasnya.

Baca Juga :  Menteri Pertanian Tegaskan Perang Lawan Pelaku Alih Fungsi Lahan

Purwati juga memastikan obat
Covid-19 yang hasil penelitiannya tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Namun,
tetap memiliki efek samping bagi pasien. “Setiap sesuatu obat pasti ada efek
sampingnya. Setidaknya uji toksisitas dari kombinasi obat yang kita lakukan,
maka di situ efek samping ditemukan tidak terlalu toksit,” kata dia.

Selain itu, kabar baiknya, dosis
obat ini lebih rendah dibanding 3 obat tunggal yang dikombinasikan oleh Unair.
Kemudian hasil rekam jantung, liver, dan ginjal pasien selama 7 hari terbilang
aman. “Alhamdulilah terjadi perbaikan daripada fungsi liver. Jadi relatif aman
untuk digunakan,” jelas Purwati.

Sebelumnya, Universitas Airlangga
(Unair) Surabaya, Jawa Timur telah menyelesaikan penelitian obat baru untuk
penanganan pasien Covid-19. Hasil penelitian ini, disebut akan akan menjadi
obat Covid-19 pertama didunia.

Baca Juga :  Tidak Adanya Sanksi Buat Masyarakat Mengabaikan Protokol Kesehatan

Penelitian ini dilakukan bersama
TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat ini
hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia.

“Karena ini akan menjadi obat
baru maka diharapkan ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia,” kata
Rektor Unair Mohammad Nasih dalam acara penyerahan hasil uji klinis fase 3 di
Mabes AD, Jakarta, Sabtu (15/8).

Terpopuler

Artikel Terbaru