27.2 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Airlangga Ajak Investor Berinvestasi di KEK Indonesia

PROKALTENG.CO – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak para calon investor di forum bisnis World Expo 2021 Dubai untuk bergabung dengan para pelaku usaha lainnya yang telah merasakan kemudahan dalam berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia.

“Saya akan menyambut kehadiran Anda semua di Indonesia, segera bergabung dan jalankan usaha anda di Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. Semoga semua agenda forum bisnis di World Expo 2021 Dubai kali ini berjalan dengan sukses, dan turut membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia,” kata Menko Airlangga di forum bisnis World Expo 2021 Dubai yang digelar di Paviliun Indonesia Dubai Expo. Forum Bisnis dan dihadiri secara virtual.

Menko Airlangga menjelaskan, kebijakan penetapan KEK hingga kini masih menjadi andalan Pemerintah guna mendistribusikan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh Indonesia. Selain itu, KEK juga bertujuan meningkatkan nilai investasi di daerah, mengoptimalkan kegiatan industri termasuk aktivitas ekspor dan impor, serta mempercepat pembangunan dan pemerataan kesempatan kerja.

Baca Juga :  Golkar Terus Dorong Airlangga Jadi Bacawapres

Keberadaan KEK di Indonesia juga menawarkan berbagai fasilitas bagi penanaman modal, berupa insentif fiskal seperti tax holiday dan tax allowance, serta insentif nonfiskal seperti layanan one-stop services menggunakan Online Single Submission (OSS) untuk perijinan dan pendaftaran usaha, peraturan keimigrasian, ketenagakerjaan, dan pengelolaan lahan.

“Hingga tahun 2021, telah ditetapkan 19 KEK di seluruh Indonesia, yang bergerak di sektor industri manufaktur, pariwisata, hingga ekonomi kreatif,” imbuh dia.

Lebih dari itu, lanjut Airlangga, KEK secara otomatis juga akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Karenanya akan masuk sebagai prioritas untuk dikembangkan

Dibeberkan Menko Airlangga, untuk KEK yang berfokus pada industri manufaktur antara lain terdapat di Sei Mangkei, Gresik, Kendal, Palu, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Maloy Batuta Trans Kalimantan, Tanjung Api-Api, Bitung, dan Sorong.

Baca Juga :  Tokoh Agama Diminta Jadi Teladan Disiplin Protokol Kesehatan

Sementara KEK pariwisata di antaranya yakni Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Morotai, Likupang, LIDO, dan Mandalika. Gelaran event olahraga berskala dunia yakni Indonesia First World Super Bike dan MotoGP juga akan diselenggarakan di KEK Mandalika.

Seiring dengan disahkannya UU Cipta Kerja, KEK juga memperluas cakupan industrinya hingga ke skala industri tersier, termasuk Nongsa dan Singhasari yang fokus pada industri digital dan pusat data terpadu, serta Batam Aero Technic yang bergerak pada sektor aeroplane maintenance, repair, and overhaul (MRO).

UU Cipta Kerja memang membawa Indonesia memasuki babak baru yang lebih baik, dalam kaitannya dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan aktivitas penanaman modal.

“Melalui KEK, Pemerintah pun berkomitmen membangun iklim investasi yang baik dan memastikan tiga faktor yakni certainty, clarity, and simplicity bagi para investor dan pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia,” tegas Menko Airlangga.

PROKALTENG.CO – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak para calon investor di forum bisnis World Expo 2021 Dubai untuk bergabung dengan para pelaku usaha lainnya yang telah merasakan kemudahan dalam berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia.

“Saya akan menyambut kehadiran Anda semua di Indonesia, segera bergabung dan jalankan usaha anda di Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia. Semoga semua agenda forum bisnis di World Expo 2021 Dubai kali ini berjalan dengan sukses, dan turut membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia,” kata Menko Airlangga di forum bisnis World Expo 2021 Dubai yang digelar di Paviliun Indonesia Dubai Expo. Forum Bisnis dan dihadiri secara virtual.

Menko Airlangga menjelaskan, kebijakan penetapan KEK hingga kini masih menjadi andalan Pemerintah guna mendistribusikan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh Indonesia. Selain itu, KEK juga bertujuan meningkatkan nilai investasi di daerah, mengoptimalkan kegiatan industri termasuk aktivitas ekspor dan impor, serta mempercepat pembangunan dan pemerataan kesempatan kerja.

Baca Juga :  Golkar Terus Dorong Airlangga Jadi Bacawapres

Keberadaan KEK di Indonesia juga menawarkan berbagai fasilitas bagi penanaman modal, berupa insentif fiskal seperti tax holiday dan tax allowance, serta insentif nonfiskal seperti layanan one-stop services menggunakan Online Single Submission (OSS) untuk perijinan dan pendaftaran usaha, peraturan keimigrasian, ketenagakerjaan, dan pengelolaan lahan.

“Hingga tahun 2021, telah ditetapkan 19 KEK di seluruh Indonesia, yang bergerak di sektor industri manufaktur, pariwisata, hingga ekonomi kreatif,” imbuh dia.

Lebih dari itu, lanjut Airlangga, KEK secara otomatis juga akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Karenanya akan masuk sebagai prioritas untuk dikembangkan

Dibeberkan Menko Airlangga, untuk KEK yang berfokus pada industri manufaktur antara lain terdapat di Sei Mangkei, Gresik, Kendal, Palu, Arun Lhokseumawe, Galang Batang, Maloy Batuta Trans Kalimantan, Tanjung Api-Api, Bitung, dan Sorong.

Baca Juga :  Tokoh Agama Diminta Jadi Teladan Disiplin Protokol Kesehatan

Sementara KEK pariwisata di antaranya yakni Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Morotai, Likupang, LIDO, dan Mandalika. Gelaran event olahraga berskala dunia yakni Indonesia First World Super Bike dan MotoGP juga akan diselenggarakan di KEK Mandalika.

Seiring dengan disahkannya UU Cipta Kerja, KEK juga memperluas cakupan industrinya hingga ke skala industri tersier, termasuk Nongsa dan Singhasari yang fokus pada industri digital dan pusat data terpadu, serta Batam Aero Technic yang bergerak pada sektor aeroplane maintenance, repair, and overhaul (MRO).

UU Cipta Kerja memang membawa Indonesia memasuki babak baru yang lebih baik, dalam kaitannya dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan aktivitas penanaman modal.

“Melalui KEK, Pemerintah pun berkomitmen membangun iklim investasi yang baik dan memastikan tiga faktor yakni certainty, clarity, and simplicity bagi para investor dan pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia,” tegas Menko Airlangga.

Terpopuler

Artikel Terbaru