30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Prabowo: Demo Rusuh Ditunggangi Asing

JAKARTA-Kerusuhan yang terjadi
dalam aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa hari lalu
ditunggangi pihak asing, kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

 

“Saya tidak yakin pemuda atau
mahasiswa melakukan kerusuhan. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Tidak
mungkin seorang patriot membakar milik rakyat. Kalau mau demo silahkan
demokrasi itu boleh demo, masak bakar milik rakyat. Jadi kalau sudah begitu
kita harus sangat waspada,” kata Prabowo dalam sebuah wawancara yang
dirilis DPP Partai Gerindra, hari Selasa.

 

Kata Prabowo, banyak peserta asing yang
belum membaca UU Ciptaker dan termakan hoaks. “Banyak sekarang ini
yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu dan banyak hoaks. Banyak
hoaks di mana-mana seolah ini tidak ada, itu tidak ada,” kata Ketua Umum
Partai Gerindra ini.

Baca Juga :  Masyarakat Diimbau Tak Sembarangan Sebar Informasi Soal Bom Makassar

Menurut Prabowo, hoaks yang mengiringi UU Cipta Kerja bertujuan menimbulkan
kekacauan di dalam negeri. Bahkan, ia menyebut, dalangnya berasal dari luar
negeri.

 

“Ada kekuatan-kekuatan asing, ada
negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan
maju,” tegas Prabowo.

 

Prabowo menceritakan, dirinya sempat
terperangkap dalam aksi massa penolakan UU Cipta Kerja. Dia pun
menyayangkan, saat menggelar aksinya banyak mahasiswa yang tidak menggunakan
masker dan tidak menjaga jarak di tengah pandemi COVID-19.

 

“Ini kan mencelakakan anak-anak
kita. Dalang ini tidak bertanggung jawab sama sekali. Saya sangat prihatin. Ini
kan lagi COVID-19,” ujarnya.

Prabowo berharap semua pihak bersabar
dan mempersilakan untuk melakukan uji materi atau judicial review atas UU Cipta
Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga :  Mana yang Lebih Baik, Simpanan Emas atau Perhiasan

 

“Cobalah kita sabar, kita atasi
dulu, kita coba. Kalau UU ini tidak bagus pelaksanaannya, tidak baik, bawalah
ke judicial review, ke MK, sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi,”
katanya.

 

Menurutnya, UU Cipta Kerja yang
dipelopori Presiden Joko Widodo memiliki tujuan yang baik, yakni mengurangi
hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi di Indonesia

 

Apalagi, Indonesia saat ini tengah
diterpa pandemi COVID-19 yang berdampak negatif ke semua sektor. Buruh juga
menjadi salah satu yang terdampak dari keadaan yang terjadi saat ini.

 

“Jadi ini kadang-kadang suatu
dilema, katakanlah buah simalakama. Kita mau bantu buruh sekarang dan semua
yang sulit tidak hanya buruh. Kalau terlalu kenceng terhadap pengusaha,
pengusaha akan pindah,” tuturnya. 

 

JAKARTA-Kerusuhan yang terjadi
dalam aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa hari lalu
ditunggangi pihak asing, kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

 

“Saya tidak yakin pemuda atau
mahasiswa melakukan kerusuhan. Ini pasti anasir yang dibiayai asing. Tidak
mungkin seorang patriot membakar milik rakyat. Kalau mau demo silahkan
demokrasi itu boleh demo, masak bakar milik rakyat. Jadi kalau sudah begitu
kita harus sangat waspada,” kata Prabowo dalam sebuah wawancara yang
dirilis DPP Partai Gerindra, hari Selasa.

 

Kata Prabowo, banyak peserta asing yang
belum membaca UU Ciptaker dan termakan hoaks. “Banyak sekarang ini
yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu dan banyak hoaks. Banyak
hoaks di mana-mana seolah ini tidak ada, itu tidak ada,” kata Ketua Umum
Partai Gerindra ini.

Baca Juga :  Masyarakat Diimbau Tak Sembarangan Sebar Informasi Soal Bom Makassar

Menurut Prabowo, hoaks yang mengiringi UU Cipta Kerja bertujuan menimbulkan
kekacauan di dalam negeri. Bahkan, ia menyebut, dalangnya berasal dari luar
negeri.

 

“Ada kekuatan-kekuatan asing, ada
negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan
maju,” tegas Prabowo.

 

Prabowo menceritakan, dirinya sempat
terperangkap dalam aksi massa penolakan UU Cipta Kerja. Dia pun
menyayangkan, saat menggelar aksinya banyak mahasiswa yang tidak menggunakan
masker dan tidak menjaga jarak di tengah pandemi COVID-19.

 

“Ini kan mencelakakan anak-anak
kita. Dalang ini tidak bertanggung jawab sama sekali. Saya sangat prihatin. Ini
kan lagi COVID-19,” ujarnya.

Prabowo berharap semua pihak bersabar
dan mempersilakan untuk melakukan uji materi atau judicial review atas UU Cipta
Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga :  Mana yang Lebih Baik, Simpanan Emas atau Perhiasan

 

“Cobalah kita sabar, kita atasi
dulu, kita coba. Kalau UU ini tidak bagus pelaksanaannya, tidak baik, bawalah
ke judicial review, ke MK, sudah berkali-kali kok dalam sejarah terjadi,”
katanya.

 

Menurutnya, UU Cipta Kerja yang
dipelopori Presiden Joko Widodo memiliki tujuan yang baik, yakni mengurangi
hambatan-hambatan yang bisa membuat lambat kebangkitan ekonomi di Indonesia

 

Apalagi, Indonesia saat ini tengah
diterpa pandemi COVID-19 yang berdampak negatif ke semua sektor. Buruh juga
menjadi salah satu yang terdampak dari keadaan yang terjadi saat ini.

 

“Jadi ini kadang-kadang suatu
dilema, katakanlah buah simalakama. Kita mau bantu buruh sekarang dan semua
yang sulit tidak hanya buruh. Kalau terlalu kenceng terhadap pengusaha,
pengusaha akan pindah,” tuturnya. 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru