27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kemendikbud Sederhanakan Kurikulum

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) menyatakan, bahwa saat ini
sedang melakukan penyederhanaan kurikulum yang disesuaikan di tengah kondisi
pandemi virus corona (Covid-19).

“Kemendikbud akan mempersiapkan
itu, bagaimana kurikulum disederhanakan dan disesuaikan dengan kondisi
pandemi,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad, dalam telekonferensi
di Jakarta, Rabu (17/6).

Hamid menjelaskan, alasan
penyederhanaan kurikulum ini karena sejak awal pandemi Covid-19, banyak
permintaan dari sejumlah organisasi profesi guru yang meminta Kemendikbud
membuat kurikulum darurat.

“Pak Mendikbud (Nadiem Makariem)
sebenarnya sudah meluncurkan Merdeka Belajar, yang memberikan keleluasaan yang
lebih pada kepala sekolah untuk melakukan inisiatif dan inovasi yang bisa
digunakan pada saat pandemi,” jelasnya.

Baca Juga :  Mengerikan, Kematian Covid-19 Capai Rekor Tertinggi 221 Jiwa Sehari, P

Namun, kendati adanya
penyederhanaan kurikulum, kata Hamid, bukan berarti inisiatif yang dilakukan
guru dan kepala sekolah pada pembelajaran saat pandemi tidak berarti.

“Penggunaan kurikulum yang
disederhanakan hanya menjadi pilihan yang dapat dilakukan oleh guru dan itu
berbeda satu tempat dengan tempat yang lainnya,” terangnya.

Dengan demikian, lanjut Hamid,
Kemendikbud berharap para guru dapat melaksanakan pembelajaran yang bervariasi
dan memilih kompetensi dasar, yang bisa dilaksanakan selama pandemi Covid-19.
Bahkan, guru-guru berkolaborasi dalam memilih materi penting apa saja yang
diajarkan pada saat pandemi.

Hasil survei yang dilakukan
Kemendikbud, hanya sekitar 15 hingga 20 persen guru yang melakukan hal itu.
Untuk itu, Kemendikbud membantu para guru dengan penyederhanaan kurikulum.

Baca Juga :  Sebelum Tinjau Karhutla di Riau, Presiden Jokowi Salat Istisqa

“Kami berharap
inisiatif-inisiatif bagus tersebut dapat diikuti guru lainnya. Pada prinsipnya
guru bisa memilah kompetensi dasar kompetensi inti apa yang dianggap terlalu kompleks,”
pungkasnya.

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) menyatakan, bahwa saat ini
sedang melakukan penyederhanaan kurikulum yang disesuaikan di tengah kondisi
pandemi virus corona (Covid-19).

“Kemendikbud akan mempersiapkan
itu, bagaimana kurikulum disederhanakan dan disesuaikan dengan kondisi
pandemi,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad, dalam telekonferensi
di Jakarta, Rabu (17/6).

Hamid menjelaskan, alasan
penyederhanaan kurikulum ini karena sejak awal pandemi Covid-19, banyak
permintaan dari sejumlah organisasi profesi guru yang meminta Kemendikbud
membuat kurikulum darurat.

“Pak Mendikbud (Nadiem Makariem)
sebenarnya sudah meluncurkan Merdeka Belajar, yang memberikan keleluasaan yang
lebih pada kepala sekolah untuk melakukan inisiatif dan inovasi yang bisa
digunakan pada saat pandemi,” jelasnya.

Baca Juga :  Mengerikan, Kematian Covid-19 Capai Rekor Tertinggi 221 Jiwa Sehari, P

Namun, kendati adanya
penyederhanaan kurikulum, kata Hamid, bukan berarti inisiatif yang dilakukan
guru dan kepala sekolah pada pembelajaran saat pandemi tidak berarti.

“Penggunaan kurikulum yang
disederhanakan hanya menjadi pilihan yang dapat dilakukan oleh guru dan itu
berbeda satu tempat dengan tempat yang lainnya,” terangnya.

Dengan demikian, lanjut Hamid,
Kemendikbud berharap para guru dapat melaksanakan pembelajaran yang bervariasi
dan memilih kompetensi dasar, yang bisa dilaksanakan selama pandemi Covid-19.
Bahkan, guru-guru berkolaborasi dalam memilih materi penting apa saja yang
diajarkan pada saat pandemi.

Hasil survei yang dilakukan
Kemendikbud, hanya sekitar 15 hingga 20 persen guru yang melakukan hal itu.
Untuk itu, Kemendikbud membantu para guru dengan penyederhanaan kurikulum.

Baca Juga :  Sebelum Tinjau Karhutla di Riau, Presiden Jokowi Salat Istisqa

“Kami berharap
inisiatif-inisiatif bagus tersebut dapat diikuti guru lainnya. Pada prinsipnya
guru bisa memilah kompetensi dasar kompetensi inti apa yang dianggap terlalu kompleks,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru