30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Dianggap Tidak Sopan ke Prof Emil Salim, Arteria Dahlan Mendadak Viral

Nama Anggota DPR yang
juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan
tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Hal itu karena beradu argumen soal
Perppu KPK oleh ‎Guru Besar Universitas Indonesia, Emil Salim‎.

Bahkan saking kesalnya
warganet sampai mengubah biodata Arteria Dahlan di laman Wikipedia. “Arteria
Dahlan, S.T.,S.H., M.H.B.A.C.O.T‎ adalah seorang tukang bacot pengacara dan
politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Ya Pokoknya buat keluarga beliau…SABAR aja ya…Gua yang bukan
siapa-siapa aja malu apalagi kalian..Sabar ya,” tulis editan Wikipedia
Indonesia.

Adapun warganet ke‎sal
ke politikus PDIP tersebut karena debat dalam program Mata Najwa pada
Rabu (9/10) malam. Dalam program dengan topik Perppu UU KPK tersebut, Arteria
dinilai kurang sopan dalam berdiskusi dengan Emil Salim. Arteria berdebat panas
bahkan sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim yang nota bene lebih tua darinya. Hal
ini pun langsung menimbulkan kekecewaan dari para warganet.

Arteria menjelaskan,
tidak emosi saat berdebat dengan Emil Salim. Namun dia hanya kecewa dengan Emil
Salim yang mengeluarkan pendapat yang keliru mengenai Perppu KPK. Padahal dia
bukanlah orang yang berlatarbelakang hukum.

Baca Juga :  Pramugara Sriwijaya Air SJ182 Ocky Bisma Terindentifikasi Tim DVI dari

“Tidak emosi. Saya
hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk
mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau. Awalnya kan saya
sangat sopan, tapi ini kan sudah di design. Prof Emil yang nota bene tidak
berlatar belakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan
yang ada di Revisi UU KPK tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya,” katanya.

“Sudah dicoba untuk
diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina bahkan
menista kami tapi juga institusi DPR. Dan itu dilakukan secara tanpa dasar,
berulang-ulang dan dipertontonkan dihadapan jutaan pemirsa TV, maupun suporter
Najwa,” tambahnya.

Arteria berujar, saat
debat dengan Emil Salim ada yang salah. Karena terus menyerang kehormatan
anggota dewan. Sehingga dia melihat ada penggiringan opini yang tidak sehat.

Baca Juga :  Efek Corona, Setengah Miliar Orang Berada di Jurang Kemiskinan

‎”Saya minta Prof Emil
tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik materi muatan revisi UU KPK, pahami
fakta hukum dan sosial yang ada, bicara sesuai keahlian saja. Beliau kan ekonom
tapi bicara seolah-seoleh ahli hukum,” ungkapnya.

Arteria
mempertanyakan, Emil Salim besar di era Orde Baru yang prilaku koruprtifnya
sangat tinggi. Nah Arteria mempertanyakan. Kemana saat Orde Baru itu ada.
Kenapa Emil Salim hanya diam saja. Tidak berbuat banyak.

“Saya juga menanyakan
sadar tidak beliau bahwa beliau dibesarkan oleh Orba yang penuh dengan perilaku
koruptif. Apa yang beliau perbuat? Jangan tiba-tiba tersadarkan saat ini dan
merasa diri lebih hebat lebih bersih dari kami-kami yang di DPR. Apa yang
beliau perbuat sewaktu jadi menteri dahulu? Kok enggak berani bicara seperti
ini waktu beliau menjabat dahulu, koreksi DPR-nya koreksi presidennya. Kan
tidak dia lakukan,” pungkasnya.(jpg)

Nama Anggota DPR yang
juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan
tiba-tiba menjadi viral di media sosial. Hal itu karena beradu argumen soal
Perppu KPK oleh ‎Guru Besar Universitas Indonesia, Emil Salim‎.

Bahkan saking kesalnya
warganet sampai mengubah biodata Arteria Dahlan di laman Wikipedia. “Arteria
Dahlan, S.T.,S.H., M.H.B.A.C.O.T‎ adalah seorang tukang bacot pengacara dan
politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Ya Pokoknya buat keluarga beliau…SABAR aja ya…Gua yang bukan
siapa-siapa aja malu apalagi kalian..Sabar ya,” tulis editan Wikipedia
Indonesia.

Adapun warganet ke‎sal
ke politikus PDIP tersebut karena debat dalam program Mata Najwa pada
Rabu (9/10) malam. Dalam program dengan topik Perppu UU KPK tersebut, Arteria
dinilai kurang sopan dalam berdiskusi dengan Emil Salim. Arteria berdebat panas
bahkan sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim yang nota bene lebih tua darinya. Hal
ini pun langsung menimbulkan kekecewaan dari para warganet.

Arteria menjelaskan,
tidak emosi saat berdebat dengan Emil Salim. Namun dia hanya kecewa dengan Emil
Salim yang mengeluarkan pendapat yang keliru mengenai Perppu KPK. Padahal dia
bukanlah orang yang berlatarbelakang hukum.

Baca Juga :  Pramugara Sriwijaya Air SJ182 Ocky Bisma Terindentifikasi Tim DVI dari

“Tidak emosi. Saya
hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk
mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau. Awalnya kan saya
sangat sopan, tapi ini kan sudah di design. Prof Emil yang nota bene tidak
berlatar belakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan
yang ada di Revisi UU KPK tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya,” katanya.

“Sudah dicoba untuk
diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina bahkan
menista kami tapi juga institusi DPR. Dan itu dilakukan secara tanpa dasar,
berulang-ulang dan dipertontonkan dihadapan jutaan pemirsa TV, maupun suporter
Najwa,” tambahnya.

Arteria berujar, saat
debat dengan Emil Salim ada yang salah. Karena terus menyerang kehormatan
anggota dewan. Sehingga dia melihat ada penggiringan opini yang tidak sehat.

Baca Juga :  Efek Corona, Setengah Miliar Orang Berada di Jurang Kemiskinan

‎”Saya minta Prof Emil
tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik materi muatan revisi UU KPK, pahami
fakta hukum dan sosial yang ada, bicara sesuai keahlian saja. Beliau kan ekonom
tapi bicara seolah-seoleh ahli hukum,” ungkapnya.

Arteria
mempertanyakan, Emil Salim besar di era Orde Baru yang prilaku koruprtifnya
sangat tinggi. Nah Arteria mempertanyakan. Kemana saat Orde Baru itu ada.
Kenapa Emil Salim hanya diam saja. Tidak berbuat banyak.

“Saya juga menanyakan
sadar tidak beliau bahwa beliau dibesarkan oleh Orba yang penuh dengan perilaku
koruptif. Apa yang beliau perbuat? Jangan tiba-tiba tersadarkan saat ini dan
merasa diri lebih hebat lebih bersih dari kami-kami yang di DPR. Apa yang
beliau perbuat sewaktu jadi menteri dahulu? Kok enggak berani bicara seperti
ini waktu beliau menjabat dahulu, koreksi DPR-nya koreksi presidennya. Kan
tidak dia lakukan,” pungkasnya.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru