30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penting untuk Dipahami, Berikut Perbedaan Zionis, Yahudi, dan Israel Agar Tidak Salah Paham

PROKALTENG.CO – Konflik dan genosida yang kembali terjadi di Palestina saat ini sangat menghancurkan hati umat manusia, khususnya umat Muslim di dunia. Namun masih banyak dari kalangan awam yang belum tahu tentang kalangan Yahudi pro-Palestina.

Berdasarkan konflik Palestina yang kembali berlangsung saat ini, muncul tiga istilah yang masih banyak belum dipahami oleh sebagian orang. Agar tidak salah paham dalam menilai, penting sekali untuk dapat membedakan Zionis, Yahudi, dan Israel.

Kelahiran Singkat Bangsa Israel

Dilansir dari laman Anne Frank House, selama berabad-abad, kaum Yahudi telah tinggal di berbagai wilayah di dunia. Hampir seluruh negara memiliki minoritas Yahudi. Adapun mayoritas Yahudi berada di Israel dan Amerika Serikat (sekitar enam juta jiwa). Di Israel sendiri, Yahudi berjumlah hampir 80 persen jiwa.

Negara Israel secara resmi terbentuk ketika perang dunia kedua selesai, lebih tepatnya tahun 1948. Karena latar belakang sejarah dan agamanya, kaum Yahudi memiliki perasaan yang sangat yakin bahwa Israel adalah tanah mereka selama generasi ke generasi.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Delta Muncul di Indonesia, PTM Bagaimana?

Banyak kaum Yahudi dari Eropa yang selamat dari peristiwa Holocaust, mengungsi ke Israel, bahkan ada yang mengungsi dari negara Arab pula. UN (United Nations) pada awalnya mendukung suatu bangsa yang dahulu masih disebut Palestina yang diduduki oleh Yahudi dan Arab.

Mereka pula mendukung perjanjian untuk pembentukan negara bagian baru khusus Yahudi (Israel). Namun pembentukan tersebut tercapai tidak secara mulus. Pemberontakan dari negara-negara Arab atas terbentuknya Israel mulai pecah.

Mereka (negara-negara Arab) mendeklarasikan perang terhadap Israel namun tidak berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Derita rakyat Palestina menjadi karakter khusus bagi sejarah Israel.

Perbedaan Zionis, Yahudi, dan Kaum Israel

Zionis merujuk pada individu yang berjuang atas kemerdekaan tanah Yahudi. Zionis sangat menjunjung tinggi tujuannya tersebut, karena bagi mereka, Israel adalah “tanah yang dijanjikan” atau “the promised land”.

Baca Juga :  Mencekam! Pangkalan Udara di Turkiyang Menampung Pasukan AS Diserbu Massa Pro Palestina

Mereka pula meyakini bahwa ada negara di mana Yahudi dapat hidup bebas dan aman.

Saat ini, kata Zionis seringkali digunakan sebagai kata yang buruk dan bermakna negatif. Kebanyakan dari masyarakat khususnya yang pro-Palestina, tidak dapat membedakan antara Yahudi, Kaum Israel, dan Zionis.

Dalam momen yang tepat ini, perlu dipahami ketiga kata tersebut. Yahudi berarti mereka yang beragama Yahudi, dan sebagian besar Yahudi tidak tinggal di Israel saja. Adapun Kaum Israel sendiri merupakan mereka yang menduduki Israel. Tidak semua penduduk Israel adalah Yahudi.

Di sana terdapat umat Muslim dan Kristiani pula yang terlepas dari konflik yang ada, mereka hidup berdampingan. Kebanyakan orang Yahudi beranggapan bahwa Israel harus selalu diperjuangkan keberadaannya. Namun banyak orang Yahudi pula, yang berjuang terhadap tujuan utama rakyat Palestina. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Konflik dan genosida yang kembali terjadi di Palestina saat ini sangat menghancurkan hati umat manusia, khususnya umat Muslim di dunia. Namun masih banyak dari kalangan awam yang belum tahu tentang kalangan Yahudi pro-Palestina.

Berdasarkan konflik Palestina yang kembali berlangsung saat ini, muncul tiga istilah yang masih banyak belum dipahami oleh sebagian orang. Agar tidak salah paham dalam menilai, penting sekali untuk dapat membedakan Zionis, Yahudi, dan Israel.

Kelahiran Singkat Bangsa Israel

Dilansir dari laman Anne Frank House, selama berabad-abad, kaum Yahudi telah tinggal di berbagai wilayah di dunia. Hampir seluruh negara memiliki minoritas Yahudi. Adapun mayoritas Yahudi berada di Israel dan Amerika Serikat (sekitar enam juta jiwa). Di Israel sendiri, Yahudi berjumlah hampir 80 persen jiwa.

Negara Israel secara resmi terbentuk ketika perang dunia kedua selesai, lebih tepatnya tahun 1948. Karena latar belakang sejarah dan agamanya, kaum Yahudi memiliki perasaan yang sangat yakin bahwa Israel adalah tanah mereka selama generasi ke generasi.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Delta Muncul di Indonesia, PTM Bagaimana?

Banyak kaum Yahudi dari Eropa yang selamat dari peristiwa Holocaust, mengungsi ke Israel, bahkan ada yang mengungsi dari negara Arab pula. UN (United Nations) pada awalnya mendukung suatu bangsa yang dahulu masih disebut Palestina yang diduduki oleh Yahudi dan Arab.

Mereka pula mendukung perjanjian untuk pembentukan negara bagian baru khusus Yahudi (Israel). Namun pembentukan tersebut tercapai tidak secara mulus. Pemberontakan dari negara-negara Arab atas terbentuknya Israel mulai pecah.

Mereka (negara-negara Arab) mendeklarasikan perang terhadap Israel namun tidak berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Derita rakyat Palestina menjadi karakter khusus bagi sejarah Israel.

Perbedaan Zionis, Yahudi, dan Kaum Israel

Zionis merujuk pada individu yang berjuang atas kemerdekaan tanah Yahudi. Zionis sangat menjunjung tinggi tujuannya tersebut, karena bagi mereka, Israel adalah “tanah yang dijanjikan” atau “the promised land”.

Baca Juga :  Mencekam! Pangkalan Udara di Turkiyang Menampung Pasukan AS Diserbu Massa Pro Palestina

Mereka pula meyakini bahwa ada negara di mana Yahudi dapat hidup bebas dan aman.

Saat ini, kata Zionis seringkali digunakan sebagai kata yang buruk dan bermakna negatif. Kebanyakan dari masyarakat khususnya yang pro-Palestina, tidak dapat membedakan antara Yahudi, Kaum Israel, dan Zionis.

Dalam momen yang tepat ini, perlu dipahami ketiga kata tersebut. Yahudi berarti mereka yang beragama Yahudi, dan sebagian besar Yahudi tidak tinggal di Israel saja. Adapun Kaum Israel sendiri merupakan mereka yang menduduki Israel. Tidak semua penduduk Israel adalah Yahudi.

Di sana terdapat umat Muslim dan Kristiani pula yang terlepas dari konflik yang ada, mereka hidup berdampingan. Kebanyakan orang Yahudi beranggapan bahwa Israel harus selalu diperjuangkan keberadaannya. Namun banyak orang Yahudi pula, yang berjuang terhadap tujuan utama rakyat Palestina. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru